Apa Itu Efek Zeigarnik, Belajar Mati-matian Tapi Usai Ujian Lupa?
Setelah keluar ruang ujian, kok rasanya semua yang dihapalkan langsung hilang dari ingatan ya?
6 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika akan menghadapi ujian semester, tentunya kamu akan belajar dengan giat supaya bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan baik.
Mungkin kamu akan menghabiskan waktu seharian untuk menghapal dan mengerjakan latihan-latihan soal satu mata pelajaran.
Namun, ketika ujian selesai, mungkin kamu menyadari bahwa, "Kok hal-hal yang aku pelajari dan aku hapalkan kemarin, sekarang jadi lupa semua ya?"
Hmm, kok bisa ya?
Bukan karena belajar kebut semalamnya, namun karena otak memberi sinyal bahwa urusan tersebut telah usai.
Ternyata, hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah dengan fenomena yang disebut dengan efek Zeigarnik.
Berikut Popmama.com merangkum informasi menarik seputar efek Zeirganik dalam artikel ini. Yuk simak!
1. Apa itu efek Zeigarnik?
Efek Zeigarnik adalah fenomena psikologis yang menggambarkan kecenderungan manusia untuk mengingat tugas atau peristiwa yang belum selesai/tidak lengkap secara lebih mudah ketimbang yang sudah selesai.
Sayangnya, setelah urusan tersebu selesai ada kondisi di mana semua yang dihapal tadi terlupakan secara otomatis.
Contohnya adalah ketika kita belajar dan menghapal beberapa bab yang akan diujikan untuk ujian.
Di hari di mana kita mengerjakan ujian tersebut, mungkin kita bisa mengingat apa yang sudah kita hapalkan. Tetapi setelah ujian selesai, kita benar-benar lupa apa saja hal sudah kita hapalkan.
Ternyata fenomena ini diperhatikan oleh seorang psikiater dan psikolog asal Rusia bernama Bluma Wulfovna Zeigarnik yang akhirnya meneliti tentang hal ini.
Editors' Pick
2. Berawal dari memerhatikan pelayan di restoran
Pada tahun 1920-an, Zeigarnik sedang makan di sebuah restoran. Ia memerhatikan bahwa para pelayan dapat melacak pesanan yang rumit dan makanan yang belum dibayar, tetapi setelah pesanan dipenuhi dan dibayar, para pelayan tidak dapat mengingat informasi rinci tentang pesanan tersebut.
Penasaran, dia memutuskan untuk mempelajari fenomena tersebut melalui serangkaian eksperimen di laboratoriumnya.
3. Melakukan penelitian lebih lanjut
Dalam salah satu eksperimennya, Zeigarnik meminta sekelompok 138 anak untuk menyelesaikan serangkaian tugas sederhana, teka-teki, dan soal aritmatika.
Dia mengizinkan anak-anak menyelesaikan separuh tugas dan memberi mereka jeda waktu sebelum melanjutkan menyelesaikan tugasnya.
Zeigarnik menyelidiki ingatan mereka setelah adanya jeda satu jam dan menemukan 110 dari 138 anak memiliki ingatan yang lebih baik pada mereka yang menyelesaikan separuh tugasnya, ketimbang yang langsung menyelesaikan tugasnya sekaligus.
Dalam percobaan terkait yang melibatkan orang dewasa, para peserta mampu mengingat tugas yang belum selesai 90% lebih baik daripada tugas yang sudah selesai.
4. Penyebab efek Zeigarnik
Efek Zeigarnik telah dipelajari oleh banyak peneliti lain. Beberapa di antaranya mampu meniru temuan Zeigarnik dan ada pula yang tidak mampu melakukannya.
Beberapa model telah diusulkan untuk menjelaskan efeknya. Beberapa teori menyebutkan bahwa munculnya ketegangan kognitif karena adanya tugas yang belum selesai serta kebutuhan untuk mengingat tugas yang akhirnya membuat seseorang dapat menyelesaikannya dan melepaskan ketegangan internal tersebut.
Studi menunjukkan faktor-faktor lain seperti motivasi, ekspektasi imbalan, waktu interupsi, dan pencapaian tugas yang diperlukan mungkin memiliki dampak signifikan terhadap kekuatan efek Zeigarnik.
5. Efek Zeigarnik dan kesehatan mental
Efek Zeigarnik dapat berperan penting dalam kesehatan mental seseorang. Tugas yang tidak selesai, terutama yang memiliki konsekuensi negatif, seringkali menimbulkan pikiran mengganggu yang sering kali menimbulkan stres.
Pikiran-pikiran ini bisa memengaruhi berkurangnya waktu tidur, meningkatkan kecemasan, semakin menguras sumber daya mental dan emosional seseorang, bahkan mungkin berkontribusi terhadap perilaku buruk seseorang.
Sebaliknya, efek Zeigarnik dapat meningkatkan kesejahteraan mental karena dapat memotivasi seseorang untuk menyelesaikan tugas, mengembangkan kebiasaan yang lebih baik, dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Keberhasilan menyelesaikan tugas yang diberikan dapat memberikan rasa pencapaian sekaligus meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Pengembangan kebiasaan kerja dan belajar yang produktif juga dapat berkontribusi pada rasa kedewasaan dan pertumbuhan diri pribadi.
Selain itu, seseorang yang berhasil mengatasi peristiwa yang memicu stres kemungkinan besar akan merasakan dampak positif jangka panjang terhadap kesejahteraan psikologisnya.
Sebenarnya yang terjadi setelah ada efek Zeigarnik dalam fase hidup kita, itu adalah cara otak melindungi diri kita, termasuk kesehatan mental kita.
Termasuk jika kamu berteman dengan seseorang tapi ternyata kamu akhirnya bermusuhan dengannya. Saat kamu di fase selesai, otomatis banyak yang terlupakan dari ingatan kamu berbagai kisah bersama teman kamu itu.
Namun ada juga yang tidak move on dan masih mempersalahkan, ini berarti belum di tahap "selesai" jadi masih terus berputar-putar di otak.
Demikianlah fakta menarik seputar efek Zeigarnik. Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Baca juga:
- Ibu di Cina Ngamuk saat Ajarkan Anak Belajar, Ini Tips Mengatur Emosi
- 5 Tips agar Anak Enjoy Belajar Tanpa Takut Nilai Jelek
- 7 Tips Meningkatkan Produktivitas di Dalam Ruang Belajar Anak