Jika Anak Kepergok Merokok, Apa Yang Harus Dilakukan Orangtua?
Memarahi anak yang kepergok merokok ternyata tak disarankan. Mengapa?
22 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah fakta mencengangkan terjadi, saat hasil statistik menunjukkan bahwa 90 persen perokok dewasa mulai mengenal rokok saat mereka masih berusia anak-anak atau di bawah 18 tahun.
Dilansir dari webmd.com, disebutkan bahwa ada beberapa alasan yang mendasari anak mulai merokok di usianya. Misalnya karena ingin terlihat keren, pengaruh teman dan lingkungan sekitar, dan bahkan ada yang beranggapan bahwa ini sebuah kewajaran karena mereka telah melihat perilaku ini sepanjang hidupnya.
Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Merokok di usia yang terlalu dini tidak saja memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang terhadap kesehatan tetapi kebiasaan tersebut akan sulit dihentikan hingga dewasa.
Jika anak Mama kepergok merokok, apa yang dilakukan? Simak tips Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Tanda-tanda Anak yang Merokok
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengetahui tanda-tanda anak yang merokok, Mama dapat mengenalinya dari beberapa tanda, misalnya:
- Adanya bau asap pada pakaian yang dipakai anak.
- Anak sering mengalami batuk.
- Terjadi iritasi pada tenggorokan.
- Suara anak mulai terdengar serak.
- Bau mulut.
- Gigi anak tampak menguning.
- Anak sering mengalami sesak napas.
Saat Mama melihat ada tanda-tanda merokok ini pada anak, jangan melakukan reaksi yang berlebihan. Sebaiknya ajak anak untuk berbicara dari hati ke hati sehingga anak dapat dengan jujur mengemukakan alasannya.
Bahaya Merokok pada Anak
Secara umum, mereka yang merokok pada usia muda seringkali mengalami penurunan tingkat kesehatan secara keseluruhan dibandingkan dengan teman seusianya yang tidak merokok.
Biasanya, anak yang merokok seringkali mengeluhkan mengalami sakit kepala yang berulang, sakit punggung, mengalami gangguan tidur, mendengkur saat tidur, dan kesulitan bernapas saat tidur karena adanya dahak yang menyumbat saluran pernapasan mereka.
Tak hanya berdampak pada kesehatan secara fisik, anak yang mulai berani merokok di usia sekolah akan mudah terpengaruh untuk berperilaku buruk. Diawali dari merokok, anak semakin berani melakukan hal lain yang berisiko, seperti penggunaan ganja dan minum alkohol secara berlebihan. Tindakan ini juga dikaitkan dengan sejumlah perilaku berisiko lainnya seperti berkelahi, tawuran dan juga melakukan hubungan seks sebelum menikah.
Bantu Anak Berhenti Merokok
Untuk mencegah anak merokok, orangtua sebaiknya mulai memberikan pengertian secara rutin tentang bahaya merokok. Mulai dari rasa yang tidak enak, bikin kecanduan dan sulit lepas hingga dampak kesehatan yang mengakibatkan kematian.
Tak kalah pentingnya, orangtua jadi contoh yang baik tentang perilaku hidup sehat dengan tidak merokok, setidaknya di depan anak remaja mereka.
Namun, saat anak sudah terlanjur terbiasa merokok entah dengan alasan apapun, sebaiknya jangan menghakiminya.
Lakukan pendekatan terutama tentang bagaimana usaha untuk menghentikan rokok adalah cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan seumur hidup. Saat inilah waktu yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati tentang masalah yang memicu anak berani merokok.
Selain itu, penting bagi orangtua untuk mendorongnya untuk melakukan kegiatan positif. Mama bisa mengarahkan anak ikut berolahraga untuk meredam godaan merokok dan meminta anak untuk menghindari tempat, teman, atau kegiatan yang dapat membuatnya kembali merokok.
Baca Juga:
- Denda 14 Juta Bagi Orangtua yang Merokok di Dalam Mobil Bersama Anak
- Ini Dia! 8 Langkah Jitu untuk Mencegah Anak Mama Merokok
- Napas Bayi Grok-Grok, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya