Bahaya Keseringan Selfie pada Kesehatan Mental dan Keselamatan Anak
Kasih tahu anak mama yuk, sebelum kebablasan!
20 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya setelah duduk di kelas 6 SD atau SMP, anak mulai diberikan smartphone. Memang tidak bisa dipungkiri, smartphone adalah salah satu alat yang bisa memudahkan anak mama untuk menyelesaikan tugas sekolahnya termasuk untuk berkomunikasi dengan teman dan gurunya.
Namun, anak mama tentu tidak hanya menggunakan smartphone miliknya hanya untuk mendukung kegiatan sekolahnya saja. Mereka pasti lebih senang jika menggunakan barang tersebut untuk main media sosial atau online games.
Eksis di media sosial kadang membuat anak mendapat pengakuan dari lingkungan sosialnya. Meski bagi orang dewasa ini masih jadi hal yang "penting, nggak penting," tapi untuk anak belasan tahun ini merupakan hal penting.
Jumlah followers Instagram kadang dianggap sebagai indikator tingkat kepopuleran seseorang. Dengan demikian ia merasa penting untuk terus memperbaharui konten instagramnya.
Nah, kalau sudah begini biasanya anak jadi sering selfie nih Ma!
Setiap kegiatannya akan didokumentasikan dan segera di unggak me media sosial. Wah, bagi mereka ini mungkin seru. Tapi ternyata ada bahaya dibalik keseringan selfie bagi kesehatan mental anak remaja.
Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya untuk Mama ketahui:
1. Anak kesulitan memfilter hal pribadi dan yang layak dibagikan
Seringkali anak kesulitan memfilterisasi mana hal yang layak dipublikasikan dan mana yang hanya untuk diketahui dirinya sendiri. Terlalu banyak posting di media sosial juga bisa berbahaya bagi privasi anak.
Setiap kegiatannya, setiap pergi ke suatu tempat, setiap sedang bersama dengan teman, semua diunggah dan dibagikan melalui media sosial.
Alhasil orang mudah mengenalinya. Akan berbahaya jika ada orang berniat jahat pada anak mama. Keberadaannya akan mudah diketahui.
Editors' Pick
2. Membangun citra negatif
Orang yang sudah terbiasa sering membagikan momen ke media sosial secara otomatis akan merasa ada yang kurang jika tidak melakukan kebiasaanya tersebut.
Begitu juga yang bisa dialami anak mama jika dia sudah kecanduan selfie dan membagikannya di media sosial. Alhasil apa yang diposting tidak selalu disukai orang lain. Tentu saja ada saatnya konten yang dibagikan tidak membuat yang melihatnya senang.
Ini berbahaya lho Ma, bisa saja anak mama dinilai negatif atau menyebalkan di mata teman-temannya.