Mengenal Hubungan Karma Orangtua dan Anak dalam Agama Buddha
Orangtua dan anak punya persamaan karma, lantas apakah karma orangtua bisa menurun ke anak?
12 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua dan anak memiliki hubungan istimewa yang sulit dipisahkan. Sepanjang hidupnya, anak menjalin relasi yang kuat dengan kedua orangtuanya.
Eratnya hubungan orangtua dan anak ini terkadang membuat sebagian orang berpikir bahwa mereka memiliki kemiripan dengan satu sama lain, mulai dari wajah hingga perilakunya.
Orangtua yang berperilaku baik menghasilkan anak yang juga memiliki perilaku baik, begitu pula dengan orangtua dengan perilaku buruk menjadikan anaknya ikut berkelakuan buruk.
Namun, bagaimana jika orangtua sudah berperilaku baik tetapi tidak dengan anaknya? Bagaimana pula jika anak sebenarnya mempunyai perilaku yang baik, tapi kedua orangtuanya sering berperilaku buruk?
Ada kalanya anak mengalami nasib yang buruk, kemudian ia menyalahkan orangtuanya yang tidak berkelakuan baik sebagai penyebab utama yang membuat dirinya bernasib buruk. Padahal, tidak sepenuhnya hal ini merupakan salah orangtua, loh!
Dalam agama Buddha, baik dan buruknya setiap perbuatan yang dilakukan akan berakibat kembali pada diri masing-masing. Hal ini disebut dengan karma.
Karma juga bekerja dalam hubungan orangtua dan anak. Setiap perbuatan yang dilakukan orangtua terkadang membuat anak ikut merasakan akibatnya. Namun, apakah benar bahwa karma yang dimiliki orangtua dapat menurun ke anak?
Untuk penjelasan selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar karma orangtua dan anak dalam agama Buddha. Yuk, mari disimak!
1. Apakah karma orangtua menurun ke anak?
Menurut agama Buddha, karma merupakan hukum sebab akibat yang dialami oleh setiap makhluk, termasuk manusia. Setiap orang mempunyai karma yang dibawanya masing-masing, maka itu setiap individu memiliki karma yang berbeda dengan satu sama lain.
Hal ini cukup menjelaskan bahwa sebenarnya karma yang dimiliki orangtua tidak menurun kepada anaknya. Orangtua mempunyai karmanya sendiri yang harus ditanggung olehnya, begitu pun dengan anak yang menanggung karma miliknya sendiri.
Editors' Pick
2. Adanya persamaan karma antara orangtua dan anak
Walaupun karma yang dimiliki orangtua berbeda dengan anak, tidak menutup kemungkinan jika terdapat persamaan karma yang dimiliki oleh kedua pihak. Orangtua dan anak bisa berada di satu keluarga yang sama karena adanya persamaan karma ini.
Menurut agama Buddha, setiap makhluk akan terus mengalami tumimbal lahir (reinkarnasi, kelahiran berulang). Karmanya akan terus dibawa oleh masing-masing makhluk selama bertumimbal lahir.
Dalam kelahirannya yang terus berulang-ulang, orangtua dan anak bisa mempunyai getaran karma yang sama sehingga memungkinkan mereka untuk bertemu di beberapa kehidupan yang lalu, sebelumnya, dan saat ini sebagai orangtua-anak di keluarga yang sama.