15 Fakta Sanemi Shinazugawa Kimetsu no Yaiba
Si Pilar terkuat kedua ini sangat membenci iblis, lho!
11 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak tahu Sanemi Shinazugawa? Bagi kamu pecinta manga dan anime, terutama serial Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, pasti tahu sosok Sanemi Shinazugawa.
Sanemi Shinazugawa merupakan salah satu karakter pendukung utama dalam serial Kimetsu no Yaiba yang diperkenalkan pada chapter 45 manga dan episode 22 anime. Sanemi muncul ketika Tanjiro dan Nezuko dibawa menghadap Oyakata-sama.
Sanemi Shinazugawa lebih dikenal dengan Wind Hashira di kelompok Demon Slayer karena kemampuannya dalam teknik pernapasan angin. Tidak hanya itu, Sanemi juga dinobatkan sebagai pilar terkuat kedua yang paling membenci iblis.
Kira-kira apa lagi ya fakta soal Sanemi Shinazugawa? Nah, daripada kamu penasaran, yuk simak informasi yang telah Popmama.com rangkum tentang 15 fakta Sanemi Shinazugawa dari serial Kimetsu no Yaiba.
1. Profil Sanemi Shinazugawa
Berikut profil Sanemi Shinazugawa si Pilar terkuat dalam serial serial Kimetsu no Yaiba.
- Nama: Sanemi Shinazugawa
- Tanggal lahir: 29 November
- Umur: 21 Tahun
- Tinggi: 179 cm
- Ciri-ciri: Tubuh jangkung dan berotot, rambut putih, mata warna ungu pucat, dan memiliki luka di wajahnya
Sanemi memiliki 6 orang adik. Ayahnya meninggal ditusuk seseorang karena berbuat onar, sedangkan ibunya berubah menjadi iblis dan memakan lima anaknya ketika Sanemi masih kecil.
2. Karakter Sanemi Shinazugawa
Sanemi Shinazugawa dikenal sebagai karakter yang sangat kasar, berdarah dingin, pemarah, dan keras kepala. Tidak hanya itu, Sanemi juga tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Orang-orang langsung dibuat takut dengan respons Sanemi yang tampak selalu menunjukkan kemarahan.
Sanemi juga dijuluki sebagai sosok yang haus darah dan selalu menantikan pertarungan besar menghadapi iblis yang kuat. Tidak heran, Sanemi menyandang sosok Pilar terkuat yang menyeramkan.
Sanemi sering memakai seragam Demon Slayer berwarna hijau gelap tanpa kancing yang dibalut dengan kemeja putih lengan panjang. Di belakang kemeja putihnya, terdapat tulisan huruf kanji yang artinya membunuh.
3. Sanemi memiliki luka di wajah dan buta warna
Terdapat bekas luka yang terlihat sangat jelas di wajah Sanemi. Luka tersebut ia dapatkan saat melawan ibunya yang menjelma menjadi iblis. Uniknya, darah yang keluar dari lukanya tersebut dapat membuat iblis pusing dan mabuk.
Selain meninggalkan bekas luka pada wajahnya, serangan iblis ibunya itu juga menyebabkan gangguan pada matanya, sehingga Sanemi menjadi buta warna parsial. Alhasil, Sanemi cukup kesulitan ketika berkeliaran pada malam hari karena penglihatannya yang terganggu.
4. Pilar terkuat kedua
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sanemi dinobatkan sebagai Pilar terkuat kedua. Gelar itu diberikan kepadanya setelah Gyomei Himejima sang Pilar Batu.
Kemampuan Sanemi telah terlihat jauh sebelum ia bergabung sebelum bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis. Sebab, Sanemi sudah banyak membunuh iblis tanpa menggunakan senjata khusus, seperti pedang nichirin atau penguasaan teknik pernapasan.
Berkat kemampuannya tersebut, sang raja iblis, Muzan, pun mengakui kemampuan dan kekuatan Sanemi Shinazugawa.
5. Sangat membenci iblis
Meski semua karakter manusia dalam Kimetsu no Yaiba membenci iblis, tetapi rasa benci Sanemi terhadap iblis berada di level yang berbeda. Kebenciannya yang sangat mendalam tersebut merupakan dampak dari kehilangan yang pernah dialaminya di masa lalu.
