Apa itu Majas, Fungsi, Jenis-jenis, dan Contohnya

Majas sering kali ditemui dalam puisi, prosa, artikel, novel, dan karya sastra lainnya

25 Mei 2022

Apa itu Majas, Fungsi, Jenis-jenis, Contohnya
Freepik

Dalam bahasa Indonesia, kamu bisa menemukan banyak jenis kalimat. Salah satunya adalah majas. Biasanya, majas ini digunakan untuk penulisan sebuah novel, cerpen, puisi, prosa, artikel, dan karya sastra lainnya agar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Namun tanpa kita sadari, ternyata majas juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari, lho. Biasanya, penggunaan majas dalam kehidupan sehari-hari lebih sering digunakan saat berbicara dengan orang yang sudah dekat atau orang terdekat.

Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud majas itu? Apa fungsinya ya?

Bisa jadi ilmu baru untuk anak kesayangan mama, berikut telah Popmama.com rangkumkan tentang apa itu majas, fungsi, jenis-jenis, dan contohnya. Simak sampai akhir agar Mama bisa jelaskan informasi ini kepada anak remaja mama ya!

Editors' Pick

1. Apa itu majas?

1. Apa itu majas
Freepik

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas merupakan cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Selain itu, KBBI juga menjelaskan secara singkat bahwa majas adalah kiasan.

Sementara secara umum, majas atau gaya bahasa adalah ungkapan penyampaian pesan dengan menggunakan kata-kata kiasan atau makna yang bukan sebenarnya (perumpamaan).

Berbeda dengan Gorys Keraf (1988), majas merupakan usaha dari seseorang yang mewakilkan pikirannya dengan menggunakan bahasa yang khas.

Menurut Dale dan Warriner, majas dapat diartikan sebagai sebuah kiasan yang bisa memengaruhi banyak efek. Pengaruh efek yang dimaksud ialah pengaruh yang bisa dilakukan dengan cara membandingkan maupun mengenalkan secara umum.

Dengan menggunakan majas, suatu kalimat akan menjadi lebih menarik dan tidak monoton. Sebab, majas bisa mengekspresikan apa yang dimaksudkan oleh penulis, sehingga tidak membuat pembaca bosan.

2. Fungsi majas

2. Fungsi majas
Freepik

Selain membuat sebuah kalimat menjadi lebih menarik dan tidak membosankan, majas juga memiliki beberapa fungsi yang tentu saja memberikan efek terhadap sebuah karya sastra menjadi lebih  hidup dan lebih efektif. Adapun fungsi majas lainnya adalah sebagai berikut.

  1. Majas berfungsi untuk membangun sebuah kesenangan imajinatif.
  2. Majas berfungsi untuk menciptakan sebuah imaji tambahan, sehingga hal-hal abstrak dapat menjadi nyata atau konkret dan dapat dinikmati pembaca.
  3. Mendekatkan perasaan pengarang kepada pembacanya melalui makna majas, sehingga dapat memberikan tekanan nilai yang lebih esensial.
  4. Mengonsentrasikan makna yang ingin disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi tetap jelas.
  5. Meningkatkan daya tarik pembaca terhadap suatu karya sastra.

3. Jenis-jenis majas dan contohnya

3. Jenis-jenis majas contohnya
Freepik

Berdasarkan jenisnya, majas terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis majas yang perlu diketahui.

1. Majas perbandingan

Majas perbandingan merupakan jenis majas yang berfungsi untuk membandingkan atau mengungkapkan suatu objek yang lainnya. Cara membandingkannya bisa melalui proses penyamaan, melebih-lebihkan, atau penggantian. Majas perbandingan dibagi menjadi enam jenis, yaitu sebagai berikut.

  • Majas simile, digunakan untuk menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan. Contohnya, “Bagai pungguk merindukan bulan”.
  • Majas alegori, digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan. Contohnya, “Lelaki yang setia di dunia ini sangat langka, seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami”.
  • Majas hiperbola, digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan tidak masuk akal. Contohnya, “Hanya dengan tersenyum, Jeno membuat hatiku meleleh”.
  • Majas metanomia, digunakan untuk menyandingkan suatu benda dengan benda lain dengan sifat yang sama atau hampir sama. Contohnya, “Jika kamu haus, minum saja Aqua”. Kata “Aqua” tersebut dikenal sebagai sebuah merek dagang air mineral yang sangat terkenal.
  • Majas personifikasi, digunakan untuk mengungkapkan benda mati sebagai makhluk yang bernyawa. Contohnya, “Angin itu membelai pipnya yang mulus hingga ia terpejam tenang”.
  • Majas eufimisme, diguanakn untuk menggantikan kata-kata yang dianggap tabu atau dinilai kasar dengan kata-kata lain yang dianggap lebih halus. Contohnya, “Tuna netra itu berjalan beringinan”.

