Anak Overexciting dan Terlalu Menggebu-gebu, Bagaimana Menghadapinya?
Antusiasme yang berlebihan terkadang bisa menimbulkan masalah besar pada kehidupan sosial anak
14 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tiap manusia hidup dengan memiliki emosi yang berbeda-beda. Rasa sedih, kecewa dan juga gembira memang ada pemicunya, tetapi segala emosi yang dirasakan datangnya secara naluriah.
Merupakan hal yang sangat wajar bila anak punya antusiasme tinggi yang menimbulkan ekspresi bahagia dan kegembiraan yang membuncah. Khususnya pada anak usia TK. Mereka berlari ke sana-kemari dalam pesta, menjerit kegirangan tatkala mendapatkan hadiah dan sebagainya.
Tetapi, perilaku ini biasanya semakin berkurang saat anak menginjak usia sekolah dasar (sekitar usia 6-12 tahun). Ini dikarenakan semakin besar anak mulai belajar mengendalikan diri. Lalu, bagaiman a jika anak Mama masih belum bisa mengendalikan perasaan gembiranya atau overexciting meski ia sudah terbilang cukup besar untuk hal itu?
Mengapa Anak Mengalami Kegirangan Berlebih?
Siapa yang tak girang jika mendapatkan benda yang diimpi-impikannya atau bertemu dengan orang-orang yang membuat suasana menjadi sangat membahagiakan? Namun, anak perlu belajar mengontrol diri untuk menjaga kegembiraan mereka tetap sewajarnya.
Namun, tidak semua anak punya keterampilan pengendalian diri yang baik. Tiap pribadi pun mengembangkan keterampilan ini pada tingkat yang berbeda-beda meski berada pada usia yang sama. Jadi, perbedaan besar soal pengendalian diri ini bergantung pada bagaimana anak dilatih di tahun-tahun awal kehidupannya.
Editors' Pick
Akibat Jika Anak Tak Bisa Mengendalikan Rasa Girangnya
Sebagian anak secara alami memang punya semangat yang tinggi. Hal ini bukanlah sesuatu yang buruk kok, Ma. Mereka diliputi rasa penasaran tinggi, energik, optimis dan periang. Biasanya tipikal anak seperti ini punya banyak teman yang menyukainya.
Akan tetapi, orangtua harus tahu, kegirangan ini tampak menyenangkan hanya pada titik tertentu. Jika anak terlalu bersemangat hingga kehilangan kendali dan berlebihan, efek yang timbul malah sebaliknya. Anak yang lain mungkin berpikir mereka memalukan atau menyebalkan. Akibatnya, mereka mungkin saja meninggalkan sang Anak, mengintimidasi atau diejek karena perilakunya berbeda.