15 Senjata Tradisional Indonesia
Kenali senjata tradisional Indonesia yuk
8 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai warga negara Indonesia, kamu harus bangga. Karena, tidak hanya memiliki lahan yang luas, rempah-rempah yang berlimpah, dan beragam budaya, ras, suku, serta bahasa, Indonesia juga memiliki banyak jenis senjata tradisional.
Umumnya, senjata-senjata tradisional itu memiliki ciri khas khusus tergantung daerah masing-masing. Senjata tradisional dulunya digunakan untuk melindungi diri dan mempertahankan wilayah.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, senjata tradisional saat ini lebih sering digunakan sebagai pelengkap baju adat untuk acara dan upacara tertentu.
Lalu, apa saja senjata tradisional Indonesia ya?
Berikut ini 15 senjata tradisional Indonesia yang telah Popmama.com rangkum untuk kamu yang ingin tahu. Disimak, yuk!
1. Rencong
Senjata tradisional rencong ini berasal dari Aceh dan merupakan senjata khas Negeri Serambi Mekah.
Rencong memiliki bentuk yang mirip pisau dengan gagang khas. Mata rencong sedikit melengkung dengan gagang menyerupai huruf “L”. Ukuran badan rencong berkisar 10-50 cm.
Dahulu, rencong digunakan untuk mengusir penjajah dan melindungi diri. Hingga kini, senjata tradisional tersebut masih difungsikan sebagai alat pelindung diri, bahkan menjadikannya benda pusaka dan jimat keselamatan diri.
2. Kurambiak
Senjata tradisional Indonesia ini merupakan salah satu senjata yang sangat populer di berbagai daerah, bahkan negara tetangga.
Senjata kurambiak berasal dari Sumatera Barat. Bentuk kurambiak ini cukup unik karena memiliki bentuk seperti kuku macan dan berukuran kecil.
Kurambak biasa digunakan sebagai pencabut akar ladang karena ketajamannya. Untuk menggunakannya, kamu perlu memiliki keahlian khusus loh.
3. Parang salawaki
Parang salawaki merupakan senjata yang berasal dari Maluku dan biasa digunakan untuk mengalahkan musuh.
Parang berarti pisau besar, sedangkan salawaki berarti tameng. Jadi, parang salawaki adalah senjata khas yang digunakan sebagai tameng untuk melindungi diri dari senjata lawan.
Kapitan Pattimura adalah pahlawan yang menggunakan senjata parang salawaki saat berperang melawan koloni Belanda.
Bentuk parang salawaki, yaitu pisau yang semakin lebar pada bagian ujung, sementara bagian pangkalnya lebih kecil.
4. Klewang
Klewang berasal dari Sumatera Selatan. Akan tetapi, klewang juga digunakan saat Perang Aceh saat penjajahan.
Senjata tradisional tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan golok karena terdapat satu mata pisau. Hanya saja, pada bagian ujung klewang pegangannya berbentuk bulat. Ukuran klewang berkisar antara 38-76 cm dan sangat efektif apabila digunakan untuk pertarungan jarak dekat.
5. Golok
Kamu pasti sudah sering melihat senjata tradisional yang satu ini, bukan? Golok merupakan senjata tradisional Indonesia yang berasal dari Jakarta dan menjadi kebanggaan bagi Suku Betawi. Sebab, pada saat masa penjajahan, golok digunakan oleh Si Pitung untuk mengalahkan penjajah. Selain itu, Pahlawan Kapten Pattimura juga menggunakan senjata golok loh.
Golok terlihat seperti pisau, tetapi dengan ukuran yang lebih besar. Saat ini golok lebih sering digunakan sebagai alat seni bela diri dan kegiatan urusan rumah tangga, seperti berkebun. Meski begitu, sebagian besar Suku Betawi hanya menyimpan golok di dalam rumah atau bahkan menyelipkannya di pinggang.
6. Keris
Salah satu senjata ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Keris memiliki bentuk yang berliku dengan ukuran yang bervariasi. Bentuk liku dari keris tidak semata-mata dibuat, tetapi dimaksudkan untuk menimbulkan luka yang fatal saat menembus kulit.
Di Jawa, keris dianggap sebagai benda pusaka sakti dan suci karena memiliki kekuatan sakral, sehingga tidak sedikit masyarakat yang menyelenggarakan upacara adat untuk keris di waktu tertentu. Selain itu, keris juga digunakan sebagai pelengkap pakaian adat tradisional Jawa.
Editors' Pick
7. Kujang
Dahulu, masyarakat Sunda menggunakan senjata kujang sebagai peralatan pertanian. Kujang berasal dari Jawa Barat dan terbentuk dari besi, baja, dan bahan pamor.
Panjang kujang sekitar 20-25 cm dan beratnya kurang dari 300 gram.
Uniknya, kujang ini melengkung dengan pisau yang bermotif. Sebagian besar masyarakat Indonesia memburu kujang untuk dijadikan barang koleksi dan sering digunakan untuk atraksi seni bela diri.
8. Badik
Senjata tradisional satu ini memiliki ukuran yang pendek. Asal badik dari Sulawesi dan menjadi khas masyarakat Bugis.
