6 Penyebab Sakit Punggung Anak yang Tak Boleh Disepelekan
Dari sekadar nyeri biasa, bisa jadi pertanda masalah kesehatan serius yang harus segera ditangani
20 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sakit punggung seringkali diidentikkan dengan kondisi kesehatan yang menyerang orang dewasa dan lansia. Namun, ternyata sakit ini juga dialami oleh anak-anak dan remaja. Karena kasusnya lebih banyak menyerang orang dewasa dan lansia, sayangnya para orangtua seringkali mengabaikan keluhan sakit punggung yang dialami anak.
Sebagian kasus sakit punggung pada anak disebabkan oleh obesitas, intesitas kegiatan fisik yang tinggi dan beban berat tas sekolah yang dipanggul anak setiap hari. Tak hanya masalah yang disebutkan sebelumnya, kekhawatiran akan sakit punggung bisa jadi lebih serius daripada ketegangan otot semata.
Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa penyebab sakit punggung pada anak yang perlu mendapatkan perhatian khusus, dilansir dari verywellhealth.com:
1. Nyeri otot punggung
Nyeri otot punggung merupakan penyebab paling umum yang dialami anak dan remaja. Cedera itu termasuk ketegangan otot dan ligamen, cedera yang tidak tertangani, masalah postur dan kondisi otot yang buruk.
Nyeri otot punggung akan membaik dengan istirahat dan mengubah sedikit aktivitas sehari-hari. Perawatan seperti terapi fisik, chiropraktik, yoga dan pijat bisa membantu meringankan rasa sakit sementara. Untuk efek jangka panjang dari perawatan yang dilakukan, masih diperdebatkan walau pada umumnya tergolong aman.
2. Stres fraktur tulang belakang
Fraktur stres biasanya terjadi pada tulang belakang dan biasanya dialami remaja. Mereka biasanya tidak menyadari tulangnya mengalami cedera dan gejala pun muncul seiring waktu.
Jenis fraktur stres tulang belakang yang paling umum dialami remaja adalah spondylolysis atau cedera pada tulang di belakang tulang belakang. Cedera ini paling sering terjadi pada remaja yang melakukan olahraga yang melibatkan gerakan menekuk ke belakang, seperti pesenam atau penyelam.
Jika fraktur stres terjadi di kedua sisi kolom tulang belakang, akibatnya ketidakstabilan kolom tulang belakang. Kondisi ini disebut spondylolisthesis atau 'selip' tulang belakang.
Editors' Pick
3. Herniasi diskus
Herniasi diskus sebetulnya jarang terjadi pada anak dan remaja, tetapi tidak menutup kemungkinan cedera ini dialami anak dan menyebabkan gejala serius. Saat herniasi tulang belakang terjadi, bantalan lunak antara dua tulang belakang pecah. 'Cakram' ini pun keluar dari jalur normal dan mendorong saraf dan sumsum tulang belakang.
Gejala herniasi diskus misalnya nyeri kaki, mati rasa, kesemutan pada kaki dan kesulitan menekuk atau meluruskan tulang belakang. Biasanya diperlukan tes MRI untuk membantu diagnosis kelainan ini.
4. Infeksi
Infeksi tulang belakang atau cakramnya bisa menjadi penyebab rasa sakit pada punggung anak. Kondisi ini seringkali menyerang balita hingga remaja. Infeksi tulang belakang menyebabkan gejala malaise, demam ringan dan nyeri punggung secara menyeluruh.
Pengobatan infeksi biasanya dilakukan dengan antibiotik. Jika kondisi parah, dokter anak akan menyarankan tindakan pembedahan. Pembedahan disarankan jika infeksi menyebabkan kerusakan pada struktur tulang belakang atau jika infeksi tidak dapat dikendalikan hanya dengan antibiotik.
5. Tumor
Beberapa tumor tulang jinak dan ganas dapat terjadi di tulang belakang dan menimbulkan rasa sakit yang signfikan. Tetapi, sebagian kasus justru tidak menimbulkan gejala sebelumnya.
Tumor tulang belakang biasanya menampakkan gejala berupa nyeri punggung yang menjadi-jadi di malam hari dan diiringi penurunan berat badan anak. Untuk pengobatan tumor tulang belakang, dokter akan mengkombinasikan obat-obatan, radiasi dan pembedahan.
6. Kelainan bentuk tulang belakang
Rasa sakit di punggung mungkin terkait dengan kelainan bentuk tulang belakang atau deformitas. Deformitas seringkali tidak terlihat dan jarang menyebabkan rasa sakit yang signifikan.
Dua kelainan tulang belakang yang umum dialami anak adalah skoliosis dan kyphosis Scheuermann. Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang menyebabkan kurva berbentuk S bila dilihat dari belakang. Sedangkan kyphosis Scheuhermann menyebabkan lengkungan tajam pada tulang belakang jika dilihat dari samping.
Pada deformitas yang tidak terlalu parah, observasi adalah perawatan yang paling tepat. Jika kelainan berkembang ke tingkat yang lebih signifikan, anak perlu menggunakan penyangga.
Operasi menjadi pilihan jika kondisi sudah sangat parah. Namun, meski telah menjalani operasi, tidak dapat menjamin bentuk tulang belakang bisa dikoreksi sepenuhnya.
Sakit punggung cukup wajar dikeluhkan anak dan remaja. Seringkali perubahan aktivitas anak yang mengakibatkan tubuhnya harus beradaptasi. Namun, jika anak Mama mengalami sakit punggung yang berkaitan dengan tanda-tanda peringatan di atas, sebaiknya jangan tunda berkonsultasi ke dokter agar ditemukan diagnosis dan pengobatan yang tepat sasaran.
Baca juga:
- 7 Bahaya yang Perlu Mama Tahu Saat Gunakan Gendongan Bayi Hadap Depan
- Panduan Memilih Tas Ransel untuk Sekolah Pertama Anak
- Satia, Anak Obesitas Meninggal Dunia! Ini 5 Risiko Jika Berat Berlebih