10 Penyebab Eating Disorder pada Anak
Apakah eating disorder pada anak menandakan ia mengalami gangguan kesehatan mental?
21 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Eating disorder atau gangguan makan adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perilaku makan yang tidak sehat atau tidak normal.
Eating disorder pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor kompleks yang dapat berinteraksi satu sama lain.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa faktor penyebab eating disorder pada anak.
1. Faktor genetik
Eating disorder pada anak disebabkan oleh kemungkinan adanya faktor genetik yang berperan dalam munculnya eating disorder. Jika ada riwayat keluarga dengan gangguan makan, risiko anak mengalami hal serupa bisa lebih tinggi.
Melansir dari National Library of Medicine menyebutkan bahwa gangguan makan anoreksia nervosa dan bulimia nervosa dipandang berasal dari sosiokultural. Namun, baru-baru ini ada temuan eating disorder disebabkan oleh faktor genetik.
Penelitian ini menujukkan adanya pengaruh genetik masih dalam tahap awal, namun hasil awalnya menjanjikan untuk disoroti dan diadakan penelitian lebih lanjut.
Studi keluarga
Studi keluarga memberikan data awal mengenai pengaruh genetik pada suatu kelainan di antara individu-individu yang memiliki hubungan biologis.
Penelitian ini menemukan peningkatan angka gangguan makan pada kerabat perempuan penderita Anorexia Nervosa (AN) dan Bulimia Nervosa (BN). Temuan dari penelitian terbesar dan paling sistematis menunjukkan adanya peningkatan prevalensi penyakit AN dan BN sebesar 7 hingga 12 kali lipat.
Pengelompokan eating disorder AN dan BN memberikan dukungan kuat terhadap penularan dalam keluarga. Namun, mengingat bahwa kerabat tingkat pertama memiliki gen dan lingkungan yang sama, penelitian ini tidak dapat membedakan penyebab genetik dan lingkungan pada kekeluargaan yang diamati.
Studi kembar
Studi kembar membedakan dampak genetik dan lingkungan dengan membandingkan kesamaan sifat atau kelainan antara kembar identik (monozigotik [MZ]) dan kembar fraternal (dizigotik [DZ]).
Perbandingan ini didasarkan pada fakta bahwa kembar MZ memiliki semua gen yang identik berdasarkan keturunan, sedangkan kembar DZ rata-rata memiliki separuh gen yang identik berdasarkan keturunan atau dapat dipertanggung jawabkan oleh faktor genetik.
Ada temuan yang konsisten, faktor yang dimiliki oleh saudara kandung dalam keluarga yang sama. Gejala gangguan makan itu sendiri juga tampaknya cukup diwariskan.
Penelitian kembar mengenai makan berlebihan, muntah yang disebabkan oleh diri sendiri, dan pengendalian diri menunjukkan bahwa perilaku ini kira-kira 46 hingga 72 persen diwariskan. Demikian pula, sikap patologis seperti ketidakpuasan terhadap tubuh, kekhawatiran terhadap makan dan berat badan, serta keasyikan dengan berat badan, menunjukkan adanya faktor keturunan. sekitar 32 hingga 72 persen.
Secara keseluruhan, temuan menunjukkan adanya komponen genetik yang signifikan pada AN dan BN serta sikap dan perilaku yang berkontribusi dan berkorelasi dengan patologi makan klinis.
5. Gangguan psikologis dan emosional
Beberapa anak mungkin mengalami masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, atau masalah emosional lain yang dapat berkontribusi terhadap munculnya eating disorder.