Sanemi menegaskan bahwa iblis dan manusia tidak bisa hidup berdampingan.
Karena itu, Sanemi sangat berapi-api saat Nezuko (iblis) dibawa menghadap Oyakata-sama dan seluruh pilar. Padahal, di dekat Sanemi ada Oyakata-sama yang sangat dihormatinya.
6. Mengandung darah Marechi yang langka
Dalam tubuh Sanemi mengandung darah Marechi. Darah Marechi dalam Kimetsu no Yaiba adalah sebuah golongan darah yang terbilang langka dan tidak ada spesialnya di mata manusia lain.
Akan tetapi, darah Marechi bak permata bagi para iblis yang diperebutkan banyak pihak. Pasalnya, darah tersebut dapat memancing gairah iblis yang mencium aromanya dan membuat mereka kehilangan fokus.
Editors' Pick
7. Sanemi kehilangan beberapa jari tangannya
Saat menghadapi Kokushibo bersama Pembasmi Iblis lainnya, yakni Muichiro, Gyomei, dan Genya, Sanemi harus rela kehilangan beberapa jari tangannya. Meski demikian, Sanemi berhasil mendaratkan serangan gabungan terakhir dengan Gyoumei sebelum akhirnya pingsan.
Namun, jari-jarinya itu tidak sebanding dengan kematian Genya, adik sekaligus satu-satunya keluarga Sanemi yang tersisa. Genya kehilangan nyawanya akibat pertarungan tersebut. Lebih tepatnya, Genya terbunuh setelah Kokushibo berhasil dikalahkan.
8. Memiliki rasa hormat yang tinggi kepada atasan
Meski mempunyai pribadi yang sangat kasar, pemarah, dan keras kepala sikap Sanemi tersebut tidak ditunjukkan apabila berhubungan langsung dengan Oyakata-sama atau Ubuyashiki, Pemimpin Korps Pembasmi Iblis.
Sanemi masih memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap atasan yang telah menganggap seluruh anggota Korps sebagai anak-anaknya yang berharga.
Kewibawaan dan sikap bijak Oyakata-sama yang mampu meluluhkan hati Sanemi sejak awal pertemuannya.
9. Berteman dekat dengan Masachika Kumeno
Dikenal dengan sosok yang sulit berkomunikasi dengan baik, tidak membuat Sanemi lantas dijauhi semua orang. Faktanya, Sanemi berteman dekat dengan Masachika Kumeno, sesama Pembasmi Iblis.
Masachika lebih dulu menjadi Pembasmi Iblis dan ia yang mempertemukan Sanemi dengan guru yang mengajari Sanemi teknik pernapasan. Masachika sendiri bahkan telah menganggap Sanemi sebagai saudara laki-lakinya.
Namun sayang, Masachika meninggal saat mengalahkan Iblis Bulan Bawah 1 bersama Sanemi ketika keduanya masih berpangkat Kinoe.
10. Pernah hidup bersama Genya
Sanemi dan Genya merupakan kakak beradik. Dulu, mereka bahkan hidup bersama ayah dan ibunya, serta kelima saudara lainnya. Setelah ayahnya meninggal, Sanemi bekerja demi membantu ibunya.
Namun sayang, suatu hari iblis menyerang keluarganya. Ibu Sanemi diubah menjadi iblis yang kemudian membunuh kelima anaknya. Sesaat setelah itu, sang ibu hendak menyerang Genya, tetapi Sanemi dengan sigap melindungi adiknya tersebut dan membunuh ibunya, meski harus mengalami luka parah di wajahnya.
Genya pun menuduh Sanemi bahwa dialah yang membunuh keluarga mereka. Hal tersebut ternyata membuat hubungan keduanya menjadi renggang dan memanas.
11. Hubungan Sanemi dan Genya cukup rumit
Akibat dari sang ibu yang diubah menjadi iblis itu sangat berdampak pada hubungan Sanemi dan Genya sebagai saudara. Sanemi dianggap sebagai pembunuh oleh adiknya sendiri. Padahal Sanemi membunuh ibunya untuk menyelamatkannya.
