Ransel Anak Terlalu Berat? Waspadai 3 Bahaya Ini
Duh, jangan terlalu berat dong, Ma!
24 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semakin besar, buku dan barang-barang yang harus dibawa anak ke sekolah juga semakin banyak. Akibatnya, tas sekolah anak jadi makin berat deh. Namun agar anak tetap nyaman membawa beban berat tersebut, biasanya orangtua memberikan tas ransel atau tas punggung untuk dijadikan tas sekolah si Anak.
Dengan tas ransel, Mama jadi lebih tenang melepas si Anak ke sekolah dengan setumpuk buku yang harus ia bawa. “Kalau pakai ransel, berat buku-buku yang harus ia bawa jadi tidak terlalu menyiksa,” mungkin begitu yang ada di benak Mama.
Jika Mama mengira anak mampu membawa beban seberat apapun berkat bantuan tas ransel, maka Mama salah. Jika Mama saja merasa tas anak sudah cukup berat, apalagi anak mama yang benar-benar membawanya. Jadi, jangan keburu kesal jika terkadang anak tidak menggendong ransel di punggungnya, melainkan diseret atau sesekali didiamkan saja di lantai.
Faktanya, ransel yang terlalu berat itu bisa memberikan dampak buruk untuk tubuh anak lho, Ma. Ini beberapa bahaya yang bisa terjadi pada si Anak.
1. Nyeri punggung dan bahu
Seperti namanya, tas punggung harus dikenakan dengan baik dan benar di punggung. Namun sayangnya, anak sering mengenakan hanya 1 dari 2 tali tas ranselnya. Alasannya? Ada yang bilang agar lebih praktis, namun tak sedikit anak yang menjawab, “biar lebih keren.”
Apapun alasan anak, membawa tas ransel terlalu berat dan ditambah lagi membawanya tidak benar (seperti hanya mengenakan 1 tali), maka bisa membuat punggung dan bahunya nyeri.
Editors' Pick
2. Postur yang buruk
Penggunaan tas ransel yang tidak benar, ditambah lagi dengan bebannya yang sangat berat, maka bisa mengakibatkan postur anak Anda buruk. Anak perempuan dan anak-anak usia sekolah memiliki risiko tertinggi mengalami cedera akibat tas ransel.
Kok bisa? Menurut Kids Health, ini disebabkan karena tubuh merka lebih kecil dan mungkin membawa lebih banyak beban di tasnya dari yang dianjurkan.
Mama tidak mau ‘kan ini terjadi pada anak Mama? Maka jangan biarkan anak membawa ransel terlalu berat. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk membawa tas ransel dengan berat maksimal 10-15 persen dari berat tubuh anak.
Jadi kalau anak Mama beratnya 30 kilogram, maka berat tas ranselnya maksimal adalah 3-4,5 kilogram saja, tidak boleh lebih dari itu.
3. Sirkulasi darah terhambat
Ransel yang terlalu berat tidak hanya bisa menyebabkan nyeri punggung, nyeri bahu, dan postur yang buruk saja bagi anak, namun juga bisa menghambat sirkulasi darah anak.
Menurut Kids Health, tas ransel dengan tali yang kecil dan tipis bisa memberi tekanan yang lebih dalam pada bahu anak. Kalau sudah begitu, sirkulasi darah bisa terhambat, dan otot-otot di sekitarnya bisa tegang.
Menurut AAP, tali tas ransel seperti itu bisa mengakibatkan rasa kesemutan, kebas, dan melemahkan tangan dan lengan anak.
5 Cara mencegah cedera
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, lakukan beberapa cara di bawah ini untuk mencegah cedera akibat tas ransel yang terlalu berat:
- Selalu gunakan kedua tali ras saat memakai tas ransel. Ini membantu pendistribusian berat dengan rata pada tubuh anak, sehingga mengurangi risiko cedera.
- Kencangkan tali tas agar beban di tas lebih dekat ke punggung.
- Tata dengan baik isi tas anak. Pastikan benda-benda yang lebih berat ada di bawah tas dan di tengah tas.
- Tidak perlu membawa benda-benda yang terlalu berat. Bawa hanya benda yang dibutuhkan, dan tinggalkan di rumah buku berat yang tidak dibutuhkan.
- Angkat tas dengan benar, tekuk lutut ketika mengangkat beban.