Tak Mudah Bergaul, Ini Temperamen Anak yang “Butuh Pemanasan”
Pendekatan anak terhadap situasi baru dan orang asing adalah karakteristik temperamen yang penting
31 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama membawa anak ke pesta ulang tahun anak lain. Ia menolak pergi ke ruang pesta, namun mengintip sesekali. Mama membujuknya untuk masuk, tetapi ia menolak untuk bermain dengan anak-anak lain. Dia hanya ingin duduk di pangkuan atau berada di dekat Mama sepanjang acara.
Jika cerita ini terdengar familiar, jangan khawatir, Mama tidak sendirian. Ada banyak anak-anak yang pemalu atau "lambat untuk melakukan pemanasan," yang berarti mereka tidak nyaman atau berhati-hati dalam situasi baru atau dengan orang yang tidak dikenal.
Biasanya anak akan tetap berada di “sela-sela” untuk sementara waktu, mengamati apa yang dilakukan orang lain sampai mereka merasa cukup nyaman untuk bergabung. Mereka mungkin mengalami kesulitan dengan perubahan seperti penyedia penitipan anak baru.
Apa yang harus Mama lakukan jika menghadapi situasi seperti ini? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Temperamen Anak yang “Butuh Pemanasan”
Setiap anak memiliki caranya sendiri untuk beradaptasi di dunia ini, yang kita sebut "temperamen." Temperamen bukanlah sesuatu yang dapat dipilih dengan sesuka hati oleh anak, juga bukan sesuatu yang Mama ciptakan.
Tidak ada temperamen "benar" atau "salah" atau "lebih baik" atau "lebih buruk". Setiap karakteristik temperamental memiliki kebaikan dan tantangan tersendiri.
Pendekatan anak terhadap situasi baru dan orang asing adalah salah satu karakteristik temperamen yang sangat penting. Faktanya adalah bahwa beberapa anak secara alami lebih nyaman dalam situasi baru dan langsung masuk, sedangkan yang lain lebih berhati-hati.
Mereka membutuhkan waktu dan dukungan dari orang dewasa untuk merasa nyaman dalam situasi yang asing. Pada saat yang sama, anak-anak ini sering menjadi pengamat yang sangat hati-hati, yang belajar banyak dari apa yang mereka lihat, dan yang mungkin lebih cenderung memikirkan situasi sebelum mereka bertindak. Ini adalah keterampilan yang penting dan bermanfaat baginya.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada dua anak atau keluarga yang sama, Ma. Jika anak Mama memiliki temperamen ini, berikut adalah hal-hal yang dapat Mama lakukan:
Editors' Pick
1. Biarkan anak mengetahui kalau Mama menerima dan mencintainya
Hargai kebutuhannya selagi Mama bisa. Misalnya, pertahankan perayaan ulang tahun sederhana dengan beberapa teman dekat daripada pesta besar dengan 100 anak dan badut. Dengan ini, anak akan merasa nyaman.
Bila anak berada di tempat asing atau bertemu dengan orang baru, jangan memaksanya untuk langsung merasa nyaman atau terbuka.
2. Hindari memberi label pada anak
Mengatakan "jangan terlalu malu" sama dengan mengatakan, "Jangan menjadi dirimu sendiri."
Cari peluang untuk membangun rasa percaya diri anak.
Perhatikan minat, kesuksesan, keterampilan, dan tonggak sejarah anak. Bermain bersama melakukan hal-hal yang disukai anak.
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Demikian juga dengan anak Mama, alih-alih mencari kekurangan, Mama dapat menonjolkan sisi baik anak.
3. Jelaskan di awal jika akan bertemu atau mengunjungi tempat baru
Beri tahu anak jika akan terjadi perubahan misalnya ketika ia harus pindah ke tempat kursus yang baru atau ketika ada tamu yang datang berkunjung. Memberi tahu anak di awal akan memberinya kendali dan dapat mengurangi kecemasannya.
Ketika Mama mengajak anak untuk menghadiri pesta ulang tahun, Mama dapat membujuk anak untuk bermain. Misalnya “ Kamu melihat Marco membangun kastil dengan balok. Yuk coba tanya Marco apakah kita bisa bergabung dengannya.”
Berkumpul bersama keluarga dan teman memberi anak kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan sosial dalam lingkungan yang akrab dan aman.
4. Jadilah panutan
Ketika Mama menyapa teman-teman saat berjalan-jalan di lingkungan rumah, atau mengobrol dengan perawat di klinik, Mama membantu anak belajar bagaimana merasa nyaman dan terlibat dengan orang baru.
Percaya dengan naluri, Ma. Jika Mama khawatir tentang kemampuan anak untuk terlibat dan menikmati interaksi sosial, mintalah panduan dari penyedia layanan kesehatannya atau spesialis pengembangan anak.
Apakah Mama memiliki pengalaman serupa? Apa yang Mama lakukan?
Baca juga:
- 5 Tips Mendorong Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi
- Penting, nih! 6 Tips untuk Membantu Anak Belajar Bekerja Sama
- Simak 6 Manfaat Bermain Board Game untuk Anak, Ma