2. Majas penegasan

Majas penegasan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu secara tegas (memberi penegasan) supaya dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan kesan kepada pembaca. Adapun jenis majas penegasan adalah sebagai berikut.

  • Repetisi adalah pengulangan gaya bahasa dalam suatu kalimat. Contohnya, “Dia pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini untuk menemuiku”.
  • Pleonasme merupakan majas yang menggunakan kata-kata dengan makna yang sama. Meski telihat tidak efektif, tetapi majas ini sengaja digunakan untuk menegaskan sesuatu. Contohnya, “Ayah berternak berbagai macam unggas, seperti ayam, bebek, dan lainnya”.
  • Retorik adalah majas yang digunakan dalam bentuk kalimat tanya, tetapi tidak membutuhkan jawaban. Biasanya, majas ini dipakai untuk penegasan sekaligus sindiran. Contohnya, “Menurutmu, kamu akan lulus ujian meskipun kerjaanmu hanya bermain game dan tidak pernah belajar?”.
  • Klimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan, mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Contohnya, “Pada saat itu semua orang, mulai bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia pergi mengungsi akibat gempa”.
  • Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tetinggi ke tingkatan terendah. Contohnya, “Mulai dari ibunya, kakaknya, sampai anaknya yang bungsu, mereka semua adalah pecinta Kpop”.
  • Paralelisme adalah majas yang mengulang-ulang sebuah kata guna menegaskan makna dari kata tersebut, tetapi dalam beberapa definisi yang berbeda. Contohnya, “Mau rambut panjang atau pendek, hal tersebut tidak akan berpengaruh pada kecantikan hati seorang wanita”.
  • Tautologi adalah gaya bahasa di mana kata yang bersinonim mengalami pengulangan guna menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu. Contohnya, “Sejarah masa lalu pria itu sangat kelam”.

3. Majas sindiran

Majas sindiran merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir seseorang atau sesuatu dengan maksud dan tujuan tertentu. Jenis majas ini terbagi dalam empat jenis.

  • Sarkasme, digunakan untuk menyindir seseorang atau sesuatu dengan menggunakan kata-kata berkonotasi kasar. Contohnya, “Percuma sekolah tinggi-tinggi jika sikapmu tidak pernah sopa terhadap orangtua”.
  • Ironi, digunakan untuk memberikan sindiran dengan menggunakan kata kiasan yang maknanya bertentangan dengan keadaan sebenarnya. Contohnya, ““Indah sekali rapormu, penuh dihiasi warna merah”.
  • Sinisme, majas yang digunakan untuk memberikan sindiran secara langsung dan bersifat mencemooh. Contohnya, “
  • Satire, majas yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk menertawakan sesuatu. Namun,  jenis majas ini tidak melukai perasaan seseorang. Contohnya, “Percuma saja juara karate kalau tidak berani menghadapi preman di pasar”.

4. Majas pertentangan

Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu pertentangan atau menggambarkan sesuatu yang berlawanan atau tidak selaras. Majas pertentangan terbagi menjadi empat jenis.

  • Litotes, gaya bahasa ini digunakan untuk merendahkan diri padahal kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Contohnya, “Aku yang setua ini mana pantas bersekolah lagi”.
  • Antitesis, gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berlawanan arti satu dengan yang lainnya. Contohnya, “Kita harus tetap bersyukur terlepas dari besar kecilnya gaji yang didapatkan.”
  • Paradoks, digunakan untuk membandingkan situasi sebenarnya dengan situati sebaliknya yang saling bertentangan atau menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, padahal keduanya benar. Contohnya, “Meskipun berada di keramaian, aku tetap merasa kesepian”.
  • Kontradiksi interminus, majas ini biasanya digunakan untuk menyangkal suatu penyataan yang disebukan sebelumnya dengan disertai konjungsi, seperti hanya saja dan kecuali. Contohnya, “Di malam hari tidak akan terdengar suara apapun, kecuali suara jangkrirk”.

Itu dia penjelasan tentang apa itu majas, fungsi, jenis-jenis, beserta contohnya yang bisa Mama ajarkan kepada anak mama. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

The Latest