Haruskah Anak Mendapatkan Upah untuk Membantu di Rumah? Bahas, Yuk!
Memberi upah untuk anak setelah mengerjakan pekerjaan di rumah, baik atau tidak ya?
23 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa orangtua tidak pernah memberikan uang kepada anak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Mereka percaya bahwa tugas rumah tangga adalah persiapan mereka untuk mandiri kelak.
Di sisi lain, memberi upah pada anak juga memiliki beberapa manfaat, seperti peningkatan tanggung jawab keuangan dan pengalaman mengelola uang.
Jika Mama memutuskan untuk memberi upah pada anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, cari tahu pro dan kontranya. Popmama.com mengulas 4 faktor berikut.
Membereskan Rumah, Tugas Setiap Anggota Keluarga
Karena anak-anak tinggal di dalam keluarga, banyak orangtua berharap anak-anak berkontribusi pada fungsi rumah tangga secara keseluruhan.
Meletakkan pakaian di tempat cucian, membantu menyiapkan makan malam, serta membereskan kamar tidur dan kamar mandi merupakan hal yang mudah.
Setelah bermain atau melakukan sesuatu, anak juga diharapkan untuk membereskannya sendiri. Ini mengajarkan pada anak soal tanggung jawab. Jika anak membuat pesawat mainan, ia harus peralatan dan membersihkan sampahnya setelah menyelesaikan proyeknya itu.
Editors' Pick
Upah Mengajar Anak Belajar Tentang Uang
Anak, terutama yang berusia 10 tahun ke atas, membutuhkan kesempatan untuk belajar mengelola uang. Dengan demikian, pekerjaan rumah tangga yang terkait dengan pembelajaran manajemen keuangan bisa menjadi ide yang bagus.
Mama dapat melakukan beberapa hal untuk mengajarkan anak soal mengatur uang. Misalnya, berikan upah dari hasil melakukan pekerjaan rumah tangga per minggu dan kemudian katakan padanya untuk menghemat sebagian untuk ditabung. Setelah beberapa waktu ia dapat menggunakan tabungannya tersebut untuk membeli barang yang diinginkan. Mama dapat mengajarinya membuat anggaran dan merencanakan, membimbingnya untuk bertanggung jawab atas uangnya.
Berlatih Negosiasi untuk Kompensasi Pekerjaan Ekstra
Ketika anak menyelesaikan tugasnya dan juga tugas lain yang bukan tanggung jawabnya, maka mereka dapat dibayar untuk pekerjaan mereka.
Ron Lieber, penulis The Opposite of Spoilt, memberi contoh berikut: Mama membuat daftar pekerjaan dengan upahnya. Anak dapat memilih tugas yang mereka inginkan. Tentu saja tidak semua pekerjaan menyenangkan. Ada juga yang mungkin membuat anak merasa jijik seperti membersihkan kandang ayam. Namun ini adalah cara yang bagus untuk membangun etos kerja menurut Julie Lythcott-Haims, penulis buku How to Raise an Adult.
Jangan lupa untuk berterimakasih kepada anak bahkan jika pekerjaannya tidak memenuhi standar Mama. Perlu diingat kalau anak pun masih belajar.
Bagaimana jika Anak Tidak Mau Melakukan Pekerjaan?
Bagaimana jika anak menolak untuk merapikan kamar tidur dan kamar mandinya, membantu menyiapkan meja makan, meletakkan pakaian kotor di keranjang, atau membereskan mainannya?
Mama mungkin tidak ingin berada dalam posisi negosiasi yang buruk. Jika Mama mendatangi anak dan mereka merasa masih memiliki uang atau tidak memiliki hal yang diinginkan sehingga ia tidak mau membantu.
Dalam hal ini, orangtua dapat memutuskan antara menahan tunjangan, menarik hak istimewa seperti waktu untuk bermain gadget atau menonton TV. Mama juga bisa mengatakan, misalnya, karena anak belum membantu maka Mama tidak bisa mengantarnya ke rumah teman di akhir pekan nanti.
Ketika Mama menggunakan salah satu dari taktik ini, ingatlah tujuan Mama, yaitu bahwa anak berkontribusi pada fungsi keseluruhan rumah tangga dan ia belajar mengelola uang. Jika Mama tidak mencapai sasaran dan permainan kekuasaan ini terjadi, mundurlah selama sebulan atau lebih, dan mintalah ide kepada anak tentang bagaimana melanjutkan. Bernegosiasi dan berkompromi sampai Mama mencapai tujuan yang diharapkan.
Ingat juga, ketika anak menyelesaikan tugas, beri ia penghargaan atau pujian. Sanjungan dapat membuat anak merasa dihargai.
Bagaimana Mama meminta anak untuk membantu pekerjaan di rumah? Yuk, beri komentar di bawah.
Baca juga:
- Ini Dia 7 Tips Mengasuh Anak Sulung
- 7 Manfaat Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga bagi ABG Mama
- 5 Tips Menjembatani Kesenjangan Usia antara Anak Remaja dan Bayi