Manfaat Main di Alam Bebas bagi Tubuh dan Otak Anak
Ternyata otak dan tubuh anak membutuhkan alam bebas untuk berkembang, Ma
29 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama harus mengakui, bahwa anak-anak zaman now lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Sibuk dengan gawai dan komputer, atau justru pulang sore hari karena harus melakukan kegiatan tambahan di sekolah. Sampai di rumah, biasanya anak akan lelah dan jarang bermain keluar dari rumah.
Peneliti David Strayer dari University of Utah mengungkapkan bahwa, "kita melihat perubahan pada otak dan tubuh, yang menunjukkan bahwa kita lebih sehat secara fisik dan mental saat berinteraksi dengan alam."
Seperti yang dilansir oleh Greater Good Magazine dari Berkeley, AS, berikut alasan ilmiah mengapa berada di alam bebas dapat memengaruhi otak dan tubuh anak. Di sini Popmama.com telah merangkum manfaat main di alam bebas untuk anak, khususnya bagi kecerdasan otak dan kondisi fisik si Kecil.
1. Alam bisa menurunkan stres
Para peneliti Jepang dan Korea bekerja sama melakukan sebuah studi. Partisipan ditugaskan untuk berjalan-jalan baik di jalur sepanjang hutan maupun di tengah kota (dengan panjang jalur serta tantangan yang sama) sembari menggunakan alat pengukur detak jantung dan tekanan darah.
Hasilnya, mereka yang berjalan-jalan di hutan memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan tingkat relaksasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berjalan-jalan di tengah kota. Demikian pula dengan studi serupa yang dilakukan di Finlandia. Para penghuni kota dilaporkan memiliki tingkat stres yang lebih rendah saat diminta berjalan-jalan di taman kota, dibandingkan dengan mereka yang berjalan-jalan di pusat perkotaan.
Editors' Pick
2. Alam membuat si Anak lebih bahagia
Gregory Bratman dari Stanford University bersama rekan-rekannya melakukan penelitian dengan menugaskan 60 orang partisipan dari berbagai usia untuk berjalan-jalan selama 50 menit, baik di hutan maupun di tepi jalan raya. Sebelum dan sesudahnya, para partisipan melakukan tes, terkait emosi dan terkait kognitif. Salah satunya terkait daya ingat jangka pendek.
Hasilnya, ia menemukan bahwa mereka yang berjalan di hutan memiliki emosi yang lebih positif dibandingkan dengan orang yang berjalan di tepian jalan raya. Selanjutnya, orang yang berjalan-jalan di hutan ini memiliki daya ingat yang meningkat. Bahkan, lebih jauh lagi, penelitian yang melibatkan MRI terhadap para partisipan juga mengonfirmasi hal ini. Bahwa mood lebih meningkat saat manusia dihadapkan pada alam bebas.