7 Cara Mengajarkan Citra Tubuh yang Positif pada Remaja
Di tengah banjirnya informasi di media, anak perlu tahu seperti apa citra tubuh yang positif.
26 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap hari, anak remaja kita, baik laki-laki maupun perempuan, dibombardir dengan penggambaran kecantikan dan maskulinitas yang tidak realistis. Serangan visual ini datang dari berbagai tayangan di televisi atau pun media sosial, serta majalah-majalah dan website.
Secara tak disadari, anak memiliki gambaran seperti apa citra tubuh dan perilaku yang ingin mereka contoh seperti tontonan yang mereka lihat.
Anak perempuan ingin memiliki tubuh yang kurus atau justru yang molek berisi seperti yang di majalah atau di media sosial. Mereka melihat gambaran perempuan yang sempurna, tanpa mengetahui bahwa semua itu telah melalui rekayasa visual.
Di sisi lain, anak laki-laki diajari untuk percaya bahwa tubuh yang berotot adalah gambaran laki-laki yang maskulin. Dengan penampilan yang maskulin, mereka seolah-olah bisa mendapatkan apa saja yang mereka tahu.
Masalah citra tubuh (body image) yang buruk sejak dini ini dapat memengaruhi bagaimana anak melihat dirinya sendiri. Saat mereka tidak bisa seperti tokoh yang diidolakannya, mereka merasa terpuruk dan memengaruhi kualitas hidupnya. Apabila dibiarkan berlarut-larut, anak bisa mengalami gangguan, seperti bulimia dan anoreksia nervosa.
Sebagai orangtua, tentunya mama tak ingin hal seperti ini merenggut kebahagiaan anak. Berikut ini Popmama.com merangkum 7 cara mengajarkan konsep citra tubuh yang sehat kepada remaja, dilansir dari Child Development Info.
1. Jadilah contoh yang baik
Orangtua, nenek, kakek, dan kerabat-kerabat dekat yang lain adalah contoh terdekat anak yang ia lihat setiap hari. Karenanya orang-orang dewasa di sekitar anak perlu membantu menangkat pengaruh media dengan menjadi contoh yang baik.
2. Ajak anak berkegiatan fisik bersama-sama
Tunjukkan bahwa mama sebagai orangtua juga memiliki relasi yang baik dengan citra tubuh mama sendiri. Ajak anak berkegiatan fisik bersama-sama. Misalnya dengan berjalan-jalan atau bersepeda.
Jika anak tidak ingin bergabung dengan aktivitas pilihan mama dan memilih aktivitasnya sendiri, tunjukkan minat pada aktivitas yang mereka lakukan meskipun mama tidak dapat berpartisipasi dengan mereka.