Anak Mama Pemalu? Ini 8 Cara untuk Membantunya Bersosialisasi
Kenapa ya si Anak selalu malu kalau di tempat umum?
30 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak dilahirkan berbeda-beda dengan segala keunikannya. Beberapa anak pemalu, ada yang ramah, dan ada yang memiliki rasa percaya diri tinggi.
Sangat penting untuk menerima perbedaan dan tidak membandingkan anak Mama dengan anak orang lain. Bagaimana jika anak Mama merupakan anak yang pemalu? Apa yang harus dilakukan oleh Mama?
Yuk simak ulasan Popmama.com bagaimana membantunya agar dapat bersosialisasi.
1. Jangan memberi label pada anak
Jangan terus memanggil anak ‘pemalu’ di depan orang lain. Secara tidak langsung, anak mungkin merasakan itu adalah hal yang negatif. Cobalah untuk menunjukkan poin positif anak jika ada yang menyebutkan sifat pemalunya. Misalnya dengan menjelaskan bahwa anak Mama membutuhkan waktu untuk berpikir dan memutuskan seorang diri. Anak mungkin tidak terburu-buru dan juga mendengarkan sudut pandang orang lain sebelum memberikan sudut pandangnya.
2. Terima sifat anak dan tunjukkan cinta
Identifikasi dan kenali bahwa anak Mama sensitif dan tidak begitu terbuka. Dan percayalah, ini adalah berkah, karena anak yang sensitif biasanya sangat perhatian, taat, dan lebih dewasa.
Hanya karena mereka tidak mudah terbuka dengan orang baru, tidak berarti anak Mama tidak berguna atau gagal. Terus tunjukkan kasih sayang dalam bentuk pelukan atau ciuman dan beri tahu anak berulang kali betapa Mama sangat menyayanginya. Ini akan membuat anak nantinya merasa nyaman untuk lebih terbuka dan bersosialisasi dengan yang lain.
Jangan tergoda untuk memberikan komentar tentang perilaku atau sifat anak. Anak yang merasa diterima dan didukung akan menjadi lebih kuat dan percaya diri. Terima anak apa adanya dan tunjukkan penerimaan dan penghargaan Mama kepadanya.
3. Rutin mengobrol dengan anak
Berbicara dengan anak dari waktu ke waktu dan memahami ketakutan dan rasa tidak aman mereka sangat membantu.
Sehingga setelah mengetahui permasalahannya, Mama dapat memberi saran yang dapat membantunya untuk meningkatkan rasa percaya diri. Yuk, sering-sering mengobrol dengan anak.
Editors' Pick
4. Menjadi contoh bagi anak
Anak melihat contoh dari orangtuanya, karena itu Mama harus memberi contoh yang baik baginya. Jika Mama ingin memotivasi anak yang pemalu dan mengembangkan keterampilan sosialnya, Mama pun harus percaya diri.
Beri anak dukungan dan dorongan. Ketika Mama menunjukkan bahwa Mama memiliki kepercayaan terhadap anak, anak merasa lebih baik dan perlahan akan tumbuh rasa percaya dirinya. Contoh lainnya adalah bersikap ramah kepada orang-orang di sekitar Mama. Mama bisa memperkenalkan diri kepada orang lain, membantu orang baru, memberikan pujian dan bersikap terbuka. Ingat, anak memperhatikan Mama.
5. Memberi masukan kepada anak untuk memulai percakapan
Percakapan atau pertemanan seringkali dimulai dari sapaan kecil. Ajari anak beberapa kalimat pembuka dasar untuk memberinya rasa percaya diri. Misalnya “Halo, selamat pagi!” atau “ Halo, nama saya..... Siapa namamu?”
Coba secara perlahan ya, Ma. Jangan memaksa. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri butuh proses dan waktu.
6. Identifikasi pemicu
Pikirkan situasi-situasi yang membuat anak tidak nyaman. Kemudian cari tahu keterampilan yang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri anak. Untuk mengatasinya, Mama bisa bermain peran bersama anak. Misalnya dengan membuat adegan pesta ulang tahun. Mama bisa menggunakan boneka untuk menjadi teman-teman yang datang ke pesta ulang tahun. Lalu lakukan beberapa interaksi seperti memberi kado, mengucapkan selamat ulang tahun, menyapa teman.
7. Atur interaksi nyata
Setelah bermain peran, atur interaksi dengan teman. Mama dapat mendorong anak untuk berinteraksi dengan temannya. Atur jadwal play date atau undang teman dan saudara untuk berkunjung ke rumah. Ingatlah untuk mengundang teman yang nyaman dengan anak Mama, demikian juga sebaliknya. Setelah anak berlatih dan lebih percaya diri, Mama bisa mencobanya dengan orang lain.
8. Bangun minatnya
Identifikasi apa yang disukai anak. Kemudian gunakan kesukaannya itu sebagai kunci untuk berinteraksi. Misalnya jika anak suka menggambar, ajak anak untuk bergabung dengan kelas melukis di mana anak dapat melakukan kesukaannya dengan anak lain yang memiliki hobi yang sama. Olahraga juga dapat membantu anak untuk terbuka. Jika anak bertemu dengan beberapa anak lain dengan minat yang sama, mereka cenderung lebih cepat terbuka.
Jadi tunggu apa lagi? Cobalah tips di atas dan dorong anak untuk menjadi lebih percaya diri.
Baca juga:
- 8 Cara Efektif Mengurangi Stres Anak
- Ma, Ini 6 Cara Meningkatkan Kreativitas Anak
- 10 Mainan Jadul ini Ternyata Banyak Manfaatnya Bagi Anak