6 Cara Membantu Anak Remaja Mendapatkan Teman
Pertemanan di usia ini amat penting bagi perkembangannya lho, Ma
21 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang remaja, tentunya si Anak akan mengalami proses mulai menjadi mandiri. Ia mulai bisa mengerjakan berbagai hal sendiri, dan mulai percaya diri untuk melakukan hal tersebut tanpa bantuan orang lain. Itu artinya, ia akan dengan perlahan mulai menjauh dari ketergantungannya pada Mama.
Maka dari itulah, pertemanan pada usia seperti ini menjadi begitu penting. Saat anak mulai tak sepenuhnya tergantung pada orangtua, ia membutuhkan teman. Teman-temannya ini adalah orang yang bisa menerima dia dan mendukung perkembangannya.
Jadi, Mama perlu memberikan perhatian khusus pada hal ini. Inilah 6 hal yang harus Mama lakukan agar ia memiliki banyak teman dekat, seperti yang Popmama.com lansir dari laman Verywellfamily:
1. Contohkan padanya pertemanan yang sehat
Mama harus bisa memberi gambaran kepada si Anak, seperti apakah pertemanan yang sehat itu. Perhatikan saat ia bercerita atau saat Mama melihat sendiri, seperti apakah perlakuan teman-teman yang ada di sekitarnya.
Pastikan si Anak mengerti bahwa menggunjingkan teman lain atau bahkan menggunjingkan guru dan orangtua, bukanlah hal yang patut untuk dilakukan. Dan jika teman-temannya mulai melakukan hal tersebut, itu bukanlah teman yang baik bagi dirinya.
Alih-alih, perhatikan kebaikan yang dilakukan teman-temannya seperti bersikap sopan saat bertamu ke rumah dan mengajak main anak. Atau saat temannya memberikan berkata semoga lekas sembuh saat si Anak sakit dan tak bisa bermain.
Bila si Anak bercerita ada teman yang membantunya meminjamkan barang di sekolah saat milik si Anak sendiri tertinggal di rumah, Mama bisa memuji temannya dan mengatakan bahwa Mama senang teman-temannya melakukan hal baik seperti itu dan hal tersebut patut dicontoh. Beri anak pemahaman bahwa teman yang baik adalah teman yang mendukungnya. Si Anak juga akan bisa mencotohkan hal ini dan berbuat baik pula terhadap teman lainnya.
2. Introspeksi kepribadian si Anak
Anak yang beranjak remaja ini tak selalu paham bahwa kelakuannya bisa membuatnya tak memiliki teman, Ma. Jadi, Mama harus membantunya melakukan introspeksi diri, terkait perlakuannya terhadap teman-temannya. Bantu ia memahami bahwa kelakuan bahkan penampilannya bisa membuat orang lain salah sangka terhadapnya.
Berikut pertanyaan yang bisa Mama tanyakan kepada si Anak:
- Apakah ia tersenyum ramah dan menyapa teman saat berjumpa dengan mereka di sekolah?
- Apakah ia menatap temannya saat mengobrol ataukah matanya malah menatap ke lantai atau ke tempat lain?
- Apakah ia mau mendengarkan pendapat temannya tau selalu menentang perkataan teman-temannya?
- Bagaimana bahasa tubuhnya saat ia mengobrol dengan teman-temannya di sekolah?
- Apakah ia teliti membersihkan diri, menyikat gigi, dan berpenampilan rapi sebelum pergi ke sekolah dan bertemu teman-temannya?