Ini 4 Perubahan Sosial Terjadi pada Anak Jelang Remaja, Yuk Pelajari!
Perbanyak waktu dan perhatian untuk anak yang mulai mengerti pahit-manisnya dunia
26 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak akan mengalami transisi menjelang masa remajanya, alias masa puber. Ini adalah hal yang pasti dialami setiap manusia. Perubahan kondisi ini penuh warna dan cerita, yang bukan hanya harus dipahami sang Anak, melainkan juga orangtua sangat perlu andil dalam masa-masa ini.
Pubertas adalah tanda ketika anak akan mulai memasuki usia remaja dan beranjak meninggalkan masa kanak-kanaknya. Sebagai fase transisi, anak akan mengalami berbagai perubahan baru, terutama berkaitan dengan perubahan fisik maupun emosional. Selain itu, tak bisa dipungkiri, masa pubertas merupakan masa awal di mana anak juga akan mengalami perubahan sosial.
Perubahan-perubahan tak jarang membuat anak kebingungan memposisikan dirinya. Tak ingin anak terjebak dalam masalah di kemudian hari? Berikut Popmama.com merangkum empat perubahan sosial yang seringkali terjadi pada anak jelang remaja, dilansir dari momjunction.com.
1. Mencari identitas diri
Masa pubertas bisa dibilang masa peralihan yang seringkali membuat anak bingung dengan jati dirinya. Di masa ini, anak sudah tak ingin dianggap anak kecil lagi. Tetapi di satu sisi ia belum siap untuk memasuki dunia orang dewasa.
Proses pencarian jati diri ini tentu saja membutuhkan dukungan Mama sebagai orangtua agar anak dapat segera beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya.
Editors' Pick
2. Mempertahankan harga diri positif
Dengan perubahan barunya, anak cenderung akan mulai mencari lingkup pergaulan baru untuk meneguhkan identitasnya sebagai remaja. Di masa-masa ini anak sangat peduli dan menjaga harga dirinya agar selalu dipandang positif oleh teman-teman sebayanya. Hal ini seringkali memantik konflik di dalam internal dirinya, misalnya soal memilih mana hal yang benar dan salah. Termasuk juga keraguan akan siapa dirinya sebenarnya, yang justru akan menciptakan citra negatif bagi orang lain.