Jangan Lupa! Ini 3 Vaksin yang Sangat Penting untuk Remaja
Siapa bilang kewajiban vaksinasi hanya untuk bayi?
5 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Walau sudah remaja, namun bukan berarti tubuh anak sudah terbebas dari semua macam masalah kesehatan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) justru mengatakan kalau remaja adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit infeksi. Padahal, masalah kesehatan tersebut bisa dicegah dengan langkah mudah, yaitu imunisasi.
Mungkin Mama bergumam di dalam hati, “Anak saya kan sudah mendapatkan imunisasi lengkap sejak ia masih balita.”
Ma, seiring bertambahnya usia anak, perlindungan yang ditimbulkan imunisasi juga akan semakin berkurang, maka diperlukan imunisasi ulangan atau booster, agar anak remaja Mama selalu terlindungi dari penyakit.
Selain itu, ada juga beberapa vaksin yang belum boleh diberikan pada balita, dan ketika anak sudah berusia remaja, vaksin ini sangat penting untuk diberikan.
Apa saja sih vaksin yang perlu diberikan untuk anak remaja (anak umur 10-18 tahun)?
Yuk, simak rangkuman Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Vaksin Tdap
Inilah yang mencegah anak dari bahaya tetanus, difteria, dan pertussis. IDAI menganjurkan untuk memberikan vaksin ini pada anak mulai usia 10 tahun, dan diulang lagi setiap 10 tahun. Berikut beberapa info tentang tiga penyakit tersebut:
Tetanus: Disebabkan oleh racun tetanus yang dihasilkan oleh kuman tetanus di dalam tanah. Kuman ini bisa masuk ke tubuh remaja melalui luka dalam, seperti luka tertusuk benda tajam yang kotor.
Dampaknya menyeramkan lho, Ma. Bisa kejang otot mulut, hingga kejang pada otot-otot di seluruh tubuh. Kalau sudah begini, anak bisa dirawat di unit perawatan intensif.
Difteria: Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyumbat saluran napas dan mengganggu irama jantung. Lebih parahnya, penyakit ini bisa mengakibatkan kelumpuhan otot napas dan gagal jantung.
Penyebabnya adalah kuman difteri, yang bisa ditularkan dari orang ke orang lain melalui batuk atau bersin.
Pertussis: Mungkin Mama lebih sering mengenal penyakit ini dengan sebutan batuk rejan atau batuk 100 hari. Batuk rejan ini ternyata bisa mengakibatkan perdarahan mata lho, Ma. Jika bayi terkena pertussis, maka ia bisa mengalami radang paru yang fatal akibatnya untuk tumbuh kembang anak.
Kuman pertussis ini sangat mudah menular dengan cara yang paling mudah juga, yaitu batuk dan bersin.
Vaksin influenza
Sepertinya penyakit ini adalah penyakit yang populer di Indonesia ya, Ma. Walau remaja yang terkena influenza akan sembuh dalam beberapa hari atau minggu, namun infeksi virus ini bisa mengakibatkan komplikasi, seperti: sinusitis dan pneumonia.
Jika anak Mama mengalami penyakit kronis seperti asma dan kencing manis, maka ia akan lebih rentan menderita komplikasi influenza.
IDAI merekomendasikan untuk memberikan vaksin influenza pada anak usia 9 tahun ke atas, dan diulang lagi setiap 1 tahun sekali.