Anak Menyimpan Konten Terlarang di Ponsel, Apa Yang Harus Dilakukan?
Berilah ketegasan, tetapi jangan menimbulkan trauma padanya
23 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat perkembangan teknologi saat ini, sebenarnya bukan hal yang aneh lagi bagi orangtua untuk memonitor perilaku anak di dunia digital, terutama bagi mereka yang memasuki usia remaja.
Seperti yang dilansir dari verywellfamily.com, salah satu survei yang dilakukan oleh peneliti Pew Research Center terhadap orangtua dengan anak remaja berusia 13-17 tahun menunjukkan bahwa sebanyak 61 persen orangtua memeriksa situs web yang dikunjungi oleh anaknya. Sedangkan sisanya mengecek panggilan telepon atau pesan yang masuk dan bahkan melacak keberadaan anak melalui media telepon selulernya.
Tidak ada yang salah dengan tindakan tersebut. Sebagian orangtua berpendapat bahwa ini sudah menjadi tugas mereka untuk melakukan pemantauan terhadap perangkat digital anak termasuk segala aktivitas onlinenya untuk mencegah anak terlibat dalam permasalahan yang serius seperti cyberbullying, aktivitas seksual antar ponsel, atau bahkan pornografi.
Tentu saja bukan hal yang mudah saat orangtua menemukan adanya konten terlarang di ponsel anak. Meski demikian, jangan terburu panik dan bertindak berlebihan yang justru membuat anak menjadi kurang nyaman dan merasa terintimidasi. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Editors' Pick
1. Tetap Tenang
Saat orangtua menemukan aktivitas mengganggu pada ponsel anak, tetaplah berusaha untuk tenang dan mulailah melakukan pendekatan dengan cara yang tidak menghakiminya. Yang perlu diingat, bisa jadi anak mungkin akan merasa terganggu dengan penemuan tersebut, tetapi bisa juga merasa lega saat Mama menemukannya. Ajaklah anak berbicara dari hati ke hati dan dengarkan jawaban mereka.
2. Hindari Berasumsi
Meskipun orangtua butuh waktu untuk melakukan pembicaraan terbuka dengan anak mengenai konten terlarang di ponselnya. Ada hal-hal yang memang cenderung disembunyikan anak di ponselnya. Tetapi usahakan jangan membuat asumsi apapun tentang alasan yang mendasari perbuatannya tersebut.
Biarlah anak memberikan klarifikasinya secara jujur, dan tetaplah berusaha untuk fokus pada masalah yang ada. Selain itu, penting untuk mencoba memahami tekanan dan masalah sosial yang mungkin terjadi pada anak Mama, yang bisa jadi penyebab alasannya untuk melakukan aktivitas yang mengganggu di ponselnya.
3. Berikan Batasan Yang Jelas
Setelah memahami permasalahan yang terjadi, tidaklah berlebihan jika kemudian Mama memberikan batasan kepada anak misalnya dalam hal pemakaian ponsel maupun akses ke berbagai media sosial mereka. Mama bisa memberi limit, misalnya hanya boleh mengakses ponsel saat akhir pekan atau satu jam setelah makan malam.
Pastikan aktivitas anak terus terpantau dan tentu saja tanpa membuat ia merasa kurang nyaman atau dimata-matai, ya Ma.
Bagaimanapun juga peranan dan dukungan orangtua terhadap anak sangat dibutuhkan demi perkembangan perilaku anak di kemudian hari, terutama dalam membimbing dan memberikan pengertian tentang cara menggunakan media digital secara cerdas dan bertanggung jawab.
Baca Juga:
- 5 Etika Dasar Penggunaan Gadget yang Perlu Diajarkan Orangtua ke Anak
- Bahaya Penggunaan Gadget Secara Berlebihan pada Anak
- 5 Alasan Anak Harus Tidur Tanpa Gadgets