Apakah mama pernah dengar dengan istilah "proaktif"? Menurut buku 7 Habits of Happy Kids, bersikap proaktif berarti:
Menjadi anak yang bertanggung jawab,
mampu mengambil inisiatif,
mengambil tindakan, perilaku, dan perasaan,
tidak menyalahkan orang lain,
membuat pilihan yang baik dan bertanggung jawab tanpa diminta, bahkan ketika tidak ada yang melihatnya.
Selain membantu anak untuk memiliki sikap yang baik, proaktif akan membuat anak untuk menjadi sukses di masa depannya. Maka dari itu Popmama.com merangkum 5 cara mempersiapkan anak untuk menjadi proaktif:
1. Anak perlu memiliki tujuan dari semua tindakannya
freepik
Dalam melakukan segala sesuatu tentunya harus memiliki tujuan tertentu.
Jika anak ingin menjadi proaktif, tentunya anak harus tahu mengapa dia harus menjadi seperti itu dan memiliki tujuan dari pencapaiannya.
Misalnya tujuan anak adalah untuk mendapatkan banyak teman, makanya ia harus bersikap ramah dan baik. Sikap ramah dan baik adalah proaktif dalam mendapat banyak teman.
Contoh lain, misalnya anak ingin sukses di masa depan, dan ia tahu bahwa salah satu cara meraih kesuksesan adalah dengan menjadi proaktif. Maka anak tersebut akan berusaha untuk meraih kesuksesan.
2. Anak perlu tahu bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya
Freepik
Anak harus tau bahwa setiap tindakan yang diambil ada konsekuensinya. Di awal sudah dijelaskan bahwa menjadi anak yang proaktif berarti anak tersebut bisa bertanggung jawab atas pilihan atau tindakan yang dilakukan.
Maka sebelum memilih pilihan atau melakukan tindakan tersebut, anak harus tahu konsekuensi dalam setiap pilihan atau tindakan yang ada. Dengan begitu, bila terjadi sesuatu karena tindakan yang ia lakukan, maka anak berani untuk bertanggung jawab karena sudah tahu konsekuensinya bila ia melakukannya.
Editors' Pick
3. Ajarkan anak untuk dapat mengambil antisipasi masalah
Freepik/jcomp
Ingat bahwa mengantisipasi lebih baik daripada mengobati. Banyak orang yang melakukan penundaan dan pada akhirnya mereka terlambat.
Ini adalah beberapa tahap untuk menjadikan anak pribadi yang dapat mengantisipasi dan mengambil tindakan:
Ajarkan anak untuk memikirkan tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan memikirkan masalah yang dapat muncul di masa depan, maka anak dapat mengantisipasi masalah tersebut agar tidak terjadi.
Ajarkan anak untuk mengerjakan tugas-tugasnya bila ada waktu luang. Setiap ada waktu luang alangkah baiknya bila anak mengerjakan semua tugasnya, baik itu tugas penting maupun tugas yang kecil. Lebih baik menangani masalah yang masih kecil daripada jika tidak ditangani masalah tersebut akan menjadi besar.
Ajarkan anak untuk memprioritaskan hal penting. Memiliki tugas yang tidak pernah berakhir untuk diselesaikan bisa sangat melelahkan, dan kemungkinan akan menyebabkan anak lari dari satu tugas ke tugas berikutnya tanpa pernah benar-benar menyelesaikannya. Alih-alih mencoba melakukan semuanya sekaligus, fokuslah pada hal-hal yang paling penting dan selesaikanlah.
Ajarkan anak untuk mengevaluasi tindakannya. Sesekali, berhenti sejenak untuk membuat anak merenungkan apa yang telah dia lakukan. Jika anak tidak mencapai tujuan, buatlah anak untuk berpikir bagaimana ia bisa melakukan tugas dengan lebih efisien dan membuat rencana baru. Buat rencana, daftar periksa, atau rutin untuk menyelesaikan tugas.
4. Ajarkan anak untuk mengambil tanggung jawab
Pixabay/L0nd0ner
Bertanggung jawab merupakan salah satu poin dari menjadi pribadi yang proaktif. Ada 7 tahap untuk menjadikan anak mama menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berikut:
Ajarkan anak untuk bertanggung jawab atas masalah yang ia perbuat. Mama harus memberitahu anak bahwa jika anak berbuat masalah maka hanya ia yang harus memperbaikinya. Meskipun ada orang-orang dalam hidup anak yang akan mendukung anak, anak harus mengandalkan diri sendiri untuk mencapai kesuksesan. Mulailah mengambil inisiatif dan menerima tantangan saat Anda menghadapi masalah.
