Hormon Apa Saja yang Mengatur Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan?

Kalau tidak ada hormon ini, tumbuhan tidak akan bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna

17 Agustus 2024

Hormon Apa Saja Mengatur Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan
Pixabay/jag2020

Pernahkah kamu melihat biji kecil yang ditanam di tanah dan kemudian tumbuh menjadi tanaman besar dengan banyak daun? Proses bagaimana tumbuhan tumbuh dan berkembang itu memang sangat menarik ya.

Sama seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga mengalami perubahan seiring waktu. Batang yang tadinya pendek bisa menjadi panjang, daun yang awalnya kecil akan membesar, dan akar akan menjalar lebih jauh ke dalam tanah.

Ada banyak faktor yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, seperti cahaya matahari, udara, nutrisi dari tanah, dan suhu udara. Tapi, ada juga zat-zat kimia khusus di dalam tumbuhan yang membantu mengatur semuanya. Zat-zat kimia ini disebut hormon tumbuhan.

Hormon-hormon ini dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil, namun memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Lalu, apa saja sih hormon-hormon tersebut?

Yuk langsung aja simak penjelasan dari Popmama.com tentang beberapa hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

1. Auksin

1. Auksin
Freepik/Artfolio

Auksin adalah hormon pertumbuhan utama pada tumbuhan. Hormon ini ada di ujung batang, akar, dan kuncup daun. Fungsi utama hormon auksin adalah:

  • Memicu pemanjangan dan pembesaran sel : Auksin membantu sel tumbuhan memanjang dan membesar dengan mengaktifkan enzim yang melonggarkan ikatan selulosa di dinding sel.
  • Menghambat pertumbuhan tunas di bagian bawah : Auksin mencegah pertumbuhan tunas di bagian batang yang lebih rendah, sehingga energi tumbuhan bisa lebih fokus pada bagian yang lebih tinggi.
  • Terlibat dalam tropisme : Auksin mempengaruhi bagaimana sel tumbuhan bereaksi terhadap cahaya dan gravitasi dengan membuat sel di sisi tertentu tumbuh lebih panjang.
  • Merangsang pertumbuhan sekunder : Auksin membantu pertumbuhan tambahan pada bagian-bagian tertentu dari tumbuhan.
  • Merangsang pembentukan akar adntif dan lateral : Auksin juga memicu pertumbuhan akar baru yang muncul dari batang atau akar yang sudah ada.

2. Sitokinin

2. Sitokinin
Pexels/Alfo Medeiros

Hormon sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tumbuhan tubuh. Hormon ini ditemukan terutama di daerah yang aktif membelah sel, seperti ujung akar, ujung batang, dan biji yang sedang berkecambah. Fungsi dari hormon sitokinin adalah:

  • Merangsang proses pembelahan sel : Sitokinin membantu sel tumbuhan untuk membelah dan berkembang biak.
  • Menunda pengguguran bunga, buah, dan daun : Hormon ini memperlambat proses rontoknya bunga, buah, dan daun sehingga mereka tetap berada di tanaman lebih lama.
  • Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar : Sitokinin berperan dalam merangsang pertumbuhan tunas baru dan akar.
  • Meningkatkan daya resistensi : Hormon ini membantu tanaman menjadi lebih tahan terhadap kondisi yang merugikan atau stres.
  • Menghambat menguningnya daun : Sitokinin membantu mencegah menjadi daun kuning dan rontok terlalu cepat.

Editors' Pick

3. Giberelin

3. Giberelin
Freepik.com/jcomp

Hormon giberelin juga sering dikaitkan dengan pertumbuhan tanaman yang pesat, memang memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan tumbuhan.

Hormon ini tidak hanya membuat batang tumbuh memanjang secara tidak normal, tetapi juga memiliki berbagai fungsi lain yang tak kalah pentingnya, yaitu:

  • Batang yang tumbuh panjang: Salah satu ciri khas tanaman yang kelebihan giberelin adalah batang yang tumbuh sangat panjang dan kurus. Hormon ini merangsang pembelahan dan pemanjangan sel pada batang, sehingga tanaman terlihat lebih tinggi.
  • Perkembangan bunga dan buah: Giberelin juga berperan penting dalam proses pembungaan dan pembentukan buah. Hormon ini merangsang pertumbuhan bunga dan dapat menginduksi pembentukan buah tanpa adanya penyerbukan (partenokarpi).
  • Mengatasi tanaman pendek: Beberapa tanaman memiliki sifat pendek secara genetik. Giberelin dapat mengatasi kondisi ini dengan merangsang pertumbuhan tanaman sehingga mencapai ukuran normal.
  • Membantu biji tumbuh: Giberelin berperan penting dalam proses perkecambahan biji. Hormon ini merangsang embrio dalam biji untuk tumbuh dan keluar dari kulit biji.

