6 Sistem Pencernaan Manusia dan Organ-organnya yang Perlu Diketahui
Makanan yang dikonsumsi dapat tercerna dengan baik akibat bantuan dari sistem pencernaan
28 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sistem pencernaan adalah rangkaian jaringan organ yang berfungsi untuk membantu tubuh memecah dan menyerap makanan.
Dalam sistem pencernaan, makanan akan dipecah atau diolah menjadi nutrisi, seperti lemak, karbohidrat, dan protein. Nutrisi tersebut kemudian terserap dalam aliran darah untuk disalurkan ke seluruh tubuh.
Nutrisi-nutrisi itulah yang akan menghasilkan energi, regenerasi sel, dan untuk pertumbuhan. Sementara itu, sisa makanan yang tidak dapat dicerna akan dikeluarkan dalam bentuk urine atau feses.
Sebelum makanan dicerna, prosesnya akan melewati sejumlah organ yang dimulai secara berurutan dari mulut, kerongkongan, hingga berakhir di rektum dan anus.
Nah, kali ini Popmama.com akan menjelaskan lebih lanjut mengenai sistem pencernaan manusia dan organ-organnya. Yuk, disimak agar pengetahuan kamu bertambah!
1. Mulut
Organ pertama dalam sistem pencernaan manusia adalah mulut. Sebab, mulut adalah pintu awal bagi masuknya makanan.
Di dalam mulut, akan terjadi proses pencernaan secara mekanik yang dilakukan oleh gigi dan kimiawi yang dibantu oleh beberapa enzim yang terkandung pada air liur. Enzim yang membantu proses pencernaan secara kimiawi, antara lain enzim amilase, enzim ptialin, dan enzim maltase.
Kedua proses tersebut sangat membantu karena terjadi perubahan makanan menjadi partikel kecil, sehingga zat nutrisinya akan lebih mudah diserap tubuh. Setelah makanan diproses di mulut, makanan akan menuju ke kerongkongan.
2. Kerongkongan
Sebelum mencapai lambung, proses selanjutnya ditidak lanjuti oleh organ kerongkongan. Kerongkongan atau esofagus terleta di dekat batang tenggorokan (trakea) yang berfungsi untuk menerima makanan dari mulut ketika menelan.
Di kerongkongan, terdapat gerakan peristaltik (seperti gerakan meremas-remas) guna mendorong makanan menuju lambung.
Pada organ yang satu ini, terdapat tulang rawan berbentuk lipatan kecil (epiglotis) yang akan melipat ketika menelan. Hal tersebut dapat mencegah seseorang tersedak saat menelan.
Pada bagian bawah kerongkongan, terdapat bagian otot layaknya cincin yang harus rileks agar makanan bisa masuk ke lambung dan berkontraksi mencegah makanan keluar kembali ke kerongkongan. Semua yang terjadi di dalam kerongkongan tidak bisa dikendalikan karena kita tidak akan menyadarinya.
Editors' Pick
3. Lambung
Setelah melewati kerongkongan, masuklah ke dalam lambung. Proses pencernaan secara mekanik tidak hanya terjadi di mulut saja, tetapi juga terjadi di lambung saat makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung.
Selain itu, terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim, seperti enzim pepsin yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi kasein, dan HCl (asam klorida) yang berfungsi mencegah protein, serta melawan virus dan bakteri yang masuk melalu sistem pencernaan.
HCl memang senyawa yang sangat berbahaya apabila terkena kulit. Namun, lambung memiliki sel pelapis (sel epitel) yang berfungsi untuk melindungi lambung dari iritasi akibat HCl. Oleh sebab itu, lambung tetap aman.
4. Usus halus
Setelah diproses di lambung, makanan akan menuju ke usus halus yang konsistensinya berubah menyerupai cairan atau pasta. Usus halus ini terdiri dari tiga bagian, yaitu usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Usus 12 jari berfungsi memecah makanan dan mengolahnya, sedangkan usus kosong dan usus penyerapan berperan agar nutrisi dalam makanan dapat terserap oleh tubuh.
Di organ ini, makanan juga diolah secara kimiawi oleh enzim-enzim dari pankreas, empedu, dan hati. Enzim-enzim tersebut adalah tripsin, amilase (memecah pati menjadi gula), maltase (memecah gula malt), sukrase (memecah gula sukrosa), laktase (memecah laktosa), dan lipase (memecah lemak).
Sebagian besar proses kimiawi pada sistem pencernaan akan selesai di usus halus.
5. Usus besar
Kemudian, makanan menuju usus besar. Meski demikian, makanan yang masuk ke usus besar hanyalah sisa-sisa makanan dari pencernaan yang akan mengalami pembusukan. Usus besar juga menyerap air, sehingga sisa-sisa makanan tersebut siap diubah menjadi feses yang kemudian dipindahkan ke rektum, lalu anus.
Organ sistem pencernaan manusia yang satu ini di dalamnya sangat dipenuhi oleh miliaran bakteri baik yang membantu mengubah sisa makanan menjadi feses. Tidak hanya itu, bakteri baik yang terdapat dalam usus besar juga membantu mengeluarkan air dan elektrolit untuk tubuh.
Nantinya, sisa makanan yang menjadi feses akan dikeluarkan dari rektum saat BAB dalam 36 jam.
6. Rektum dan anus
Sistem pencernaan manusia terakhir adalah rektum dan anus. Rektum merupakan organ yang menghubungkan usus besar dan anus berupa sebuah “ruangan”, di mana sisa makan berada sebelum dikeluarkan.
Ketika feses masuk ke rektum, sensor yang ada di area tersebut akan mengirimkan sinyal atau pesan ke otak guna memberi perintah untuk menentukan apakah feses perlu dikeluarkan atau tidak.
Sementara itu, anus adalah organ yang terdiri dari otot yang berfungsi menerima dan menyimpan, menjaga, bahkan menahan feses keluar dari rektum apabila belum saatnya. Otot yang terdapat dalam anus juga berfungsi untuk mencegah feses keluar secara spontan ketika kita sedang tidur.
Itulah 6 sistem pencernaan dan organ-organnya yang perlu dikenali. Sistem pencernaan dan organ-organ tersebut perlu dijaga kesehatannya agar dapat bekerja secara optimal dan mencegah terjadinya gangguan. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Beri Tahu Anak, 5 Dampak Buruk Sistem Belajar Kebut Semalam
- Beri Tahu Anak, 4 Fungsi Sistem Kerangka Tubuh Manusia
- Contoh Penerapan Dari Sistem Pengetahuan Dalam Masyarakat