Penting! Anak Suka Mengunyah Es Batu, Bisa Pertanda Anemia
Anak Mama sering melakukannya? Awas, bisa jadi ia mengalami anemia kekurangan zat besi
21 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adalah hal yang lazim jika anak-anak suka minuman dingin. Terutama siang hari di musim panas. Rasanya sungguh menyegarkan bukan? Apalagi minuman dingin dengan es batu berbentuk unik. Anak-anak biasanya jadi makin tertarik.
Apakah anak Mama salah satu yang suka ngemil es batu? Menggigit-gigitnya walau tidak sedang dalam keadaan haus. Tahukah Mama, kebiasaan ini ternyata bukan sekadar iseng lho. Bisa jadi pertanda anak mengalami anemia. Lho, kok bisa? Berikut Popmama.com merangkum penjelasannya, dilansir dari verywellhealth.com:
Bisa Dipicu Karena Peradangan
Mengunyah es tanpa alasan haus diduga disebabkan cara alam bawah sadar untuk memberikan kenyamanan karena glositis dan stomatitis yang merupakan dua ciri defisiensi zat besi penyebab anemia.
Benign Migratory Glossitis atau disebut juga geographic tongue adalah kondisi peradangan jinak yang memengaruhi selaput lendir lidah. Ini yang menyebabkan bercak berbeda warna pada permukaan lidah yang bentuknya seperti pulau-pulau kecil yang tersebar.
Sementara itu, stomatitis merujuk pada peradangan pada mulut atau sariawan. Biasanya mengacu pada semua lapisan mukosa mulut. Termasuk pipi, lidah dan gusi. Stomatitis menyebabkan luka dan rasa sakit.
Editors' Pick
Disebabkan Kekurangan Zat Besi
Seperti yang kita tahu, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Anak-anak pun bisa mengalaminya lho, Ma. Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin.
Anemia karena kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh defisiensi nutrisi, pendarahan menstruasi berlebih, gangguan malabsorpsi seperti penyakit Celiac atau cacing parasit di usus. Pada anak-anak, asupan zat besi yang kurang mencukupi pertumbuhannya yang cepat bisa menyebabkan anemia.
Konsumsi susu sapi juga dapat mengganggu penyerapan zat besi dan menyebabkan tubuh kehilangan sejumlah kecil darah. Untuk itu, konsumsi susu sapi pada anak harus sesuai takaran wajar agar tidak berlebihan dan tidak mengganggu metabolisme.