Pengaruh Keadaan Geografis terhadap Keadaan Sosial Budaya Suatu Negara
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang memengaruhi sosial budayanya
10 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Istilah geografis tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Sebab, istilah geografis sering kali ditemukan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Istilah geografis sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “geo” yang memiliki arti bumi dan “graphein” yang berarti lukisan, tulisan, atau deskripsi. Dengan demikian, geografi dapat diartikan sebagai ilmu yang menggambarkan atau menjelaskan segala sesuatu mengenai keadaan bumi dan kondisi di dalamnya.
Seperti yang telah diketahui, keadaan geografis di bumi pada setiap negara itu berbeda-beda. Tidak hanya negara, di setiap daerah suatu negara pun tentu berbeda.
Hal tersebut dapat kita ketahui dari bentuk rumah tradisional, cara berpakaian, makanan, minuman, dan kebudayaan masyarakatnya. Ada pula daerah yang diselimuti es sepanjang tahun, terdiri dari banyaknya pegunungan, lautan, hutan dan lain sebagainya.
Keadaan geografis tersebut dapat memengaruhi keadaan sosial budaya yang mampu membentuk sebuah kehidupan sosial di masyarakat. Lantas, apa saja pengaruhnya ya?
Nah, biar ilmu pengetahuan kamu semakin bertambah, kali ini telah Popmama.com rangkumkan mengenai pengaruh keadaan geografis terhadap keadaan sosial budaya suatu negara. Disimak sampai akhir agar lebih paham ya!
1. Perbedaan waktu siang dan malam
Pengaruh keadaan geografis terhadap sosial budaya suatu negara yang pertama adalah adanya perbedaan siang dan malam. Perbedaan waktu ini sangat memengaruhi keadaan sosial budaya karena setiap masyarakat harus beradaptasi dengan lingkungannya.
Geografis Indonesia yang terletak tepat di garis khatulistiwa membuat Tanah Air memiliki waktu siang selama 12 jam. Berbeda dengan Islandia yang hanya memiliki waktu siang selama 3-5 jam saja.
Hal tersebut membuat masyarakat Islandia harus terbiasa melakukan aktivitas dengan kegelapan. Bahkan, untuk bangun pagi pun masyarakat Islandia membutuhkan alarm karena matahari tidak muncul saat pagi hari.
Sementara di Indonesia, matahari akan muncul saat pagi datang. Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia terbantu dan terbiasa melakukan aktivitas dalam keadaan terang.
Oleh karena itulah, matahari tidak bisa dijadikan patokan untuk beraktivitas bagi beberapa negara lain.
Editors' Pick
2. Perbedaan iklim
Berdasarkan kondisi geografis, terdapat beberapa negara yang memiliki empat iklim. Keempat iklim tersebut adalah iklim tropis, subtropis, iklim sedang, dan iklim dingin.
Dengan adanya perbedaan iklim, pengaruh keadaan geografis terhadap keadaan sosial budaya suatu negara dapat dilihat dari jenis pakaian yang digunakan.
Bagi negara beriklim dingin, masyarakatnya harus memiliki baju untuk musim dingin yang tebal untuk tetap merasa hangat. Sementara di negara beriklim tropis atau hangat, masyarakatnya tidak memerlukan baju yang tebal karena akan menjadi tidak nyaman saat beraktivitas.
Selain jenis pakaian, adanya perbedaan iklim juga memengaruhi sistem transportasi, masa panen dan bercocok tanam, infrastruktur, keperluan rumah tangga untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan, hingga kebudayaan manusia seperti pemakaman.