Ajarkan anak untuk fokus pada apa yang dapat anak kontrol. Tidak ada gunanya menghabiskan waktu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat anak ubah secara aktif. Gunakan energi dan motivasi anak untuk mengerjakan tugas-tugas yang anak tahu dapat anak capai. Ini akan memungkinkan Anda menyelesaikan lebih banyak hal sekaligus merasa lebih positif.
Ajarkan anak untuk menetapkan tujuan realistis untuk diri sendiri. Ini adalah cara yang bagus untuk membuat anak mama tetap termotivasi dan bergerak maju. Jika anak mama menetapkan tujuan yang di luar jangkauan, anak mama harus menyiapkan diri untuk menerima kekecewaan dan kecil kemungkinannya untuk termotivasi untuk terus bekerja menuju tujuannya.
Ajarkan anak untuk selalu berpartisipasi aktif bukan hanya mengamati. Orang proaktif tidak duduk di pinggir lapangan atau hanya mendengarkan saran orang lain. Ambil tindakan dan mulai berpartisipasi aktif, baik dengan memberikan masukan dan membuat rencana.
Ajarkan anak untuk tetap konsisten. Konsistensi dalam cara anak berinteraksi dengan orang lain, serta tindakan yang anak ambil untuk diri sendiri, sangat penting.
Pastikan anak untuk selalu bertanggung jawab pada setiap tugas. Ketika ada tugas , pastikan anak dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Ini berarti mengambil tanggung jawab dan memberi prioritas setiap tugasnya.
Kelilingi diri anak dengan orang-orang yang termotivasi. Agar proaktif, anak mama disarankan untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang akan mendorong anak unggul dalam mengambil tindakan. Jika anak dikelilingi oleh orang-orang yang terdorong dan termotivasi, anak juga akan cenderung termotivasi.
5. Ajarkan anak untuk mengontrol respons atas masalah yang terjadi
www.pexels.com
Ma, sebagai orangtua harus mengajarkan anak untuk mengontrol respon dengan menjadi pribdai yang proaktif, berikut adalah tahap-tahapnya :
Ajarkan anak untuk fokus pada solusi bukan masalah. Meskipun mudah untuk melihat masalah sebagai rintangan negatif yang luar biasa, cobalah untuk mengubah pola pikir itu. Fokus untuk menjadi pemecah masalah dan mencari solusi untuk masalah yang ditemui.
Ajarkan anak untuk berkomunikasi dengan tenang di saat marah atau tertekan. Jika anak mama merasa kesal saat berbicara dengan seseorang, beritahu anak untuk menarik napas panjang untuk menenangkan diri dan fokus kembali. Meskipun mudah marah dalam kemarahan, jauh lebih baik berkomunikasi dengan tenang dan efektif.
Ajarkan anak untuk menghindari kesimpulan negatif dari suatu masalah. Meskipun mudah untuk membuat penilaian cepat, penting untuk mendapatkan semua informasi sebelum sampai pada kesimpulan. Mempertahankan pandangan terbuka akan membantu anak berpikir lebih rasional dan menghasilkan solusi yang lebih baik.
Ajarkan anak untuk menempatkan diri pada posisi orang lain sehingga ia dapat melihat sudut pandang yang berbeda. Jika anak mama kesulitan memahami sisi seseorang atau hanya ingin mendapatkan gambaran yang lebih akurat, pertimbangkan sudut pandang orang lain. Empati akan membantu mencegah anak untuk melihat dari satu sisi saja.
Lakukan kegiatan yang membangun ketika anak merasa kewalahan atau cemas. Alih-alih terhambat oleh perasaan cemas atau terlalu banyak berpikir berlebihan, cobalah mengalihkan perhatian anak dengan menyelesaikan sesuatu. Menyalurkan energi anak untuk menyelesaikan tugas-tugas kecil akan membantu anak merasa positif dan produktif.
Ajarkan anak untuk selalu mengambil hikmah dari suatu masalah. Jika anak mama mengalami kegagalan, cobalah ajarkan anak mama untuk belajar dari pengalaman. Pikirkan tentang bagaimana anak dapat melakukan berbagai hal secara berbeda. Dengan mengubah kemunduran menjadi pengetahuan, anak akan selalu bergerak maju.
Ajarkan anak untuk selalu berpandangan positif. Pandangan positif penting agar anak tetap bahagia, sehat, dan merupakan aspek kunci dalam bersikap proaktif. Alih-alih menempelkan getaran negatif pada masalah, cobalah untuk tetap positif dan melihatnya dalam sudut pandang yang berbeda.
Itulah beberapa cara untuk membuat anak menjadi pribadi yang proaktif. Ayo ma, buat anak menjadi pribadi yang proaktif agar di masa depan anak menjadi orang yang sukses, memiliki banyak relasi, dan tentunya mempunyai perilaku yang baik.