Begini 5 Cara Efektif untuk Membangun Harga Diri Anak
Menurunnya harga diri anak pasti membuat Mama sedih. Inilah cara membangun harga diri anak
21 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Harga diri adalah pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri. Harga diri merupakan kemampuan seseorang untuk menilai dirinya sendiri, apakah dia cukup mampu, cukup berharga atau tidak dalam menyelesaikan masalah-masalah di kehidupannya. Selayaknya orang dewasa, anak-anak juga memiliki harga diri. Harga diri pada anak sangat tergantung dari apa yang dia dengar tentang dirinya dari orang lain.
Ketika orang lain mengatakan hal-hal buruk kepada anak, maka anak akan merasa dirinya rendah. Sementara jika orang lain mengatakan hal positif seperti memuji dan memberi kritikan membangun, maka anak akan memiliki harga diri yang tinggi. Disini Popmama.com akan menelaah bersama Mama seputar cara membangun harga diri anak dengan lebih dalam.
1. Mengajarkan anak tentang pentingnya punya harga diri
Harga diri sangat penting bagi semua orang. Harga diri juga berhubungan dengan martabat dan kehormatan seseorang. Dengan memiliki harga diri yang tinggi maka seseorang:
- Tidak akan dikucilkan,
- dihormati orang lain,
- disegani orang lain,
- dihargai pendapatnya oleh orang lain,
- dijadikan sumber bertanya, karena terpercaya.
Dengan memiliki kesadaran akan harga diri, anak mama bisa menjaga martabat dan harga dirinya dengan sebaik-baiknya.
Editors' Pick
2. Menghargai diri anak sejak ia masih sangat kecil
Ketika anak baru lahir, anak sudah mempunyai harga diri. Bayi mulai mempunyai harga diri begitu mereka dilahirkan dan kebutuhan dasar mereka seperti diberi makan, digantikan popoknya dan dimandikan terpenuhi.
Jika orangtua memperlakukan anak dengan baik sejak anak baru dilahirkan, anak pasti akan memiliki harga diri yang baik karena anak merasa dihargai. Akan tetapi bila anak tidak diperlakukan dengan baik oleh orangtuanya, maka anak akan memiliki harga diri yang rendah karena anak merasa tidak dihargai.