Anak Ketahuan Mencuri, Apa yang Seharusnya Dilakukan Orangtua?
Kok bisa tindakan ini dianggap wajar? Seperti apa tindakan yang harus diperhatikan orangtua?
22 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, kita mungkin punya banyak perbedaan dan cara pandang dalam mengasuh anak. Tetapi, secara umum, para orangtua pasti sepakat bahwa mencuri dan berbohong adalah perbuatan yang terlarang.
Meskipun begitu, kita sering mendapati anak-anak melakukannya, dengan atau tanpa kesadaran penuh.
Lalu, bagaimana seharusnya sikap orangtua menghadapi anak yang mencuri? Bagaimana cara memberikan pemahaman kepada anak bahwa tindakannya ini salah?
Berikut Popmama.com merangkum beberapa hal-hal yang perlu Mama lakukan jika menghadap situasi ini.
Melakukan Pendekatan yang Tepat
Ketika mengetahui anak mencuri, entah itu mencuri dalam lingkup rumah atau pun di luar rumah, sebagai orangtua tentu merasa malu. Anak yang mencuri seringkali dilabeli bahwa orangtuanya tidak bisa mendidiknya dengan benar. Akan tetapi, dilansir dari parents.com, mencuri dan berbohong adalah perilaku anak yang normal.
Secara naluriah, orangtua tentu saja ingin marah dan bersikap tegas terhadap perilaku ini. Tetapi seringkali reaksi keras orangtua justru membuatnya lebih mungkin akan terjadi lagi.
Emily Edlynn, Ph.D., kolumnis dari parents.com, menyarankan para orangtua agar melakukan pendekatan terhadap peristiwa pencurian tersebut dari perspektif pengajaran dan mencoba memahami mengapa si Anak melakukan hal tersebut. Perilaku ini perlu diatasi. Meskipun mencuri dan berbohong jelas adalah perbuatan yang salah, respons kita terhadap peristiwa ini dapat disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan anak.
Editors' Pick
Pendekatan pada Balita
Orangtua seringkali khawatir bila anaknya berbohong, apalagi di usia yang masih sangat kecil. Bagaimana jika perilaku ini terus terbawa hingga ia dewasa? Tetapi, Ma, berbohong adalah bagian dari perilaku masa kanak-kanak yang berkembang secara normal. Balita belum mengerti konsep abstrak berbohong.
Antara usia tiga hingga lima tahun, anak biasanya sudah mulai memahami kebenaran dan kebohongan. Meskipun begitu, konsep keduanya seringkali masih kacau, antara yang nyata dan yang pura-pura. Mereka mungkin menceritakan kisah yang rumit yang sebenarnya tidak terjadi. Tetapi, sesungguhnya anak Mama tidak bermaksud untuk menipu. Terkadang ia hanya berimajinasi.
Mencuri masih belum bisa dianggap sebagai tindakan kriminal dalam rentang usia ini karena anak sebetulnya mencari tahu barang atau uang itu milik siapa. Mereka mungkin hanya ingin memecahkan masalah: menemukan sesuatu yang diinginkan, menggunakannya dan mereka tahu di mana menemukannya.
Menghadapi balita yang mencuri, mereka lebih cenderung cepat mengaku jika Mama menunjukkan kepada mereka sikap yang lebih lembut dan memastikan mereka tidak dihukum. Misalnya, "Uang Mama tadi ada di dompet sebelum Mama pergi ke dapur, dan sekarang hilang. Kira-kira ke mana, ya? Adik tahu nggak?"