7 Ciri Fisik Pubertas pada Anak Perempuan yang Perlu Diketahui
Ketika anak perempuan memasuki masa remaja, ada beberapa perubahan fisik yang terjadi pada dirinya
14 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak akan mengalami perkembangan pada tubuhnya dari kecil hingga beranjak dewasa. Di tengah perkembangannya menuju remaja, anak akan menghadapi masa pubertas.
Pubertas dapat terjadi baik pada anak perempuan maupun laki-laki. Khusus anak perempuan, umumnya pubertas akan terjadi saat menginjak usia 8-13 tahun.
Selama masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan fisik dan emosional secara bertahap selama beberapa tahun. Perubahan ini terjadi karena hormon-hormon yang ada di dalam tubuh anak mulai aktif dan berkembang.
Lalu, apa saja ciri fisik pubertas pada anak perempuan?
Untuk mengetahui informasinya lebih lanjut, mari simak rangkuman dari Popmama.com berikut ini.
1. Pertumbuhan payudara
Ciri fisik paling utama yang terlihat pada anak perempuan saat memasuki masa pubertas adalah pertumbuhan payudara. Payudara merupakan suatu organ yang berkembang pada dua sisi dada.
Payudara pada anak perempuan umumnya akan mulai tumbuh saat menginjak usia 12 tahun. Pertumbuhan ini diawali dengan adanya perkembangan tunas atau kuncup payudara di area bawah puting susu.
Hal menarik yang perlu diketahui tentang pertumbuhan payudara ini adalah proses perkembangannya yang tidak bersamaan antara sisi kanan dan kiri. Hal ini memungkinkan bahwa ukuran payudara bagian kiri bisa lebih besar dibanding bagian kanan atau sebaliknya.
2. Rambut tumbuh di daerah tubuh tertentu
Tanda-tanda pubertas pada anak perempuan berikutnya yang dapat dilihat langsung adalah munculnya rambut-rambut yang tumbuh di bagian tubuh tertentu. Biasanya, pertumbuhan rambut ini ada di sekitar alat kelamin, ketiak, dan kaki.
Melansir dari Sehatq.com, munculnya rambut-rambut pada daerah tubuh tersebut disebabkan oleh kelenjar adrenal yang memproduksi hormon adrenal androgen, yang mana hormon ini menstimulasi pertumbuhan rambut pada remaja perempuan maupun laki-laki.
Terkadang, sebagian anak perempuan mengalami pertumbuhan rambut atau bulu yang cukup lebat dan tebal lebih awal sebelum berkembangnya payudara.
Editors' Pick
3. Peningkatan tinggi badan
Ketika usia anak perempuan memasuki masa pubertas, tinggi badannya mulai mengalami peningkatan sekitar 5-7,5 sentimeter. Tinggi badan yang meningkat ini menjadi salah satu ciri fisik pubertas yang terlihat pada anak perempuan.
Peningkatan tinggi badan ini rata-rata akan bertambah pesat saat kuncup payudara pada anak perempuan mulai tumbuh, atau sekitar enam bulan sebelum anak mengalami menstruasi yang pertama.
Setelah anak mendapat menstruasi atau haid pertama, tinggi badannya tetap akan meningkat tetapi laju pertumbuhannya mulai mengalami perlambatan.
4. Pinggul melebar
Perubahan ukuran pinggul pada anak perempuan juga merupakan tanda-tanda anak telah mengalami pubertas. Pinggulnya akan melebar diikuti dengan ukuran pinggang yang mulai mengecil.
Pinggul yang melebar ini menyebabkan bentuk tubuh anak perempuan ikut berubah. Biasanya, perubahan ini akan terlihat pada kedua paha atau beberapa bagian tubuh lainnya yang ikut membesar.
Adanya perubahan ukuran pinggul, pinggang, dan bagian tubuh lainnya selama masa pubertas anak perempuan berujung memberikan dampak terhadap berat badannya yang semakin naik.
5. Muncul jerawat di wajah
Jika semasa kecilnya anak perempuan memiliki kulit wajah yang halus, maka saat memasuki masa pubertasnya, wajah akan mulai ditumbuhi beberapa jerawat yang berbentuk bintik-bintik merah.
Jerawat-jerawat ini dapat muncul karena adanya perubahan hormon dalam tubuh anak perempuan. Hormon-hormon tersebut memberi stimulasi kepada kelenjar minyak di kulit yang membuatnya menjadi lebih aktif dalam memproduksi minyak.
Hasil produksi minyak yang terlalu banyak dari kelenjar minyak ini sering membuat pori-pori kulit rentan tersumbat. Hal inilah yang menyebabkan adanya jerawat di wajah atau bagian tubuh lainnya seperti punggung, apalagi jika tidak dibersihkan dengan menyeluruh.
6. Ada cairan yang keluar dari vagina
Saat anak perempuan mengalami pubertas, organ kelamin atau area intimnya mulai bekerja lebih aktif. Salah satu tanda pubertas yang terjadi adalah keluarnya cairan putih atau bening dari vagina, yang disebut pula sebagai keputihan.
Adanya cairan ini terkadang membuat anak perempuan merasa kurang nyaman karena daerah kemaluannya jadi terasa lembap cenderung basah. Namun, kondisi keluarnya cairan keputihan dalam jumlah yang sedikit ini sebenarnya merupakan hal yang wajar.
Anak perempuan mengalami kondisi ini karena jumlah hormon estrogen di dalam tubuh mulai meningkat, dan umumnya keputihan akan dirasakan sekitar 6-12 bulan sebelum anak mengalami menstruasi pertama.
7. Mengalami menstruasi
Selain cairan keputihan, anak perempuan juga dapat mengalami kondisi saat vagina mengeluarkan cairan merah kecokelatan atau merah gelap untuk yang pertama kalinya saat memasuki masa pubertas. Kondisi ini dinamakan dengan menstruasi atau haid.
Secara umum, menstruasi diartikan sebagai keluarnya darah akibat luruhnya dinding rahim di dalam vagina yang berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Ketika terjadi menstruasi, terkadang anak perempuan akan mengalami kontraksi otot di dinding rahim sehingga menimbulkan rasa sakit atau nyeri di perut.
Sebagian besar anak perempuan akan mengalami menstruasi yang pertama di usia 12-13 tahun. Biasanya, siklus haid di awal masih belum teratur, dan nantinya akan menjadi lebih rutin beberapa tahun kemudian setelah menstruasi pertamanya.
Itu dia beberapa ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang perlu Mama dan anak mama ketahui.
Semoga informasi ini dapat membuat anak perempuan mama jadi lebih memahami tentang perubahan yang terjadi pada fisiknya selama masa pubertas ya, Ma!
Baca juga:
- Ketahui Apa Saja Ciri-Ciri Pubertas Anak Perempuan Berikut Ini!
- Ini 5 Tahap Perkembangan Payudara Remaja saat Pubertas
- 5 Hal yang Perlu Didiskusikan dengan Anak Perempuan Mengenai Pubertas