Anak-anak di usia remaja membutuhkan setidaknya 10 jam tidur setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya secara tepat.
Ketika mereka tidak mendapatkan durasi tidur yang disarankan, mereka lebih rentan terhadap masalah perilaku dan juga beberapa kondisi kesehatan.
Oleh karena itu, jika orang yang tidur nyenyak tiba-tiba terbangun di tengah malam atau tidak bisa tidur selama berhari-hari berturut-turut, maka Mama perlu mencari bantuan medis untuk menangani ini.
Jika anak memiliki gangguan tidur, mungkin ia mengalami insomnia.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan beserta ciri anak insomnia.
1. Apa itu insomnia?
Freepik/Racool_studio
Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat anak tidak bisa tidur di malam hari. Mereka terus terjaga dan sulit untuk tertidur.
Seorang anak yang mengalami insomnia saat bangun di pagi hari mungkin akan merasa tidak seperti biasanya. Setelah terbangun di malam hari pun biasanya tidak dapat kembali tidur.
Wajah anak yang alami insomnia juga sering terlihat pucat. Anak cenderung mengalami anemia jika ia insomnia.
Editors' Pick
2. Apakah insomnia umum terjadi pada anak-anak?
Pexels/Andrea Piacquadio
Insomnia umumnya merupakan masalah orang dewasa tetapi bisa juga ditemukan pada anak-anak karena beberapa kondisi tertentu.
Penyebab insomnia orang dewasa sangat berbeda dengan anak-anak.
Anak-anak biasanya memiliki masalah insomnia perilaku dan sebanyak 25 persen dari anak-anak dapat mengalaminya pada suatu saat di masa kecil mereka.
3. Ciri-ciri anak insomnia
Pixabay/shapkasushami
Mama tidak bisa menyepelekan gangguan tidur pada anak. Untuk itu Mama perlu mengenali ciri anak mengalami insomnia yang meliputi:
Kesulitan tertidur
Tidur terganggu atau bangun dari tidur di tengah malam
Bangun pagi-pagi sekali
Tidak bisa tidur lagi setelah bangun
Mengantuk sepanjang pagi
Kurang fokus pada saat mengerjakan tugas
Anak juga mudah teralihkan saat diajak ngobrol
Kelelahan atau kelelahan kronis
Masalah perilaku seperti kemurungan atau perilaku tidak menentu
Prestasi buruk di sekolah dan masalah disiplin di sekolah
Agresif dalam menanggapi sesuatu
Masalah memori yang performanya menurun
Depresi juga bisa terjadi pada sebagian anak
Hiperaktif hingga menarik perhatian orang lain
4. Lakukan ini jika anak mengalami insomnia
Pexels/Ketut Subiyanto
Perawatan untuk insomnia diberikan berdasarkan diagnosis. Beberapa prosedur pengobatan standar atau pengobatan untuk insomnia pada anak-anak antara lain:
Terapi Perilaku: Jika anak mengalami gangguan psikologis bisa jadi itu karena ia insomnia. Mama bisa melakukan terapi perilaku kognitif hipnoterapi untuk si Anak.
Perubahan Gaya Hidup
Berikan anak diet yang baik untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk tidur. Bisa jadi anak susah tidur karena GERD atau gangguan pencernaan. Pastikan menu makannya adalah sesuai dengan kondisi anak mama.
Batasi Screen Time
Singkirkan semua gangguan dan perangkat yang dapat menimbulkan kebisingan atau membuat anak Anda tetap terjaga. Blue screen dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang membuat anak merasa ingin tertidur.
Melakukan Rutinitas
Berikan kegiatan yang membuat anak sibuk di siang hari, seperti belajar, olahraga, menekuni ilmu bela diri, atau membuat prakarya. Jika kelelahan mereka tidak akan menolak untuk disuruh tidur di malam hari.
Melakukan Riutal Sebelum Tidur
Lakukan hal yang sama sebelum tidur sehingga badan dan otak anak merasa familiar. Biasakan hal ini sejak usia 6 tahun pertama dalam kehidupan anak maka ia akan melanjutkan di sisa hidupnya.
Ciptakan Suasana Tenang
Bantu anak menghilangkan stres dengan teknik relaksasi sederhana sebelum tidur. Apa yang bisa Mama lakukan untuk membuat anak nyaman?
Lakukan pillow talk, berbincang santai sebelum tidur bisa meningkatkan rasa aman dan nyaman pada anak menjelang tidur.
Beberapa hal di atas bisa menjadi faktor kunci dalam mendorong tidur yang nyenyak.
Itulah ciri anak insomnia yang perlu Mama ketahui. Jangan ragu untuk melakukan beberapa saran dari Popmama.com agar kualitus tidur anak menjadi lebih baik.