Waspada! Ini 6 Penyebab Sakit Kepala pada Anak dan Penanganannya
Sakit kepala tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak pun bisa mengalaminya
15 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak alasan mengapa anak bisa menderita sakit kepala. Dari stres, penglihatan yang buruk hingga kurang tidur. Sakit kepala pun muncul dalam banyak bentuk.
Mungkin terlihat sepele, namun, sakit kepala dapat menghambat aktivitas anak. Dengan mempelajari penyebab akan membantu Mama dan anak untuk mengatasinya.
Tidak hanya itu, Mama juga dapat melakukan tindakan pencegahan agar anak tidak mengalami sakit kepala.
Simak ulasan Popmama.com berikut ini tentang 7 penyebab sakit kepala pada anak.
6 Penyebab Sakit Kepala pada Anak
Sering kali orang dewasa menganggap sakit kepala adalah penyakit orang dewasa. Namun, ternyata anak pun bisa mengalami sakit kepala. Berikut beberapa penyebab anak mengalami sakit kepala:
1. Sedang sakit atau dehidrasi
Salah satu penyebab paling umum sakit kepala adalah penyakit seperti pilek, demam, flu, atau bahkan infeksi sinus. Jenis sakit kepala ini akan sembuh dengan sendirinya setelah penyakit atau infeksi yang mendasarinya diobati. Dalam kasus lain, sakit kepala adalah gejala dehidrasi. Jika asupan cairan kurang, kepala atau otak akan memberi sinyal berupa rasa sakit. Harap maklum, sinyal itu merupakan upaya tubuh memberi peringatan sebab sebagian besar unsur tubuh manusia adalah air dan dehidrasi bisa menyebabkan bahaya.
2. Trauma di kepala
Benjolan di kepala saat bermain atau melakukan kegiatan lain juga dapat menyebabkan sakit kepala. Walaupun sebagian besar benjolan tidak membahayakan, Mama perlu memperhatikan, apakah perlu dibawa ke dokter atau tidak. Jika sakit kepala terus memburuk dari waktu ke waktu, maka sebaiknya mencari bantuan medis.
3. Stres
Stres dan kecemasan dapat menjadi penyebab utama sakit kepala pada anak. Dengan tekanan kegiatan sekolah dan setelah sekolah, beberapa anak merasa tertekan atau stres. Salah satu gejalanya adalah sakit kepala.
4. Konsumsi makanan atau minuman tertentu
Zat tertentu dalam makanan atau minuman dapat menyebabkan sakit kepala. Selain itu, produk olahan daging yang mengandung nitrat yang bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan sakit kepala.
Zat lain yang perlu diperhatikan oleh Mama adalah MSG, diketahui menyebabkan sakit kepala. Minuman berkafein seperti soda, kopi, dan teh juga perlu dihindari bila anak sering mengalami sakit kepala.
5. Genetika
Beberapa jenis sakit kepala seperti migrain cenderung bersifat genetik dan akan memengaruhi anak-anak jika Mama atau anggota keluarga lainnya menderita hal yang sama.
6. Masalah pada otak
Kadang-kadang, sakit kepala bisa menjadi gejala dari masalah mendasar pada otak. Ini bisa menjadi indikasi perdarahan, abses, atau tumor. Namun, kondisi ini disertai dengan gejala lain juga seperti penglihatan kabur.
Editors' Pick
Haruskah Mama Khawatir Jika Anak Sakit Kepala?
Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala disebabkan oleh alasan sederhana dehidrasi atau stres. Setelah anak beristirahat dan memulihkan diri, sakit kepala akan hilang. Namun, dalam beberapa kasus, yang terbaik adalah mencari saran medis. Jika anak mengalami beberapa hal berikut, sebaiknya Mama segera konsultasi ke dokter agar dapat melakukan pengobatan terbaik:
- Sering sakit kepala lebih dari satu bulan,
- bangun dengan sakit kepala bahkan setelah cukup tidur,
- disertai nyeri yang terus menerus,
- sakit kepala semakin parah,
- hilang kesadaran,
- gejala lain seperti mual, pusing, dan sakit leher menyertai sakit kepala.