Cara Menurunkan Berat Badan Anak Usia 12 Tahun
Menurunkan berat badan anak usia 12 tahun tak bisa sembarangan lho, Ma
3 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang remaja, anak mulai memiliki persepsi terhadap kondisi tubuh dan citra dirinya. Seiring dengan perkembangan fisik di masa pubertas ini, sebagian anak mungkin mengalami kelebihan berat badan yang dapat memengaruhi hidupnya secara signifikan.
Kelebihan berat badan pada anak remaja tidak dapat disepelekan begitu saja. Alih-alih masa pertumbuhan, remaja yang kelebihan berat badan berisiko mengalami penyakit serius seiring berjalannya waktu jika tidak segera ditangani.
Tetapi, menurunkan berat badan anak saat pertumbuhannya sedang pesat-pesatnya, bukanlah perkara yang mudah karena itu artinya mengurangi asupan kalori. Padahal, di sisi yang lain ia membutuhkan asupan gizi dan energi yang cukup.
Lalu, bagaimana cara menurunkan berat badan anak usia 12 tahun yang aman? Berikut ini Popmama.com merangkum tipsnya, dilansir dari Livestrong:
1. Defisit kalori
Mengurangi asupan kalori merupakan cara yang dapat menghentikan penambahan berat badan anak. Bekerjasama dengan dokter dan ahli gizi anak, kebutuhan jumlah kalori harian yang dibutuhkan dapat diketahui.
Kita tidak bisa sembarangan melakukan diet defisit kalori ini tanpa bantuan dokter dan ahli gizi karena kebutuhan kalori tiap anak berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitasnya.
Umumnya, mengurangi kalori harian sebesar 500-1.000 kalori akan menghasilkan 0,5-1 kg penurunan berat badan dalam seminggu.
Editors' Pick
2. Beralih ke camilan sehat
Alih-alih makan kue atau keripik sepulang sekolah, ganti camilan anak dengan buah, sayur, atau biji-bijian. Kurangi konsumsi susu dan protein berlemak dengan menggantinya yang rendah lemak. Hindari pula konsumsi bumbu berkalori tinggi, seperti saus tomat atau saus keju.
3. Membawa bekal makan dari rumah
Di usia ini anak biasanya sangat suka jajan di luar rumah. Jajanan yang dijual di luar rumah umumnya tidak memperhatikan kebutuhan kalori secara tepat. Lebih baik anak membawa bekal makan dari rumah yang menunya dapat dipilih sendiri dan dipersiapkan versi lebih sehatnya.
Rata-rata jajanan yang dijual di luar rumah mengandung tinggi lemak, kalori, dan natrium yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan anak.
4. Mengurangi minuman manis
Siapa anak yang tidak suka minum soda atau minuman rasa-rasa kemasan yang dijual di pasaran? Minuman manis dapat membuat anak ketagihan dan tentu saja kandungan gula tinggi menyebabkan penambahan berat badan yang tidak terkontrol pada anak.
Dorong anak untuk minum lebih banyak air putih karena air putih lebih sehat dan tidak mengandung kalori. Jika anak tidak terbiasa minum air putih karena rasanya tawar, mama bisa menambahkan lemon atau potongan buah-buahan lain untuk menambah rasa.
5. Tingkatkan gerak fisik dengan berolahraga
Anak remaja sekarang cenderung lebih sedikit bergerak secara fisik karena sibuk dengan gadgetnya. Padahal olahraga sangat penting, bukan hanya untuk menurunkan berat badan melainkan juga untuk meningkatkan imunitas, mengurangi stres, menyeimbangkan hormon, dan lain-lain.
Ajak anak berolahraga ringan minimal 30-60 menit setiap harinya selama seminggu. Temukan aktivitas yang disukai anak, misalnya jogging, berenang, bersepeda, dan lain-lain, sehingga anak tidak merasa tertekan saat melakukannya.
Yang tak kalah penting adalah memastikan anak senantiasa mendapatkan istirahat yang cukup. Dengan menerapkan cara menurunkan berat badan anak usia 12 tahun di atas, niscaya usaha anak untuk hidup lebih sehat akan menunjukkan progress yang baik.
Semoga informasi ini dapat menginspirasi.
Baca juga:
- Fakta dan Manfaat Jeruk Nipis untuk Diet bagi Anak Obesitas
- Cara Diet untuk Anak yang Obesitas Selama Pandemi Covid-19
- Tetap Waspada, Bayi Tabung Lebih Berisiko untuk Mengalami Obesitas