5 Bahasa Cinta Anak, yang Manakah Tipe Anak Mama?
Bentuk ungkapan cinta ini akan membantu orangtua memahami karakter anak
16 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang dilakukan orangtua untuk menunjukkan rasa sayang kepada buah hatinya. Menghujaninya dengan hadiah, memujinya, memeluk, dan berbagai ekspresi lain.
Namun, seringkali ungkapan cinta orangtua itu tidaklah cukup. Apa yang dilakukan orangtua, terkadang membuat anak merasa justru tak nyaman atau tak puas. Orangtua punya cara sendiri untuk membahagiakan anak, tetapi kenyataannya tak sama dengan yang dirasakan anak. Karenanya, diperlukan cara yang tepat agar ia bisa memahami rasa cinta yang diungkapkan oleh orangtuanya.
Gary Chapman, seorang konselor pernikahan dan penulis teori best-sellerThe 5 Love Language (5 Bahasa Cinta), mengungkapkan bahwa manusia pada dasarnya mengekspresikan cinta dan merasakannya, lewat lima cara. Yaitu, melalui sentuhan fisik, hadiah, kata-kata afirmatif, perlakuan melayani dan kebersamaan. Tetapi, tiap manusia punya satu hal yang menonjol dari kelima cara tersebut.
Teori Chapman pun akhirnya berkembang dan menyoroti pada sosial dan emosional anak. Lewat The 5 Love Languages of Children, Chapman mengungkapkan lima cara berkomunikasi yang perlu diketahui anak agar ia merasa benar-benar dicintai. Berikut Popmama.com merangkumnya untuk Anda.
1. Sentuhan fisik
Dilansir dari parents.com, anak yang masuk tipe ini akan sangat bahagia dan merasa dicintai ketika ia mendapatkan sentuhan fisik dari orangtuanya. Sentuhan fisik bisa berupa pelukan dan ciuman, atau pun sentuhan-sentuhan kecil berupa belaian lembut, tepukan di bahu atau elusan di rambut yang merupakan wujud kedekatan dengan anak.
Secara emosional, anak dengan bahasa cinta berupa sentuhan fisik, lebih menerima ekspresi tersebut sebagai rasa sayang dibandingkan dengan pujian-pujian yang dilontarkan orangtua.
Editors' Pick
2. Dihujani hadiah
Anak dengan tipe bahasa cinta ini merasa dirinya spesial dan berharga saat menerima hadiah atau kado dari orang tua. Sebenarnya, jika dibandingkan dengan bahasa cinta yang lain, jenis bahasa cinta yang ini lebih mudah untuk diungkapkan sebagai simbol cinta kepada anak. Namun, penting untuk diingat dalam menunjukkan bahasa cinta ini, Mama sebaiknya tidak berlebihan dan tetap memberikan anak hadiah yang sesuai dengan usia dan kebutuhannya.
Hindari membiasakan anak merasa berharga karena hadiah-hadiah yang besar dan mahal. Sesungguhnya, anak dengan tipe bahasa cinta berupa hadiah ini tetap senang kok dengan kejutan-kejutan benda yang 'kecil', misalnya stiker, origami buatan orangtua, dan sebagainya. Karena, pada dasarnya ukuran pemberian hadiah sebagai lambang cinta ini bukan dilihat dari bagaimana bentuk hadiah tersebut melainkan seberapa istimewa hadiah tersebut bagi anak.