Disiksa dan Diperlakukan seperti Anjing, Remaja Asal Polandia Tewas

Pelaku pembunuhan Sebastian Kalinowski adalah mama kandung dan papa tirinya!

16 Oktober 2023

Disiksa Diperlakukan seperti Anjing, Remaja Asal Polandia Tewas
dailymail.co.uk

Sebuah kejadian naas menimpa seorang remaja asal Polandia, bernama Sebastian Kalinowski yang berusia 15 tahun. Sebastian harus meregang nyawa di tangan ibu kandung dan ayah tirinya setelah mengalami pelecehan dan penyiksaan keji. Bahkan, sang mama lebih peduli terhadap kesejahteraan hewan peliharaannya ketimbang nyawa sang Putra.

Bagaimana kronologi remaja asal Polandia disiksa dan diperlakukan seperti anjing? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi selengkapnya yang dilansir dari DailyMail:

1. Disiksa dengan berbagai cara secara kejam oleh kedua orangtuanya

1. Disiksa berbagai cara secara kejam oleh kedua orangtuanya
dailymail.co.uk

Malang bagi Sebastian karena ia harus menjadi sasaran penyiksaan yang mengerikan dan berkepanjangan selama bertahun-tahun oleh sang mama, Agnieszka Kalinowski (35) dan papa tirinya Andrzej Latoszewski (38). Sang papa diketahui adalah atlet seni bela diri.

Sebastian berulangkali dipukuli di rumahnya yang berlokasi di Huddersfield dengan menggunakan kayu yang berasal dari dipan tempat tidur, dicambuk dengan kabel, hingga ditusuk menggunakan jarum suntik bekas steroid yang digunakan oleh Andrzej.

Tak berhenti sampai di situ, kedua orangtua Sebastian ini juga tega memaksa Sebastian makan dan minum seadanya, kemudian melakukan olahraga ekstrem dengan menjatuhkan remah-remah makanan di lantai kamar tidurnya. Ia pun hanya diperbolehkan pergi ke toilet pada malam hari. 

2. Awal mula penyiksaan terjadi

2. Awal mula penyiksaan terjadi
dailymail.co.uk

Sebastian pindah dari negara asalnya, Polandia, ke Inggris untuk tinggal bersama sang Mama kandung dan papa tirinya. Sebelumnya, saat di Polandia, Sebastian tinggal bersama papa kandungnya. Kepindahan itu terjadi pada bulan Oktober 2020, 10 bulan sebelum kematiannya.

Namun, ternyata kepindahan Sebastian untuk tinggal bersama mama kandung dan papa tirinya berujung petaka. Sebastian mengalami hari-hari yang menderita dan menyedihkan yang terjadi sejak awal liburan sekolah pada bulan Juli 2021 hingga kematiannya.

"Hampir tidak ada satu hari pun dilalui oleh Sebastian tanpa kekerasan fisik," ujar hakim Justice Lambert DBE yang menangani kasus ini.

Selain mengalami kekerasan fisik, Sebastian juga dilecehkan dengan diperlakukan seperti anjing peliharaan oleh Andrzej. Alih-alih dipanggil "papa", Andrzej menyuruh Sebastian untuk memanggilnya "tuan".

Editors' Pick

3. Guru-guru yang curiga dan khawatir.

3. Guru-guru curiga khawatir.
dailymail.co.uk

Di sekolah, Sebastian dikenal sebagai remaja yang pemalu. Ia bersekolah di sekolah menengah di Huddersfield, West Yorkshire. Guru-gurunya mengatakan bahwa ia adalah gambaran seorang murid teladan yang tidak banyak berulah.

Para guru mengatakan bahwa Sebastian tampak menyenangkan dan sopan. Tetapi mereka sebetulnya melihat sikap-sikap Sebastian yang berbeda karena terkadang tampak sedih dan takut. 

Seorang guru pernah mendapati papa tiri Sebastian yang bertindak agresif di lingkungan sekolah dengan mengatainya pemalas dan pembohong. Hal ini sempat memancing kecurigaan dan kekhawatiran guru-gurunya. Namun, Sebastian hanya diam dan tidak memberitahu gurunya tentang penyiksaan yang dialaminya di rumah sehingga pihak guru pun tidak dapat bertindak lebih jauh lagi. Sang guru pun tidak menemukan luka atau lebam pada tubuh Sebastian waktu itu. Padahal, di rumah Sebastian mendapat perlakuan yang sangat mengerikan.

4. Sebastian meninggal dunia

4. Sebastian meninggal dunia
dailymail.co.uk

Setelah berbagai episode penyiksaan dan pelecehan yang sangat kejam yang dialaminya, Sebastian pun menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Agustus 2021. Saat itu, ambulans datang ke rumah dan mendapati Sebastian sudah tidak sadarkan diri selama 2,5 jam.

Yang menyedihkan, kematian Sebastian ini diakibatkan karena patah tulang rusuk akibat penyiksaan yang tidak ditangani. Akhirnya, kondisi tersebut membuat Sebastian mengalami sepsis dan kegagalan organ.

5. Pelaku membantah pembunuhan yang terjadi

5. Pelaku membantah pembunuhan terjadi
dailymail.co.uk

Di depan para hakim dan juri, Agnieszka dan Andrzej mengakui kekejaman yang dilakukannya terhadap Sebastian. Namun, keduanya membantah pembunuhan tersebut. 

Hakim telah menjatuhkan hukuman penjara atas tuduhan penyiksaan dan pembunuhan terhadap Sebastian. Kepada Agnieszka, hakum Justice mengatakan, "Kamu tidak peduli dengan Sebastian. Kamu hanya tertarik pada dirimu sendiri. Satu-satunya kekhawatiranmu adalah bagaimana nasib kucing peliharaanmu jika kamu dipenjara. Bahkan, kamu tidak menuliskan apapun tentang putramu dan kematiannya."

6. Kematian Sebastian menghancurkan hati sang Papa kandung

6. Kematian Sebastian menghancurkan hati sang Papa kandung
itv.com

Papa kandung Sebastian, Jacek Kalinowski, yang menyaksikan persidangan melalui tautan video dari Polandia, mengatakan, "Kalian mengubah setiap hari dalam hidupnya menjadi mimpi buruk dan melakukan tindakan mengerikan yang benar-benar membingungkan."

Jacek tidak bisa memahami mengapa pasangan tersebut sangat membenci Sebastian sehingga tega melakukan penyiksaan dan pelecehan seperti itu. "Pada 13 Agustus 2021, seluruh dunia menimpaku. Berita kematiannya membuat sebagian diriku mati bersamanya. Luka yang kalian buat tidak akan pernah sembuh dan rasa sakitnya tidak akan pernah hilang. Mengetahui bahwa hidup Sebastian diambil dengan cara yang brutal merupakan pukulan besar bagi saya dan keluarga saya," ujar Jacek. 

"Sebastian mendambakan cinta dan perhatianmu. Bagaimana kalian bisa menjadi monster yang begitu kejam, tanpa sedikit pun perasaan manusiawi," kata Jacek.  "Saya berhadap keadilan dan hukuman yang setimpal. Tidak akan ada pengampunan bagi kalian dan aku berharap setiap kali kalian menutup mata, kalian melihat wajahnya ketika dia dalam kesakitan yang luar biasa seumur hidup kalian."

Sungguh tragis kejadian remaja asal Polandia disiksa dan diperlakukan seperti anjing ya, Ma. Semoga Sebastian tenang di sisi Tuhan dan mendapatkan keadilan yang sebaik-baiknya, dan kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Baca juga:

The Latest