Biasanya, badik digunakan sebagai alat untuk membela diri dan pertarungan antar individu ataupun kelompok. Bentuknya sedikit mirip rencong, tetapi dengan pisau yang lebih kecil. U
niknya, badik memiliki sarung yang bermotif khas, sehingga apabila dipajang akan terlihat sangat cantik.
9. Celurit
Senjata tradisional yang memiliki pola bilah yang melengkung seperti bulan sabit ini identik dengan Pulau Madura.
Zaman dulu, celurit digunakan untuk membantu pahlawan menghadapi penjajah. Akan tetapi, sekarang ini celurit lebih banyak dipakai untuk keperluan bela diri Pecak Silat dan aktivitas pertanian, misalnya memotong rumput.
Orang Madura banyak menganggap celurit sebagai simbol kepercayaan diri dan kebanggaan, sehingga tidak heran apabila kamu berkunjung ke rumah kerabat atau teman yang berasal dari Madura asli, kamu akan menjumpai celurit yang dipajang di dinding.
10. Pedang jenawi
Senjata tradisional Riau ini memiliki bilah bermata satu yang ramping sepanjang 1 meter dengan ujung lancip/meruncing.
Bentuknya seperti pedang moor Arab. Konon, pedang jenawi dipakai untuk berperang oleh panglima perang Kerajaan Sriwijaya.
Seiring berjalannya waktu, pedang jenawi kian langka dan sulit ditemui, sehingga ada banyak kolektor yang memburunya untuk dijadikan koleksi.
11. Pisau belati
Salah satu senjata tradisional ini berasal dari Papua yang dibuat dari tulang kaki burung Kasuari yang diruncingkan pada bagian ujungnya. Sementara bulu burung Kasuari, disematkan pada bagian atas pisau. Pada pisau belati juga terdapat ukiran anyaman kulit kayu dan kerang.
Zaman dulu, pisau belati dipercaya untuk ritual pembunuhan atau pengorbanan nyawa. Namun, sekarang ini pisau belati dipakai untuk pemburuan.
Apabila senjata ini tertancap pada tubuh, rasa sakitnya tidak tertahankan.
12. Sumpit
Senjata satu ini bukan sumpit yang digunakan untuk makan ya, tetapi senjata tradisional Suku Dayak, Kalimantan Utara. Panjangnya antara 1,5 hingga 2 meter dengan gaya jangkau berkisar 200 meter.
Sumpit dianggap sebagai senjata hantu karena saat kemunculannya kerap kali tidak diketahui dan lawan seketika tumbang dalam kurun waktu cepat.
Dengan memasukkan anak sumpit pada lubang sumpit, lalu meniupnya, sumpit sudah dapat digunakan.
Pada ujung anak sumpit terdapat racun dari getah pohon iren atau pohon ipuh. Sebab itu, sumpit sangat ampuh untuk melumpuhkan lawan. Saat ini, sumpit tidak hanya digunakan untuk berburu, tetapi juga untuk mahar atau mas kawin.
13. Mandau
Mandu merupakan senjata tradisional khas Kalimantan Selatan, terutama Suku Dayak.
Bagi masyarakat Suku Dayak, mandau menjadi simbol kehormatan dan jati diri pemiliknya. Oleh sebab itu, mantau tidak pernah terpisahkan dari pemiliknya.
Dulu, mandau dianggap memiliki magis dan hanya dapat digunakan dalam acara ritual tertentu, misalnya perang dan perlengkapan tarian adat.
Mandau memiliki bilah yang mirip seperti parang dan terbuat dari lempengan besi dan sarung yang biasa disebut kumpang.
14. Kandik
Senjata khas ini berasal dari Bali. Kandik berarti kapak. Kandik berbentuk kapak besi bermata satu dengan gagang panjang, tebah, dan kokoh.
Dalam milogi Bali, kandik merupakan simbol dari Ayudha Deawata atau senjata para dewa. Biasanya, laki-laki Bali menggunakan kandik untuk melakukan pekerjaan berat dalam keseharian.
Senjata ini terbuat dari besi atau baja dengan proses yang tidak biasa. Sebab itu, tidak heran jika kandik sangat kuat. Pegangannya lebih panjang dari kapak biasanya.
15. Tulup
Tulup berarti sumpitan atau tiup dan berasal dari Nusa Tenggara Barat.
Tulup terbuat dari bambu kecil dengan ukuran 35-50 cm dan diberi lubang yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan peluru kecil yang terbuat dari kayu (ancar).
Sebelum digunakan, peluru tersebut diolesi racun getah pohon tatar terlebih dahulu. cara menggunakannya ialah ditiup setelah meletakkan peluru pada lubang tulup.
Itulah 15 senjata tradisional Indonesia. Sudah bangga belum menjadi warga negara Indonesia yang memiliki beragam jenis senjata tradisional?
Baca juga:
- 12 Macam Jajanan Pasar Tradisional, Apakah Anak Tahu Namanya?
- Memajukan Seni Tari Tradisional Indonesia secara Modern saat Pandemi
- Sejarah Tari Saman dan Gerakannya, Tarian Tradisional Asal Aceh