Mata panda atau lingkaran hitam (periorbital hyperchromia) adalah kelebihan pigmentasi di sekitar rongga mata. Sebagian besar lingkaran hitam di bawah mata adalah kondisi genetik, tergantung pada latar belakang ras seseorang. Namun terkadang lingkaran hitam di bawah mata bisa menunjukkan suatu gejala penyakit.
Dalam beberapa kasus, lingkaran hitam muncul di bawah mata sebagai indikasi alergi. Tubuh mungkin sensitif terhadap unsur-unsur tertentu seperti debu, bahan kimia yang ditemukan dalam produk rumah tangga atau bulu binatang.
Ketika alergi menyerang, hidung tersumbat dan membatasi aliran darah. Ini memperluas dan menggelapkan pembuluh darah menghasilkan warna gelap, kebiru-biruan pada kulit.
2. Genetik dan warna kulit
pixabay.com/superkiki
Lingkaran hitam di bawah mata bisa menjadi komponen keturunan. Bila orangtua dan anggota keluarga lain memiliki kasus serupa, kemungkinan anak juga memiliki lingkaran hitam ini.
Selama anak mengikuti gaya hidup sehat dan kondisi tubuhnya sehat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kemungkinan besar penyebab lingkaran hitam di bawah mata adalah karena faktor genetik.
Ada kasus di mana anak yang memiliki kulit lebih terang memiliki lingkaran hitam di bawah mata mereka. Kulit putih mereka membuat warna gelap lebih terlihat jelas dengan mata telanjang.
3. Kelelahan dan kurang tidur
Freepik.com
Anak bisa mengalami kelelahan dengan kegiatan sehari penuh mereka dan kurang tidur berkontribusi pada kelelahan mereka.
Begitu anak menjadi lelah, tubuh mereka menjadi pucat. Sehingga lingkaran hitam di bawah mata menjadi semakin terlihat. Kantung mata hitam tersebut merupakan pembuluh darah yang melebar di bawah kulit sekitar mata.
Terkadang, jaringan di bawah mata itu akan membengkak karena cairan, sehingga membuatnya tampak membengkak. Pembuluh darah yang melebar ini akan hilang saat anak tidur dengan nyenyak sekitar tujuh atau delapan jam.
Editors' Pick
4. Kekurangan nutrisi
Pixabay/silviarita
Defisiensi zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan oksigenasi jaringan yang tidak kuat dan terlihat jelas di bawah mata.
Kekurangan vitamin K juga dapat menimbulkan masalah serupa karena terganggunya sirkulasi darah di dalam tubuh.
5. Sering menggosok mata
Freepik
Mengucek atau menggosok mata menciptakan gesekan yang akan melonggarkan kulit dan menyebabkan perubahan warna. Kulit menjadi tipis dan sensitif sehingga membuat pembuluh darah lebih gelap.
Jika anak Mama memiliki kebiasaan menggosok mata setiap kali ia merasa lelah, maka anak cenderung memiliki lingkaran mata hitam ini.
6. Dehidrasi
Freepik
Dehidrasi tak jarang dapat menjadi penyebab lingkaran hitam di bawah mata. Dehidrasi dapat memicu retensi cairan yang mengarah pada terbentuknya kantung mata juga lingkar hitam.
Ketika tubuh kekurangan cairan, sel-sel kulit pun akan menyusut. Area kulit di bawah mata menjadi bagian yang paling terlihat jelas mengalami perubahan. Kulit menjadi kusam dan gelap. Tidak hanya itu, mata pun terlihat cekung dan sayu.
7. Terpapar sinar matahari berlebih
Freepik
Overexsposure terhadap sinar matahari mampu merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi melanin.
Akibatnya, area kulit yang terbuka seperti wajah, tengkuk juga leher dapat mengalami hiperpigmentasi. Dimana area kulit yang meradang akan berubah warna menjadi gelap.
8. Terlalu lama menatap layar HP atau monitor
Freepik
Kebiasaan terlalu lama menatap layar televisi, komputer maupun gadget dapat menyebabkan eye strain atau ketegangan signifikan pada otot mata. Hal ini mengakibatkan pembuluh darah sekitar mata menjadi membesar sehingga menimbulkan kesan gelap.
Bagaimana Cara Mengatasi Lingkaran Hitam di Bawah Mata?
Freepik/aksenova_sveta
Memiliki lingkaran hitam di bawah mata membuat anak tidak terlihat sehat dan segar. Berikut tips bagi Mama untuk cara-cara menghilangkan mata panda pada anak tersebut:
Kompres mata dengan kain dingin, timun, atau kantong teh bekas.
Bila Mama mencurigai kalau alergi menjadi penyebabnya, bantu anak untuk mengindentifikasinya faktor-faktor yang menyebabkan alergi.
Tambah bantal saat tidur. Hal ini akan membantu mengurangi cairan yang terkumpul di bawah mata.
Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup dan makanan yang sehat.
Jaga kebersihan rumah agar terbebas dari alergen.
Hindari terlalu lama terpapar matahari.
Kurangi penggunaan gadget.
Periksa tanda dan gejala pada anak sehingga Mama dapat melakukan tindakan yang tepat. Semoga bermanfaat.