Apa itu Hewan Avertebrata: Jenis, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Hewan avertebrata disebut juga dengan hewan invertebrata
9 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di bumi ada banyak hewan. Tidak hanya dari jumlahnya, tetapi juga dapat dilihat dari jenisnya. Karena itu, hewan pun dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuknya.
Adapun pembagian kelompok tersebut adalah hewan yang memiliki tulang belakang atau yang disebut vertebrata dan hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau avertebrata. Kedua kelompok hewan tersebut memiliki jenis dan ciri-ciri yang berbeda pula.
Nah, kali ini Popmama.com akan memberikan rangkuman mengenai apa itu hewan avertebrata, jenis, ciri-ciri, dan contohnya. Disimak sampai akhir ya!
1. Penjelasan tentang hewan avertebrata
Hewan avertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki susunan tulang belakang dengan anatomi tubuh sederhana. Tulang belakang sendiri dapat diartikan sebagai sederetan ruas-ruas tulang yang terentang dari leher sampai ekor.
Hewan avertebrata termasuk ke dalam hewan berdarah dingin, di mana suhu tubuhnya bergantung pada suhu atmosfer. Susunan organ tubuhnya pun lebih primitif dan cara berkembang biak hewan avertebrata berbeda dari hewan vertebrata, yaitu dengan cara aseksual tidak melibatkan sel kawin.
Istilah hewan avertebrata dicetus oleh Chevalier de Lamarck. Meski demikian, hewan tanpa tulang belakang tersebut juga bisa disebut hewan invertebrata.
Terdapat beragam jenis hewan avertebrata, yakni sekitar 75 persen atau mencapai sekitar 12 juta dari spesies. Sebagian besar hewan avertebrata di bumi termasuk hewan tanpa tulang belakang kecuali hewan vertebrata, seperti pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia.
Editors' Pick
2. Jenis-jenis hewan avertebrata
Selain tidak memiliki tulang belakang, hewan avertebrata juga memiliki tubuh yang lunak. Meski demikian, ada beberapa memiliki rangka luar yang keras sebagai pelindung.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hampir semua hewan termasuk hewan avertebrata. Oleh karena itu, hewan ini terbagi menjadi beberapa klasifikasi (filum) dengan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut klasifikasi hewan avertebrata yang perlu diketahui.
1. Porifera (Hewan berpori)
Porifera merupakan kelompok hewan yang hidup di dalam laut (sebagian kecil di air tawar), melekat pada batu atau benda lainnya. Tubuh dari hewan ini menyerupai tabung dan memiliki sistem sirkulasi air yang terdiri dari tiga tipe, yaitu ascon, sycon, dan leucon.
Permukaan tubuhnya memiliki pori-pori (ostium) lubang yang berguna sebagai tempat masuknya air yang kemudian air masuk ke spongocoel dan keluar melalui oskulum.
Adapun ciri-ciri lainnya dari hewan avertebrata jenis ini adalah sebagai berikut.
- Porifera memakan hewan-hewan laut yang lebih kecil ukurannya atau bakteri laut.
- Hewan multiseluler (metazoa) dengan tubuh berpori, belum membentuk jaringan, memiliki rangka, dan saluran air
- Tubuhnya asimetri atau tidak beraturan
- Hidup secara heterotrof (tidak bisa membuat makanan sendiri), hewan ini mendapatkan makanan dari air yang masuk ke tubuhnya melalui pori
- Struktur tubuh terdiri dari sel koanosit yang berflagel guna menyerap makanan dan oksigen, sel amoebosit untuk mengedarkan makanan dan oksigen, serta sel pinakosit sebagai pelindung.
- Tidak memiliki jaringan sejati
2. Coelenterata (Cnidaria/hewan berongga)
Hewan yang hidup di air selanjutnya adalah coelenterata. Jenis hewan ini bisa bertahan hidup baik di laut atau air tawar.
