Apa Itu Fenomena Apogee dan Ketahui Kapan Terjadinya!
Yuk, simak informasi berikut mengenai fenomena apogee untuk menambah pengetahuan
21 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin sebagian besar orang belum tahu bahwa ada fenomena alam lain selain fenomena gerhana bulan, matahari, dan hujan meteor. Fenomena itu disebut sebagai fenomena apogee.
Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, tidak sedikit fenomena alam yang berhasil terungkap dan terpecahkan.
Menurut Andi Pangerang Peneliti dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di tahun 2022 ini akan muncul berbagai fenomena alam, salah satunya fenomena apogee. Fenomena apogee ini masih berhubungan dengan sistem tata surya, lho.
Nah, agar pengetahuanmu semakin bertambah, yuk simak penjelasan Popmama.com berikut ini mengenai apa itu fenomena apogee dan kapan terjadinya.
1. Apa itu fenomena apogee
Fenomena apogee merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi saat posisi bulan berada paling jauh dari bumi. Hal tersebut disebabkan oleh orbit bulan yang berbentuk elips.
Dengan orbit yang berbentuk elips tersebut membuat bulan memiliki dua titik, yakni titik terdekat dan titik terjauh. Titik tersebut dikenal sebagai perige (titik terdekat) dan apogee (titik terjauh).
Editors' Pick
2. Bagaimana fenomena apogee bisa terjadi?
Fenomena apogee bisa terjadi setiap bulan dan tahunnya. Akan tetapi, waktu terjadinya akan berbeda-beda, tergantung dari letak geografisnya.
Orbit bulan yang berbentuk elips mengelilingi bumi dengan salah satu sisi lebih dekat ke bumi daripada sisi lainnya. Hal tersebut menyebabkan jarak antara bulan dan bumi bervariasi sepanjang bulan dan tahun.
Dengan demikian, ada kalanya bulan yang sedang mengelilingi bumi berada diposisi dekat dengan bumi (perigee) atau berada pada titik terjauh dari bumi (apogee). Jarak rata-ratanya adalah sekitar 382.900 km atau 23.000 mil dari pusat bulan ke pusat bumi.
Selain itu, adanya pasang surut air laut juga memengaruhi mengapa fenomena ini bisa terjadi. Sebab, pasang surut perigean variasinya lebih besar dari sekitar 5 cm dibanding pasang surut biasa. Sementara pasang surut apogean hanya memiliki variasi lebih kecil dari 5 cm dibandingkan dengan pasang surut normal.