4. Gas etilen

4. Gas etilen
Pexels/Marian Florinel Condruz

Tumbuhan mengeluarkan gas yang disebut etilen saat mereka menghadapi masalah seperti kekeringan, luka, atau infeksi. Gas ini membantu tumbuhan merespons dan mengatasi masalah tersebut.

Etilen membuat buah menjadi matang lebih cepat. Jadi, buah-buahan yang terpapar gas ini akan siap dimakan lebih cepat. Etilen juga membantu batang tumbuhan menjadi lebih kuat dan kokoh, sehingga bisa berdiri tegak dengan lebih baik.

Bersama dengan hormon auksin, gas etilen membantu bunga pada tanaman seperti mangga dan nanas tumbuh dengan baik.

Gas etilen bekerja sama dengan hormon giberelin untuk mengatur jumlah bunga jantan dan betina yang tumbuh pada tanaman, membantu tanaman menghasilkan bunga yang seimbang.

5. Kalin

5. Kalin
Pexels/Kampus Productions

Hormon kalin adalah sekelompok senyawa organik yang memiliki peran penting dalam mengatur pembentukan organ-organ pada tumbuhan. Berdasarkan organ tumbuhan yang dipengaruhinya, hormon kalin dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

  • Kaulokalin: Hormon ini berperan khusus dalam merangsang pertumbuhan batang. Kaulokalin bekerja dengan membuat sel-sel di ujung batang untuk membelah dan memanjang, sehingga batang tanaman bisa tumbuh lebih tinggi.
  • Rizokalin: Sebaliknya dengan kaulokalin, rizokalin merangsang pertumbuhan akar. Hormon ini membuat sel-sel di ujung akar membelah dan membuat akar baru, sehingga akar bisa menyerap udara dan makanan dari tanah lebih efisien.
  • Filokalin: Seperti namanya, filokalin berperan dalam pembentukan daun. Hormon ini merangsang pertumbuhan tunas daun dan perkembangan helaian daun.
  • Antokalin: Hormon ini berperan untuk merangsang pembentukan bunga. Antokalin membuat tuna yang biasanya akan menjadi daun berubah menjadi tunas bunga, sehingga tanaman bisa membuat bunga dan buah.

6. Asam absisat

6. Asam absisat
Freepik/Prostooleh

Pertumbuhan tanaman tidak selalu berjalan mulus. Terkadang, tanaman harus menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan atau suhu ekstrem.

Dalam situasi seperti ini, asam absisat berperan penting dalam membantu tanaman bertahan hidup. Fungsi utama dari hormon asam absisat, yaitu:

  • Menghambat perkecambahan biji: Jika cuacanya tidak menguntungkan, seperti saat musim dingin atau kering, asam absisat akan menghambat perkecambahan biji. Hal ini bertujuan untuk mencegah embrio tumbuh pada kondisi yang tidak sesuai.
  • Menutup stomata: Saat tanaman kekurangan udara, asam absisat akan memerintahkan stomata (pori-pori kecil) untuk menutup. Dengan menutup stomata, tanaman dapat mengurangi penguapan udara dan mencegah dehidrasi.
  • Menggugurkan daun, buah, dan bunga: Pada musim gugur atau saat tanaman mengalami stres, asam absisat akan membantu tanaman melepaskan daun, buah, atau bunga. Hal ini bertujuan untuk mengurangi luas permukaan tanaman sehingga bisa menghemat udara.
  • Mempertahankan dormansi: Asam absisat juga menjaga kuncup, umbi, dan biji tetap dalam kondisi istirahat yang disebut dormansi, sehingga tanaman bisa bertahan saat kondisi tidak ideal.

7. Asam traumalin

7. Asam traumalin
Freepik

Asam traumalin adalah hormon yang membantu tanaman pulih dari luka. Jika tanaman tergores, patah, atau terserang hama, hormon ini diproduksi untuk memperbaiki kerusakan.

Tanaman punya kemampuan istimewa untuk menyembuhkan diri sendiri. Saat ada luka, asam traumalin akan memicu sel di sekitar luka hingga membelah dan tumbuh.

Sel-sel baru ini kemudian akan menutup luka, sehingga tanaman bisa pulih kembali. Proses ini disebut regenerasi.

Asam traumalin tidak bekerja sendirian. Hormon ini bekerja sama dengan hormon tumbuhan lainnya, seperti Giberelin .

Hormon giberelin berperan dalam merangsang pembentukan kambium gabus, yaitu lapisan pelindung yang terbentuk di sekitar luka. Kambium gabus ini berfungsi untuk mencegah masuknya patogen dan kehilangan udara.

Ada pula hormon auksin dan sitokinin . Hormon kedua ini juga terlibat dalam proses penyembuhan luka.

Auksin merangsang pembentukan akaradventif, sedangkan sitokinin merangsang pembelahan sel dan pembentukan tunas.

Itulah dia tentang beberapa hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Semoga bisa menambah wawasanmu dan menimbulkan lebih paham bagaimana tanaman tumbuh dan berkembang ya.

Baca juga:

The Latest