Banjir merupakan peristiwa bencana alam di mana terjadi luapan air yang berlebihan, sehingga menyebabkan terendamnya suatu tempat atau wilayah.
Banjir bisa terjadi di mana saja, termasuk di sungai saat alirannya melebihi kapasitas saluran air.
Akan tetapi, banjir biasanya terjadi di pemukiman padat penduduk.
Bahkan, masyarakat sudah tidak asing lagi dengan banjir. Beberapa kali, bencana alam tersebut merenggut bangunan, harta, bahkan nyawa kerabat, teman, dan keluarga.
Meski datangnya tidak dapat diduga, tetapi banjir dapat diketahui penyebabnya. Tidak hanya karena curah hujan yang tinggi, tetapi ada banyak faktor lainnya yang menjadi penyebab terjadinya banjir,
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum mengenai 7 penyebab terjadinya banjir. Disimak sampai akhir ya!
1. Membuang sampah sembarangan
Pexels/thirdman
Meskipun bukan faktor utama penyebab terjadinya banjir, tetapi membuang sampah sembarangan sering kali menjadi pemicu banjir.
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering membuang sampah sembarangan menyebab lingkungan menjadi kotor dan menghambat aliran air.
Sampah-sampang yang dibuang secara sembarangan lama lama akan menumpuk, sehingga volume air meningkat dan menyumbat aliran.
Hal tersebut berpotensi menimbulkan besarnya tekanan air dan menyebabkan banjir.
Oleh sebab itu, jangan membuang sampah sembarangan ya! Sebaiknya, kita menggunakan barang-barang yang dapat didaur ulang.
2. Curah hujan tinggi
Pexels/gesel
Faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya banjir adalah curah hujan yang tinggi.
Adanya curah hujan yang tinggi dapat membuat produksi air meningkat, sehingga tanah sering kali tidak dapat menyerap air. Karena itulah, genangan pada tanah bisa muncul.
Tidak hanya itu, sungai, kali, atau danau di suatu kawasan yang biasanya dijadikan sebagai penampungan air hujan.
Apabila sudah mencapai maksimal daya tampung dari kapasitas seharusnya, air akan meluap dan dapat menyebabkan banjir.
Editors' Pick
3. Penebangan hutan secara liar
Pexels/oandremoura
Pohon sangat berperan penting dalam penyerapan air yang masuk ke dalam tanah.
Apabila dilakukan penebangan secara liar dan besar-besaran, akan semakin sedikit tempat penyerapan air. Hal tersebut bisa menjadi penyebab terjadinya banjir.
Tidak hanya banjir, penebangan pohon dan hutan juga bisa meningkatkan risiko tanah longsor akibat tidak ada penahan beban air yang terus menerus menerpa. Akan semakin parah apabila tanah tersebut berada di sekitar tebing yang curam.
4. Efek rumah kaca
Pexels/Pixabay
Efek rumah kaca adalah proses naiknya suhu bumi karena adanya perubahan di atmosfer. Suhu yang panas itulah air akan menguap dari permukaan bumi dan masuk ke atmosfer, sehingga menyebabkan hujan di daerah tropis.
Suhu panas yang masuk ke atmosfer terjadi karena kegiatan manusia, seperti membakar sampah, banyaknya pengguna kendaraan pribadi yang membuat terjadinya polusi kendaraan, hingga asap pabrik industri yang semakin lama akan merusak lapisan ozon.
Jika terjadi hujan terus menerus di daerah tropis akibat efek rumah kaca, banjir tidak dapat dihindari lagi.
5. Sedikitnya drainase
Pexels/zante
Drainase bisa mencegah terjadinya banjir karena dapat mengurangi kelebihan air di suatu kawasan, daerah, atau lahan.
Drainase juga menjadi pengendali air ke permukaan guna memperbaiki genangan air yang ada.
Akan tetapi, kawasan drainase ini semakin lama dialihfungsikan menjadi kawasan pusat perbelanjaan hingga perkantoran. Sehingga, fungsi dari drainase itu sendiri menjadi hilang dan tidak dapat menyimpan luapan air dalam jumlah besar.
Ketika kawasan drainase menjadi lebih sedikit, air tidak akan tertampung, dan terjadilah banjir.
6. Rusaknya bendungan atau tanggul
Freepik/wirestock
Bendungan atau tanggul yang rusak bisa menjadi penyebab terjadinya banjir.
Bendungan atau tanggul sengaja dibuat oleh masyarakat untuk menghalangi aliran air agar tidak masuk ke daerah yang lebih rendah.
Dengan adanya curah hujan yang tinggi, bendungan atau tanggul bisa rusak dan jebol. Ketika bendungan atau tanggul jebol, air akan masuk ke daerah yang lebih rendah, sehingga terjadilah banjir.
Oleh sebab itu, ada baiknya untuk selalu melakukan pengecekan agar bendungan atau tanggul yang rusak atau jebol dapat diperbaiki segera, sebelum banjir melanda.
Karena, fungsi bendungan atau tanggul adalah untuk mencegah banjir, mengendalikan aliran air, menjadi sumber irigasi, hingga sebagai pembangkit listrik tenaga air. Sangat bermanfaat bukan?
7. Adanya bangunan pemukiman di tepi kali atau daerah resapan air
Pexels/hiteshchoudhary
Adanya pemukiman di tepi kali atau daerah resapan air menjadi faktor penyebab terjadinya banjir.
Bangunan pada pemukiman di daerah tersebut membuat aliran sungai menjadi lebih sempit dan rentan terkena tanah longsor.
Selain itu, kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan dengan seenaknya ke kali atau sungai dapat membuat penumpukan, sehingga akan terjadi pendangkalan yang akan menyebabkan terjadinya banjir.
Itulah 7 penyebab terjadinya banjir. Meski begitu, banjir masih dapat dicegah dengan tidak membuang sampah sembarangan, memperbaiki bendungan, reboisasi, hingga tidak menjadikan tepi kali atau sungai menjadi pemukiman.