Kenali Growth Hormone Deficiency yang Dialami Lionel Messi Sejak Kecil
Dengan terapi hormon, Lionel Messi mampu menjalani hidup lebih baik dan memiliki banyak prestasi
20 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lionel Messi mencatatkan sejarah di tahun 2022 ini dengan menjadi satu-satunya pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di gelaran Piala Dunia 2022. Prestasi mengagumkan diukir oleh pemain dari Argentina berusia 35 tahun ini.
Namun tahukah Mama, Messi yang menyandang sebutan Greatest of All Time ini ternyata punya jalan hidup yang tidak mudah.
Saat kecil Lionel Messi didiagnosis menderita Growth Hormone Deficiency (GHD). Ia didiagnosis mengidap GHD di usia 11 tahun.
Saat itu, tinggi badannya hanya 132 cm dan diprediksi tinggi badan maksimalnya hanya 139 cm. Kala itu banyak orang seperti pelatih bola di Argentina yang meragukan keahlian Messi dalam bermain sepak bola. Tetapi, siapa sangka saat dewasa ia mampu bersinar di kancah sepak bola dunia di tengah gangguan yang pernah dialaminya.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar penyakit Growth Hormone Deficiency yang diderita Lionel Messi, yang penting diketahui.
1. Apa itu Growth Hormone Deficiency (GHD)?
Growth Hormone Deficiency (GHD), atau defisiensi hormon pertumbuhan adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kurangnya jumlah hormon pertumbuhan di dalam tubuh seseorang. Ini bisa terjadi
Anak-anak yang menderita GHD memiliki perawakan pendek yang tidak normal, tetapi proporsi tubuhnya normal. Gangguan ini dikenal juga dengan dwarfisme atau dwarfisme hipofasis.
Editors' Pick
2. Penyebab GHD (defisiensi hormon pertumbuhan)
GHD dapat muncul saat lahir (kongenital) atau berkembang di kemudian hari (acquired).
Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitary memproduksi terlalu sedikit hormon pertumbuhan. Bisa disebabkan karena cacat genetik, cedera otak parah, atau lahir tanpa kelenjar pituitari.
Dalam beberapa kasus, tidak ada penyebab yang jelas yang teridentifikasi dari GHD.
Terkadang, GHD dapat dikaitkan dengan kadar hormon lain yang lebih rendah, seperti:
- vasopresin (yang mengontrol produksi air dalam tubuh),
- gonadotropin (yang mengontrol produksi hormon seks laki-laki dan perempuan),
- tirotropin (yang mengontrol produksi hormon tiroid),
- hormon adrenokortikotropik (yang mengontrol kelenjar adrenal dan hormon terkait).