Peduli Lingkungan, Ini Cara Membuang Sampah Produk Kecantikan
Belajar merapikan apa yang sudah dipakai, hingga bersih-bersih lingkungan yuk!
28 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak anak muda terutama perempuan yang suka memakai skincare dan makeup untuk mempercantik penampilan. Coba bayangin deh, berapa banyak produk skincare yang kita pakai biar kulit tetap sehat dan mulus, plus makeup buat bikin riasan makin on point.
Tapi, pernah nggak sih kepikiran kalau semua produk kecantikan yang kita pakai setiap hari bisa merusak lingkungan? Soalnya, kebanyakan kemasan skincare dan kosmetik itu dari plastik yang tidak ramah lingkungan.
Semakin banyak produk kecantikan yang dijual dan digunakan, semakin tinggi pula jumlah sampah plastik yang dihasilkan. Sampah dari produk kecantikan tidak bisa dibuang begitu saja. Kamu perlu tahu cara yang benar untuk membuang sampah kecantikan.
Tidak hanya konsumen, brand kecantikan juga dituntut untuk melakukan kegiatan peduli lingkungan. Brand kecantikan yang peduli lingkungan dianggap menjadi suatu kelebihan bagi publik. Seperti yang dilakukan oleh Amorepacific Indonesia yang mengadakan gerakan positif bersihkan sampah di Sungai Citarum pada Kamis (20/6/2024).
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas lebih lanjut tentang mulai dari apa saja bahaya sampah kecantikan, serta bagaimana brand kosmetik ini bisa mengadakan kegiatan peduli lingkungan tersebut.
Editors' Pick
Fakta Sampah dari Produk Kecantikan
Tahukah Mama jika sampah plastik dari kemasan skincare atau kosmetik tidak dikelola dan didaur ulang dengan baik, sampah pun akan menumpuk dan menjadi masalah lingkungan.
Melansir dari parapuan.co, menurut laporan Cosmetic Packaging Market - Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), hampir 50 persen kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik.
Hal ini didukung oleh laporan Minderoo Foundation yang mengatakan bahwa industri kosmetik global memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun, yang sebagian besar tidak dapat didaur ulang.
Bayangin saja, tabung lip gloss, kotak concealer, sampai wadah moisturizer yang kita pakai setiap hari kebanyakan berakhir di tempat sampah. Yang lebih parah lagi, banyak yang nyasar ke saluran air bareng dengan wadah plastik sekali pakai lainnya yang dipakai miliaran orang setiap hari.
Akibat polusi sampah yang berakhir di perairan, membuat banyak hewan liar seperti ikan, buaya, dan kura-kura menghadapi ancaman serius. Misalnya, kura-kura bisa tersumbat oleh sedotan plastik, atau ikan mungkin memakan sampah plastik, dan masih banyak lainnya.
Di Indonesia, tempat pembuangan akhir (TPA) cuma bisa menimbun sampah skincare dan kosmetik karena belum ada teknologi yang canggih buat mengubahnya jadi energi.
Menurut Aretha Aprilia, ahli manajemen limbah dan energi, fasilitas insinerator (waste to energy) di TPA Bantar Gebang cuma bisa mengolah 50 ton sampah per hari.
Aretha juga menambahkan, kekhawatirannya mengenai kemungkinan tempat pembuangan akhir (TPA) yang akan kelebihan kapasitas, sehingga tidak ada lagi tempat untuk membuang sampah. Maka dari itu, penting untuk kita segera bertindak mengatasi masalah bersama ini.
Cara Membuang Sampah Kecantikan yg Benar
Ada beberapa cara membuang sampah kecantikan yang bisa dilakukan, antara lain:
- Memisahkan setiap jenis dari plastik. Melansir dari Beauty-heroes.com, cara yang terbaik untuk membuang sampah besak produk perawatan kulit adalah dengan memisahkan jenis plastik yang bisa di didaur ulang dan tidak bisa di daur ulang. Misalnya, kemasan seperti, wadah bedak tabur atau bedak padat seringkali memakai campuran plastik, kertas, sama logam yang harus dipisah dulu sebelum didaur ulang. Kalau tidak dipisah dengan benar, kemasan bekas produk kecantikan ini tidak bisa didaur ulang dan akhirnya dikirim lagi ke tempat pembuangan akhir (TPA), karena sampah ini sulit untuk diproses.
- Mencari tahu informasi terkait program daur ulang. Melansir dari Birchbox.com, cara yang paling mudah selanjutnya adalah dengan mencari tahu brand apa saja yang memiliki program daur ulang. Selain itu, kalau kamu memiliki produk perawatan kulit atau kecantikan yang hampir habis tapi sudah melewati tanggal kedaluwarsa, sebaiknya jangan langsung membuangnya ke tempat sampah. Hal yang bisa kamu lakukan adalah masukkan sisa produk ke dalam plastik terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah bahan kimia meresap ke dalam tanah.
- Simpan botol dan jadikan tempat isi ulang. Menurut laporan dari Realsimple.com, cara paling praktis untuk menangani botol bekas produk perawatan kulit adalah dengan nggak dibuang, tapi dipakai lagi sebagai botol isi ulang. Intinya, kita mau kurangi pemakaian plastik sekali pakai sebanyak mungkin. Jadi, memilih produk yang bisa diisi ulang itu langkah jitu buat ngurangin sampah plastik.
- Kembalikan ke toko brand. Cari merek yang menerima kembali produk bekas. Seringkali mengembalikan produk bekas bisa memberikan keuntungan bagi konsumen, seperti yang dilakukan oleh brand tertentu.
Gerakan Positif Bersihkan Sampah Sungai Citarum
Di tengah upaya global untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, Amorepacific, perusahaan kecantikan terbesar dari Korea Selatan yang dikenal dengan beberapa merknya di Indonesia, seperti Laneige, Sulwhasoo, Etude, Innisfree, Mise En Scene dan Ilyoon, mengadakan kegiatan peduli lingkungan untuk membersihkan sampah di Sungai Citarum, Bandung pada Kamis (20/6/2024).
Presiden Direktur Amorepacific Indonesia, Kyuho Lee, mengatakan, “Amorepacific mempunyai komitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan dan berpartisipasi dalam gerakan global untuk mengurangi konsumsi plastik. Amorepacific juga meningkatkan kemasan menjadi kemasan yang ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.”
Amorepacific juga berkolaborasi dengan Waste4Change untuk mendukung beberapa pengelola sampah di Bandung dalam program edukasi dan pembersihan sampah.
Waste4Change dikenal sebagai organisasi terkemuka dalam pengelolaan sampah untuk perusahaan, individu, dan lembaga pemerintah di Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 2014, misi perusahaan ini adalah untuk mengatasi masalah sampah, mencegah kerusakan lingkungan, dan mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Dalam kegiatan ini, semua karyawan Amorepacific Indonesia aktif ikut serta dengan mengumpulkan dan mengelola sampah di Sungai Citarum. Selain itu, Amorepacific juga memberikan sumbangan sebesar Rp 115.000.000 untuk mendukung program Local Waste Management yang dijalankan oleh Waste4Change.
Selama kegiatan tersebut, tim Amorepacific Indonesia bersama Waste4Change berhasil membersihkan 129 kg sampah plastik. Wah, keren banget ya, semoga nanti akan banyak lagi brand yang melakukan hal serupa.
Itulah tadi informasi mengenai bahaya sampah kecantikan, serta brand kosmetik yang peduli lingkungan. Semoga bisa menginspirasi kamu, ya.
Baca juga:
- 8 Penyebab Baby Bump Kecil saat Hamil, Normal Terjadi
- Nuya Susantono Ungkap Alasan Sutradarai lakon INTERAKSI
- Lirik Lagu 'Aku Rindu' Isyana Sarasvati tentang Anak Pertamanya