5 Cara Meredakan Depresi pada Anak Remaja
Perlu ditangani dengan tepat dan cepat
10 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya orang dewasa, anak dan remaja juga bisa mengalami depresi atau rasa tertekan berlebih. Namun sayangnya, banyak orangtua yang meremehkan masalah ini.
Ketika anak berkata, “Aku sangat tertekan, aku depresi menghadapi masalah ini!” Tak jarang orangtua hanya merespons, “Ah, anak kecil mana bisa depresi. Kamu tuh cuma enggak mau berusaha lebih keras!”
Duh, padahal rasa tertekan bisa terjadi pada siapa pun, bahkan pada anak usia sekolah dasar. Orangtua juga sebaiknya tidak menyepelekan keluhan depresi yang anak sampaikan, karena jika tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa sangat buruk lho, Ma.
Menurut Mayo Clinic, depresi pada anak remaja adalah masalah kesehatan mental yang sangat serius. Ini bahkan bisa menyebabkan perasaan sedih dan kecewa berlebih, hingga anak tidak tertarik lagi melakukan berbagai aktivitas.
Depresi pada remaja memengaruhi cara berpikirnya, sikap, perasaan, dan tentu saja menimbulkan masalah pada emosi dan fisiknya.
Untuk itu, penting bagi Mama mengenali gejala dan cara meredakan depresi pada remaja. Beberapa gejala yang sering muncul adalah: perubahan emosi (mudah marah, sedih, putus asa, tidak percaya diri, berpikiran bunuh diri), dan perubahan sikap (mudah lelah, insomnia, antisosial, susah konsentrasi, menyakiti diri sendiri).
Jika beberapa gejala itu muncul pada anak remaja Mama, segera beri bantuan untuk meredakan depresi tersebut. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), inilah 5 cara untuk meredakan depresi pada anak remaja.
1. Mengajarkan hidup sehat
Dasar dari mental yang sehat adalah pola makan sehat, cukup tidur, olahraga, dan hubungan yang baik dengan orang-orang di rumah dan sekolah.
Batasi screen time dan semangati anak untuk melakukan aktivitas fisik. Lakukan aktivitas yang menyenangkan dengan teman atau keluarga.
Berikan quality time berdua dengan orangtua. Beri anak pujian jika ia bersikap baik, dan lakukan hal-hal lain yang menjaga hubungan anak-orangtua selalu harmonis.
Editors' Pick
2. Berikan keamanan dan kenyamanan
Depresi bisa muncul karena anak tidak aman dan tidak nyaman. Jadi, jangan ragu untuk membicarakan masalah bullying dengan anak. Perlu Mama ketahui, kebanyakan depresi atau masalah kesehatan mental lainnya pada remaja disebabkan oleh bullying.
Jika ada masalah dengan kehilangan orang terdekat karena meninggal atau lainnya, segera atasi. Di masa kehilangan seperti ini, remaja sangat mudah merasa depresi.
Pastikan Mama mengamankan semua benda yang berpotensi mengancam keselamatan, seperti senapan, pistol, obat-obatan (termasuk yang Mama beli dengan resep), dan alkohol. Amankan juga tali atau kabel panjang, karena remaja depresi sering memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Kurangi stres atau kegiatan-kegiatan yang berpotensi memicu stres pada anak remaja Mama.