5 Fakta Puber pada Anak Perempuan, Dimulai dari Umur 10 Tahun!
Bagaimana Mama bisa tahu anak perempuan mama sedang puber
3 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
“Wah, sepertinya anak gadisku sudah mulai puber, nih!” Mungkin kalimat seperti ini yang terlintas di benak Mama saat melihat anak mulai sering merias wajah, atau bahkan mulai menstruasi. Sebelum membicarakan lebih jauh tentang tanda-tanda puber, Mama perlu tahu dulu nih pengertian dari pubertas itu sendiri.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pubertas adalah satu fase transisi dari masa anak ke masa dewasa. Tandanya banyak, Ma, baik perubahan fisik hingga psikis. Namun beda gendernya, beda juga masa pubertasnya. Mama tidak bisa menyamakan ciri puber anak perempuan dengan anak laki-laki, karena tentu saja semua anak tidak selalu sama.
Bagi Mama yang memiliki anak perempuan, sebaiknya sudah mulai melengkapi ilmu seputar pubertas sejak dini nih. Karena menurut IDAI, biasanya anak perempuan lebih dulu mengalami masa puber dibanding anak laki-laki.
Siap memperkaya ilmu pubertas pada anak perempuan? Simak beberapa fakta wajib tahu berikut ini, Ma.
1. Umumnya puber di usia 10 tahun
Biasanya anak perempuan memang puber lebih dulu dari anak laki-laki, jaraknya bisa 1 tahun lebih dulu. Usia puber anak perempuan umumnya antara 8 hingga 13 tahun, namun paling sering terjadi ketika usianya 10 tahun.
Editors' Pick
2. Tanda awal pubertas
Umumnya pubertas pada anak perempuan ditandai dengan pertumbuhan payudara. Hal ini sering disebut juga dengan istilah breast budding.
Ketika anak memasuki masa ini, jangan kaget kalau sikapnya bisa lebih sensitif. Bagaimana tidak, breast budding tersebut bisa terasa sakit jika bersentuhan dengan baju.
3. Pubertas prekoks
Bagaimana jika anak perempuan Mama sudah terlihat memiliki payudara, padahal umurnya belum 8 tahun? Ini bisa jadi tanda dari pubertas prekoks, yaitu tumbuhnya payudara sebelum usia pubertas.
Ada juga anak yang sudah lebih dari 13 tahun tapi belum tumbuh juga payudaranya. Kalau ini terjadi pada putri Mama, berarti ia mengalami keterlambatan pubertas. Sebaiknya Mama tidak ragu untuk mengajaknya berkonsultasi dengan pakar endokrin.
4. Tanda puber harus berurutan
Seperti yang dikatakan IDAI, tahapan pubertas pada anak perempuan maupun laki-laki harus berjalan berurutan. Apa saja urutan tandanya? Diawali dengan tumbuh payudara, diikuti tumbuh rambut pubis, dan diakhiri dengan menstruasi.
Dengan begitu, anak perempuan Mama tidak akan menstruasi jika belum terjadi breast budding.
5. Fenomena growth spurt
Selain tanda-tanda di atas, fenomena pacu tumbuh atau growth spurt juga menjadi ciri khas pubertas. Di masa ini, tinggi tubuh anak akan melesat dalam waktu cepat. IDAI mengatakan akan terjadi penambahan tinggi badan maksimal 9 cm per tahun pada anak perempuan, dengan total 20-25 cm.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Research in Pediatric Endocrinology, anak perempuan akan mencapai tinggi maksimalnya di usia 12.1 tahun, sedangkan anak laki-laki di usia 13.7 tahun.
Mama juga perlu tahu nih, kalau di masa growth spurt ini selalu lapar dan makannya banyak! Fakta ini ditemukan berdasarkan penelitian dari University of Southern California. Berdasarkan hasil penelitian, momen “selalu lapar” ini bisa terjadi selama 24 sampai 36 bulan, yaitu sebelum dan selama fenomena pacu tumbuh itu terjadi.
Nah, menghadapi anak puber ternyata tidak repot kan, Ma? Dampingi terus masa puber anak perempuan Mama, ya. Pastikan juga komunikasi berjalan baik agar anak tidak ragu untuk menanyakan solusi pada Mama.
Baca juga:
- Selamat Datang Pubertas! Ini 5 Rekomendasi Miniset untuk Anak Remaja
- Fantasi Tak Tersalurkan saat Pubertas, Remaja di Jambi Pesta Seks
- Tips Memposisikan Diri sebagai Mama yang Baik saat Anak Alami Pubertas