Awas, Bahaya Mengintai di Balik Cat Kuku yang Digunakan Anak
Kalau dipakai sesekali saja, boleh nggak ya? Cari tahu jawabannya, di sini
27 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama pasti sudah sering mendengar, "Anak adalah peniru yang baik." Di masa kanak-kanaknya, anak menyerap begitu banyak informasi dan ilmu lewat apa yang dilihat dari sekitarnya. Entah itu dari aktivitas dan perilaku orangtua, bahkan tontonan di media.
Bagi anak perempuan, melihat perempuan dewasa berdandan tentu adalah hal yang menarik perhatiannya. Salah satunya adalah mempercantik kuku dengan cat kuku. Sebagian orangtua melakukan hal ini pada anak perempuannya untuk memuaskan rasa penasaran anak. Bahkan beberapa salon menawarkan manikur dan pedikur khusus anak-anak.
Namun, apakah hal ini aman? Apakah cat kuku yang digunakan menimbulkan risiko terhadap kesehatan anak? Berikut Popmama.com merangkumnya dari verywellfamily.com:
Bahaya 3 Jenis Racun yang Biasa Terkandung di Cat Kuku
Sebagian besar cat kuku yang diproduksi di pasaran, mengandung bahan kimiawi yang berisiko bagi kesehatan. Apalagi jika digunakan dalam jangka waktu panjang dan oleh anak-anak. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam cat kuku:
Toluene
Bahan kimia yang biasanya digunakan di thinner cat, pewangi buatan, dan aneka cairan pembersih. Penggunaan jangka panjang berdampak terhadap sistem saraf dan sistem pernapasan atas.
Dibutyl phthalate
Disebut juga "racun reproduksi" karena erat kaitannya dengan cacat lahir dan masalah perkembangan dalam tes laboratorium terhadap hewan. Penggunaan dibutyl phthalate dalam kosmetik telah dilarang di Eropa sejak tahun 2003. OPI, salah satu merk cat kuku ternama dunia, juga telah memformulasikan ulang produknya dan tidak lagi menggunakan bahan ini.
Formaldehyde
Digunakan dalam berbagai macam produk bangunan dan digunakan untuk memperkuat agar cat kuku tidak mudah retak. Paparan jangka panjang menyebabkan masalah pernapasan dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Editors' Pick
Anak Menggunakan Cat Kuku Sesekali, 'Kan Tidak Masalah?
Meskipun benar bahwa tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan langsung antara penggunaan cat kuku dengan pemicu kanker, penyakit pernapasan atau masalah kesehatan lainnya, tetapi anak-anak cenderung punya kebiasaan memasukkan jari-jari mereka ke dalam mulut. Entah itu mengisap jempol atau menggigit kuku. Inilah yang memicu bahaya meskipun hanya sesekali anak Mama mengecat kukunya. Serpihan cat kuku bisa tertelan dan berisiko menjadi racun dalam tubuh.