Awas! Anak Kelebihan Dosis Vitamin dan Suplemen Dampaknya Fatal
Jangan kekurangan, kelebihan pun tak baik untuk tubuh
18 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa tumbuh-kembangnya, anak perlu mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang cukup. Namun, sebagian anak cenderung memilih-milih makanan dan hanya mau mengonsumsi makanan kesukaannya. Padahal ia perlu mendapatkan asupan vitamin yang bervariasi.
Untuk menyiasatinya, biasanya orangtua memberikan multivitamin tambahan agar kecukupan gizi dan nutrisi anak terpenuhi.
Namun ternyata, pemberian vitamin harus sesuai takaran dan tidak boleh berlebihan. Jika berlebih, justru berbahaya bagi kesehatan anak.
Bagaimana bahayanya jika anak kelebihan vitamin? Berikut Popmama.com membahasnya untuk Mama.
Seberapa Penting Tambahan Suplemen dan Vitamin untuk Anak?
Anak perlu mengonsumsi aneka makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang beragam agar fungsi organ tubuh bisa bekerja dengan baik. Dilansir dari livestrong.com, The American Academy of Pediatrics menyarankan konsumsi suplemen hanya untuk anak yang mengalami masalah makan atau dengan kondisi medis tertentu.
Bagi anak yang tidak ada masalah makan, rajin mengonsumsi sayur dan buah sesuai porsinya dan mengonsumsi makanan yang cukup beragam, tidak perlu minum suplemen lagi. Meskipun sebagian besar suplemen aman dikonsumsi dalam dosis wajar, bagaimanapun juga suplemen ini adalah obat-obatan dan tetap berisiko overdosis.
Editors' Pick
Risiko Dibalik Suplemen dan Multivitamin Anak
Saat ini banyak suplemen dan multivitamin anak yang dikemas dalam bentuk menyerupai tablet kunyah atau gummy. Cara ini mempermudah anak mengonsumsi suplemen dengan rasa yang enak dan gampang ditelan.
Tetapi, seringkali karena rasa yang enak seperti permen ini membuat anak salah mengartikan bahwa suplemen ini bisa dimakan bebas. Padahal, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan hipervitaminosis alias keracunan vitamin. Gejalanya antara lain:
- Mual,
- ruam,
- sakit kepala,
- diare,
- kram perut.
Banyak mineral dalam suplemen yang bisa menjadi bumerang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Tetapi risiko paling serius berasal dari zat besi atau kalsium.
Takaran Suplemen Zat Besi Sesuai Usia
The National Institues of Health telah mempublikasikan takaran zat besi harian sesuai usia yang aman dikonsumsi anak. Jika anak mengonsumsi lebih dari dosis ini, bisa mengakibatkan gejala keracunan serius. Untuk anak-anak, rekomendasi takarannya adalah:
- 0-6 bulan: 0.27 milligram.
- 7-12 bulan: 11 milligram.
- 1-3 tahun: 7 milligram.
- 4-8 tahun: 10 milligram.
- 9-13 tahun: 8 milligram.
Batas atas toleransi konsumsi zat besi harian untuk usia 0-13 tahun adalah 40 miligram. Jika lebih dari 40 miligram, dapat menyebabkan pengikisan jaringan yang melapisi saluran pencernaan, seperti lambung dan usus. Gejala keracunan zat besi meliputi:
- Mual,
- muntah,
- sakit perut,
- diare,
- perdarahan.
Gejala-gejala ini dapat dengan cepat mengakibatkan tubuh kehilangan cairan dan darah yang menyebabkan kejang, koma, gagal fungsi organ hingga kematian.
Takaran Kalsium Sesuai Usia
Kalsium adalah nutrisi yang sangat penting di usia kanak-kanak. Namun, jika kelebihan bisa mengakibatkan kerusakan tubuh yang serius. Popmama.com merangkum dosis kalsium harian sesuai usia anak, dilansir dari The National Institutes of Health, yaitu:
- 0-6 bulan: 200 milligram.
- 7-12 bulan: 260 milligram.
- 1-3 tahun: 700 milligram.
- 4-8 tahun: 1.000 milligram.
- 9-13 tahun: 1.300 milligram.
Kalsium yang dicerna melebihi dosis ini dapat mengganggu kemampuan tubuh anak untuk menyerap zat besi dan seng. Gejala lain dari overdosis kalsium meliputi:
- Sakit perut,
- sakit tulang,
- koma,
- sembelit,
- diare,
- sakit kepala,
- detak jantung tidak teratur,
- kehilangan selera makan,
- mual dan muntah,
- rasa haus berlebihan.
Jika Mama mendapati gejala-gejala di atas dan mencurigai anak mengonsumsi lebih dari satu suplemen atau multivitamin, segera bawa anak ke IGD. Jangan dimuntahkan kecuali Mama diarahkan untuk melakukannya. Jangan lupa membawa wadah suplemen atau multivitamin yang diminum anak agar diteliti lebih lanjut oleh pihak medis.
Pastikan Mama menyimpan semua suplemen dan obat-obatan di tempat yang sulit dijangkau anak untuk menghindari risiko overdosis ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi keluarga.
Baca juga:
- 5 Rekomendasi Vitamin untuk Perkembangan Otak Anak
- 5 Jenis Vitamin B yang Baik untuk Tumbuh Kembang Balita
- Apa Sajakah Vitamin Tambahan yang Diperlukan Bayi dan Anak-anak?