Hal tersebut membuat Sanemi tampak sangat membenci Genya dan tidak mengakui Genya sebagai adik. Namun pada kenyataannya adalah Sanemi bukan membenci Genya. Sanemi justru tidak ingin adiknya itu berada dalam bahaya dan satu-satunya cara yang bisa ia lakukan adalah dengan menjauhkan Genya darinya.
Sanemi menjauhkan Genya agar adiknya itu bisa hidup bahagia, menikah, dan berkeluarga. Tidak seperti dirinya yang menjalani hidup hanya untuk membunuh iblis. Ia ingin Genya menetap dan hidup bahagia bersama keluarganya.
12. Memiliki kemampuan teknik pernapasan angin yang luar biasa
Sanemi Shinazugawa telah diakui sebagai Pilar pengguna teknik pernapasan angin terbaik di generasinya. Selain teknik pernapasan angin, Sanemi juga menguasai beberapa teknik lainnya, di antaranya:
- First Form: Dust Whirlwind Cutter
- Second Form: Claws, Purifying Wind
- Third Form: Clean Storm Wind Tree
- Fourth Form: Rising Dust Storm
- Fifth Form: Cold Mountain Wind
- Sixth Form: Black Wind Mountain Mist
- Seventh Form: Gale, Sudden Gusts
- Eighth Form: Primary Gale Slash
- Ninth Form: Idaten Typhoon
Selain kemampuan teknik pernapasan angin, Sanemi juga memiliki kecepatan dan refleksi yang luar biasa. Meski memiliki banyak bekas luka dan luka di sekujur tubuhnya, Sanemi tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kesakitan.
13. Sanemi membangun tanda pembasmi iblis
Saat menghadapi Kokushibo, Sanemi turut berhasil membangun tanda pembasmi iblis pada pertempuran akhir. Tanda tersebut dapat meningkatkan kemampuannya ke level maksimum, sehingga ia dapat dengan mudah bertarung dengan Kokushibo.
Demon Slayer Mark milik Sanemi berbentuk seperti kincir angin berwarna hijau. Secara otomatis, tanda ini dapat meningkatkan kemampuan fisik Sanemi, membuat daya tahan fisik, kekuatan, dan toleransi terhadap rasa sakitnya meningkat.
14. Salah satu Pilar yang selamat setelah melawan Muzan
Dengan keterampilannya yang sangat luar biasa, Sanemi Shinazugawa menjadi salah satu dari tiga Pilar yang berhasil bertahan hidup dalam pertarungan berdarah antara Korps Pembasmi Iblis dan Raja Iblis, Muzan.
Pertarungan tersebut berlangsung sangat sengit dan merenggut banyak nyawa. Ada banyak Pilar yang gugur dalam perang tersebut.
Di samping Sanemi, ada Pilar Air Giyu Tomioka, serta Tengen Uzui, Pilar Suara yang memang telah pensiun setelah pertempuran melawan Gyutaro dan Daki.
15. Pengisi suara Sanemi adalah Tomokazu Seki
Suara Sanemi Shinazugawa dalam serial Kimetsu no Yaiba dimainkan oleh Tomokazu Seki. Tomokazu Seki sendiri merupakan aktor dan pengisi suara Jepang yang lahir pada tahun 1972.
Ia telah banyak memerankan karakter anime populer, seperti Tsubasa Ozora versi dewasa dalam Captain Tsubasa: Road to 2002, Kyo Sohma dalam Fruits Basket, Suneo dalam Doraemon, Takeshi Tatsumi dalam Giant Killing, Lu Bu dalam Record of Ragnarok, dan lain-lain.
Nah, itu dia beberapa fakta menarik tentang Sanemi Shinazugawa dari serial Kimetsu no Yaiba. Meski memiliki karakter atau pribadi yang cenderung buruk, tetapi Sanemi sangat menyayangi adik dan teman-temannya. Masihkah kamu penasaran dengan sosok Sanemi Shinazugawa?
Baca juga:
- 10 Rekomendasi Anime Komedi, Lucu dan Menghibur
- Perjuangan Tim Karasuno dalam Anime 'Haikyuu!!', Sangat Inspiratif!
- 12 Opening Ost Anime Terbaik yang Wajib Kamu Dengar!