Berapa Banyak Telur yang Boleh Dikonsumsi Anak per Hari?
Beda cara penyajian, beda pula kandungan gizi dan nutrisinya
7 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Enak, bergizi, murah dan mudah disajikan. Telur memang senjata para Mama di saat-saat kepepet dan genting menyiapkan makanan untuk keluarga. Terutama menghadapi situasi krisis karena karantina di rumah akibat virus Covid-19 ini, hampir di setiap rumah pasti menyimpan sejumlah telur untuk makanan sehari-hari.
Telur dapat menjadi menu sehat untuk keluarga, ketimbang menyajikan makanan-makanan instan. Tetapi, mungkin Mama ingin tahu, seberapa banyak sih telur boleh dikonsumsi anak dalam sehari? Berikut Popmama.com merangkum informasinya:
Nutrisi dalam Sebutir Telur
Satu butir telur dihitung sebagai satu ons dalam kelompok makanan berprotein, sekelompok dengan seafood, kacang-kacangan, biji-bijian, daging ayam dan daging sapi. Telur mengandung berbagai nutrisi yang penting untuk tumbuh-kembang anak, termasuk protein, zat besi, vitamin D, kolin, dan selenium, serta mineral dan vitamin B.
Konsumsi telur secara teratur baik untuk mendukung kesehatan anak, antara lain kesehatan mata, membangun membran sel dan molekul otak, mendorong perkembangan awal otak dan memori kognitif, serta penting untuk kesehatan tulang.
Editors' Pick
Kolesterol dalam Telur
Melihat bervariasinya nutrisi, serta rasa nikmat telur saat diolah, ada hal penting yang perlu diperhatikan orangtua, yaitu keseimbangan gizi. Meskipun baik, jangan menjadikan telur sebagai satu-satunya sumber protein harian. Pasalnya, dilansir dari verywellfamily.com, telur mengandung kolesterol.
American Heart Association merekomendasikan konsumsi kolesterol kurang dari 300 mg per hari. Satu butir telur berukuran besar mengandung 187 mg kolesterol. Jika menyajikan telur sebanyak tiga kali berturut-turut untuk makan dalam sehari, jumlahnya melebihi takaran konsumsi kolesterol harian yang direkomendasikan.
Baca juga: