Ciri-Ciri Syair, Pengertian Syair
Indonesia memiliki banyak karya sastra tulis, salah satunya syair
24 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Syair telah menjadi karya sastra yang keberadaannya masih terjaga hingga saat ini. Sama seperti pantun, syair juga termasuk dalam jenis karya sastra puisi lama.
Syair berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Nusantara bersamaan masuknya Islam ke Indonesia.
Dalam syair, ada banyak pesan yang tersirat yang disampaikan oleh penulisnya. Di mana pesan atau makna yang terkandung tersebut dapat menggugah perasaan pembaca. Sebab itu, meskipun tidak sepopuler puisi baru, syair masih banyak dicari.
Bisanya, syair digunakan untuk mengungkapkan sebuah peristiwa, kejadian, hingga perasaan seseorang.
Kali ini, Popmama.com akan membahas mengenai ciri-ciri syair, pengertian syair. Disimak ya!
1. Pengertian syair
Syair bisa didefinisikan sebagai sajak atau puisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syair adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama.
Meski hampir sama dengan pantun, tetapi syair memiliki karakteristik yang berbeda.
Secara istilah, syair berasal dari bahasa Arab, yakni Syi’ir atau Syu’ur yang berarti perasaan yang menyadari. Akan tetapi, ada pula yang mengartikan syair dari kata “Syi’ru” yang berarti puisi.
Dalam kesusastraan Melayu, syair merujuk pada pengertian puisi secara umum.
Seiring berkembangnya zaman, syair mengalami perubahan dan modifikasi, sehingga tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Meskipun begitu, syair tetap memiliki nilai kegunaan untuk menyampaikan suatu peristiwa/kejadian, cerita, nasihat, agama, cinta, dan lain sebagainya.
Editors' Pick
2. Ciri-ciri syair
Untuk membedakan jenis karya sastra lainnya, termasuk pantun, kamu bisa perhatikan ciri-ciri syair berikut ini.
1. Satu bait terdiri dari empat baris
Syair bisa memiliki dari beberapa bait, tetapi setiap baitnya harus terdiri dari empat baris.
2. Memiliki akhiran bunyi yang sama, yakni a-a-a-a
Jika pantun memiliki sajak atau bunyi a-b-a-b, syair bersajak a-a-a-a pada tiap barisnya.
3. Tiap baris terdiri dari empat hingga enam kata
Agar lebih mudah dipahami, syair hanya bisa terdiri dari empat hingga enam kata saja.
4. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
Sama seperti halnya pantun, syair juga terdiri atas 8-12 suku kata tiap baris. Suku kata adalah jumlah gabungan satu atau lebih huruf konsonan dan satu huruf vokal, misalnya terbang. Ada dua suku kata dalam kata “terbang”, yaitu “ter” dan “bang”.
5. Umumnya, syair memuat cerita atau nasihat tertentu
Syair biasanya bercerita tentang peristiwa atau kejadian yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama, atau rekaan belaka. Namun, syair juga bisa berisi nasihat sama seperti pantun.
6. Seluruh baris dalam syair disebut dengan isi
Berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran dan isi, syair hanya memiliki isi saja. Seluruh barisnya merupakan isi. Inilah yang paling membedakan syair dengan pantun dan karya sastra lainnya.