Jika Lebih dari 2 Hari, Jangan Sepelekan Bahaya Diare Kronis pada Anak
Diare kronis yang tak tertangani segera dapat mengakibatkan malabsorpsi, dehidrasi, bahkan kematian
20 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu penyakit yang cukup banyak diderita anak usia sekolah adalah diare. Memang, anak-anak sangat rentan terhadap penyakit ini karena kurang memperhatikan kebersihan tubuh atau pun paparan kuman dan bakteri pada makanan yang dikonsumsi di luar rumah.
Diare ringan umumnya akan sembuh dalam waktu singkat, sekitar satu hingga dua hari dengan pengobatan rumahan. Akan tetapi, bila diare pada anak terjadi dalam waktu lama, hingga berminggu-minggu, Mama patut waspada karena kemungkinan anak mengidap diare kronis.
Berikut Popmama.com merangkum informasi yang penting diketahui orangtua seputar diare kronis, dilansir dari hopkinsmedicine.org:
Kategori Diare pada Anak
Ada dua kategori diare berdasarkan durasi waktunya, yaitu:
Diare akut
Jenis diare ini berlangsung paling lama dua hari dan bisa sembuh secara cepat. Biasanya penyebab diare akut adalah makanan atau air minum yang terkontaminasi bakteri, atau karena anak terpapar virus.
Diare kronis
Pada diare kronis, sakit biasanya berlangsung hingga beberapa minggu. Penyebab diare kronis biasanya adalah masalah kesehatan lainnya, seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit usus seperti kolitis ulserativa, penyakit Crohn, atau penyakit Celiac. Penyakit Giardia juga dapat menyebabkan diare kronis.
Editors' Pick
Ciri-ciri Anak Menderita Diare Kronis
Gejala umum diare kronis adalah buang air besar yang encer tiga kali atau lebih dalam sehari, selama setidaknya empat minggu. Tergantung pada penyebabnya, anak-anak dengan diare kronis mungkin juga memiliki satu atau lebih dari gejala berikut:
- Tinja berdarah,
- badan menggigil,
- demam,
- kehilangan kendali pergerakan usus,
- mual dan muntah,
- nyeri atau kram perut.
Jika tidak segera ditangani, diare kronis dapat menyebabkan malabsorpsi dan dehidrasi.