Studi Terbaru: Remaja yang Rapi Ternyata Lebih Panjang Umur
Umurnya bisa lebih dari 60 tahun! Bagaimana penjelasannya ya?
12 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak ada yang lebih membuat bahagia orangtua, selain melihat anaknya tumbuh cerdas, berbudi pekerti baik, dan sehat. Dengan begitu, anak pasti hidup lebih bahagia dan panjang umur.
Nah, bicara tentang panjang umur, sebuah penelitian terbaru mengungkap fakta tentang kaitan hidup rapi dan panjang umur lho, Ma.
Dilansir dari Daily Mail, peneltian ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Rochester, New York.
Mereka sudah meneliti 26.845 murid sekolah menengah, yang menjadi bagian dari grup penelitian Project Talent.
Berita mengejutkannya adalah: penelitian ini sudah dilakukan sejak 1960 lho, Ma!
Mau tahu fakta mencengangkan dari penelitian ini?
Yuk, simak rangkuman Popmama.com berdasarkan beberapa fakta berikut ini.
Editors' Pick
1. Meneliti ribuan remaja
Pada 1960, 26.845 murid ini harus menyelesaikan survei, untuk mengetahui apakah mereka memiliki kepribadian yang dinilai ‘penting untuk sukses berkehidupan.’
Beberapa kepribadian itu adalah: ketenangan, kepekaan pada perasaan orang lain, impulsif, kepemimpinan, disposisi enerjik, kerapian, kemampuan bersosial, dewasa, dan berbudaya.
Puluhan ribu partisipan tersebut kemudian diikuti hingga tahun 2009. Namun sayangnya, sekitar 13 persen partisipan sudah terdaftar meninggal dunia di National Death Index.
Peneliti kemudian mencari tahu beberapa faktor dari mereka yang telah meninggal dunia, seperti usia, pendidikan orangtua, dan pemasukan keluarga. Hasilnya terkuak fakta bahwa remaja yang tenang, rapi, penuh empati, berbudaya, dan dewasa, bisa hidup lebih lama dibanding remaja yang tidak.
Sedangkan remaja yang sangat impulsif, memiliki risiko lebih besar mengalami kematian di usia lebih muda.
2. Sekolah berkaitan erat dengan kesuksesan masa depan
Para peneliti terkejut dengan penelitian mereka sendiri, karena mereka mengira sekolah menengah adalah waktu untuk mengembangkan kepribadian. Namun ternyata sekolah menjadi bagian yang ‘melindungi’ remaja dan itu kian menguat dari tahun ke tahun.
Tanpa disadari, sekolah menengah juga secara langsung memengaruhi kesehatan remaja di kemudian hari. Remaja yang tidak rapi bisa mengalami prestasi pendidikan yang buruk, pendapatan rendah, dan bahkan perceraian di kemudian hari.
Semua hal di atas sangat berkaitan dengan rendahnya kesehatan, sedangkan mereka yang bercerai biasanya kurang merawat diri tanpa adanya pasangan yang ‘mengurus’ mereka.
3. Kehidupan remaja memengaruhi mortalitas
Penelitian sebelumnya sudah menginvestigasi bagaimana kepribadian saat remaja memengaruhi mortalitas.
Bagaimanapun, ini adalah penelitian pertama untuk melihat dampak temperamen remaja pada risiko kematian di usia lebih mudah kelak.
Walau begitu, para peneliti masih membutuhkan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana tepatnya kepribadian remaja memengaruhi mortalitas seseorang.
Mereka juga memberikan catatan, penyebab kematian mereka tidak ikut diteliti.
Padahal itu bisa memberi info lebih detil tentang kaitan kepribadian dan kematian.
Mengutip penelitian ini yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health, “Kepribadian yang berganti seiring berjalannya kehidupan adalah hal yang sangat rumit, dengan beragam kepribadian tiap individu yang harus ikut dipertimbangkan.”
Jadi, tertarik nggak Ma untuk bikin anak remaja semakin rapi?
Baca juga:
- Kepribadian Ganda atau Dissociative Identity Disorder pada Remaja
- Cara Menghilangkan Ketombe pada Anak Remaja yang Aktif
- Mengasah Kemampuan, 5 Kreativitas Aulion Ini Bisa Ditiru Anak Remaja