Ada dua jenis tubuh yang terdapat pada hewan avertebrata satu ini, yaitu polip dan medusa. Polip memiliki badan yang berbentuk seperti tabung dan hidupnya adalah dengan menempelkan diri di suatu bidang. Sementara medusa berbentuk lonceng atau payung dengan ciri khas lengan layaknya tentakel yang mengelilinginya.
Berikut ciri-ciri dari hewan jenis ini adalah:
- Alat pencernaannya berasal dari rongga tubuhnya
- Memiliki alat sengat yang digunakan sebagai pertahanan diri dan untuk menangkap mangsa
- Berjenis karnivora
- Bentuk tubuhnya simetri radial
3. Platyhelminthes (Cacing pipih)
Platyhelminthes adalah kelompok hewan berupa cacing berbentuk pipih. Hewan avertebrata ini termasuk ke dalam salah satu filum kingdom Animalia dan merupakan hewan triploblastik yang paling sederhana.
Penamaan filum ini berasal dari bahasa Yunani, yakni “platy” yang bermakna pipih dan “helminthes” yang berarti cacing.
Sebagian besar platyhelminthes berperan sebagai parasit di lingkungan hidupnya, tetapi banyak pula dari mereka yang memiliki manfaat untuk organisme lain. Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita).
Adapun ciri-ciri yang bisa membedakan jenis hewan ini dengan jenis lainnya, yaitu sebagai berikut.
- Memiliki alat pencernaan makanan, tetapi ada juga yang tidak memiliki alat pencernaan makanan (cestoda)
- Tubuh simetri bilateral berbentuk pipih
- Memiliki sistem saraf, sistem pencernaan dengan satu lubang
- Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan ekskresi
- Reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi
- Bersifat hermafrodit, reproduksi seksual, secara sendiri atau silang
- Hidup di laut, air tawar, tempat lembab, atau parasit dalam tubuh hewan dan manusia
4. Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
Mollusca adalah hewan avertebrata yang bertekstur lunak, berlendir, dan memiliki mantel. Hewan mollusca juga memiliki cangkang yang terbuat dari zat kapur, yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan melindungi tubuhnya. Meski demikian, ada pula mollusca yang tidak memiliki cangkang.
Hewan invertebrata bertubuh lunak ini bisa hidup di berbagai wilayah, baik di daratan maupun di perairan. Mollusca yang hidup di air memiliki alat pernapasan berupa insang, sedangkan Mollusca yang hidup di darat bernapas melalui rongga mantel yang memiliki pembuluh darah dan berperan sebagai paru-paru.
Tidak hanya itu, mollusca juga bisa hidup di berbagai cuaca, baik dingin maupun panas. Berikut adalah ciri-ciri Mollusca.
- Memiliki tubuh yang lunak
- Hidup bebas di laut, air tawar, atau darat.
- Memiliki cangkang, kecuali kelompok cumi-cumi
- Sistem pencernaan lengkap
- Sistem pernapasan dengan insang atau rongga mantel
- Terdapat sistem sirkulasi terbuka dan tertutup
- Saraf-sarafnya terdiri dari ganglion dan serabut saraf
5. Arthropoda (Hewan berbuku-buku)
Kata arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu “arthros” yang berarti ruas dan “podos” yang berarti kaki. Dengan demikian, hewan arthropoda herarti hewan yang memiliki kaki beruas.
Tubuh hewan arthropoda terdiri dari exoskleleton yang tersegmentasi dan terdapat beberapa sendi yang berguna untuk melengkapi komponen tubuh arthropoda itu sendiri. Namun, sistem organ yang dimiliki hewan invertebrata ini lebih kecil dibandingkan dengan hewan invertebrata lainnya.
Secara tidak sadar, kita sering kali menemukan hewan ini kehidupan sehari-hari. Mulai dari semut hingga beberapa jenis hewan laut seperti lobster.
Arthropoda terbagi menjadi empat kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki, yakni arachnida, myriapoda, crustacea, dan insecta. Ciri-ciri hewan avertebrata arthropoda, yaitu sebagai berikut.
- Tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput (kepala), abdomen (perut), dan toraks (dada)
- Memiliki rangka luar (eksoskeleton)
- Mengalami ekdisis atau molting, yaitu tahap pengelupasan rangka luar, sebagian bermetamorfosis
- Struktur tubuh termasuk simetri bilateral
- Pemakan herbivora atau karnivora
- Sudah memiliki sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi (pengeluaran), sistem saraf, dan sistem reproduksi
6. Annelida (Hewan beruas-ruas)
Hewan tanpa tulang belakang berikutnya adalah annelida. Annelida merupakan kelompok hewan yang terdiri dari cacing bersegmen dengan bentuk tubuh seperti gelang-gelang, susunan cincin, atau ruas-ruas.
Istilah annelida berasal dari bahasa Yunani, dari kata “annulus” yang berarti cincin dan “oidos” berarti bentuk. Secara harfiah, annelida diartikan sebagai cacing yang berbentuk cincin atau untaian cincin karena tubuhnya yang tersusun dari segmen-segmen.
Berikut ciri-ciri annelida.
- Tubuhnya bersegmen dan simetri bilateral
- Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tepat-tempat lembab, atau parasit pada tubuh vertebrata.
- Memiliki otot, sistem pencernaan lengkap, sistem saraf tangga tali, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi
- Tidak memiliki sistem respirasi
- Bersifat hermafrodit (memiliki 2 alat/organ kelamin yang berfungsi penuh) atau gonokoris (memiliki satu jenis kelamin)
7. Nemathelminthes (Nematoda/cacing giling)
Nemathelminthes atau nematoda merupakan salah satu hewan avertebrata yang berbentuk silinder atau bulat memanjang dengan ujung yang runcing. Biasanya, hewan ini hidup sebagai parasit pada tubuh makhluk hidup.
Istilah nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu “nema” yang artinya benang dan “helminthes” yang memiliki arti cacing. Meski memiliki rongga pada tubuhnya. tetapi sebenarnya rongga tersebut bukan rongga tubuh sejati.
Nemathelminthes terbagi menjadi dua kelas, yaitu nematoda dan nematophora. Adapun ciri-ciri hewan tanpa tulang belakang ini adalah sebagai berikut.
- Memiliki pseudocoel tanpa mesoderm
- Ukuran cacing betina lebih besar dari cacing jantan.
- Triploblastik (memiliki tiga lapisan kuman pada masa awal perkembangannya dengan tubuh yang simetris bilateral
- Tidak bersegmen seperti cacing lainnya
- Berkelamin tunggal
- Sistem pencernaan yang lengkap
- Tidak memiliki sistem pernapasan dan sistem peredaran darah
- Bernapas melalui kulit
- Permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula
- Sistem sarafnya masih sederhana dan belum terlalu berkembang
8. Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu echinos dan derma. Echinos artinya duri, sedangkan derma yang berarti kulit. Secara harfiah, echinodermata dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki duri pada kulitnya.
Hewan tanpa tulang belakang atau avertebrata ini termasuk ke dalam filum hewan laut yang hidup di dasar laut. Namun pada umumnya, echinodermata bergerak lambat dan beberapa spesies hidup secara menempel (sesil), tetapi bukan sebagai parasit.
Ciri-ciri hewan echinodermata adalah sebagai berikut.
- Habitat hidupnya di dasar laut
- Terdapat duri di tubuhnya, sehingga disebut hewan berkulit duri
- Tidak memiliki kepala
- Tidak memiliki sistem ekskresi
- Memiliki sistem ambulakral (sebagai alat gerak)
- Memiliki 5 lengan
- Memiliki sistem saraf berupa cincin saraf yang bercabang
- Memiliki sistem saraf lengkap
- Respirasi dengan insang pada rongga tubuh
- Sistem sirkulasi dengan cairan rongga tubuh
- Reproduksi seksual secara eksternal
- Dapat beregenerasi
- Struktur tubuhnya simetri bilateral yang berubah menjadi simetri radial pada saat dewasa