Jika Anak Ketahuan Mencuri, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?
Memarahi anak dan menghukumnya bukanlah solusi tepat untuk menghentikan perbuatannya.
14 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua, meski menyenangkan tapi juga sering dihadapkan pada situasi yang tak mudah. Salah satunya adalah saat buah hati kesayangan ketahuan mencuri. Jika ini terjadi, jangan buru-buru menyalahkan anak terlebih dahulu, Ma.
Perilaku mencuri bisa jadi didorang karena beberapa alasan. Ada anak-anak yang akhirnya berani mencuri karena tekanan teman sebaya (peer pressure), tidak memiliki kontrol diri, keinginan untuk memiliki barang mahal di luar kemampuannya, mencuri untuk mendapatkan perhatian dan yang paling sering terjadi adalah karena ia tidak menyadari bahwa ini adalah perbuatan yang salah.
Sebagai orangtua, hal ini tentu merisaukan. Lantas, apa yang sebaiknya orangtua lakukan?
1. Jangan menyudutkan anak
Jika anak belum terbukti melakukan mencuri, sebaiknya jangan pernah menyudutkan atau menuduhnya dengan keras, kecuali Mama melihat sendiri anak melakukannya atau mendengarnya dari seseorang yang benar-benar bisa dipercaya. Bisa jadi, situasi ini tidak seperti yang Mama bayangkan. Misalnya, anak menjadi korban tuduhan palsu atau kejadian ini hanyalah sebuah kesalahpahaman saja.
Editors' Pick
2. Katakan dengan tegas bahwa mencuri adalah salah
Jika anak telah terbukti mencuri, orangtua sebaiknya menegaskan bahwa perbuatan yang telah dilakukannya salah dan tidak dapat diterima dengan alasan apapun. Berikan juga pengertian dan konsekuensi yang mungkin bisa terjadi jika ia kedapatan mencuri lagi. Misalnya, risiko masuk penjara, potong uang jajan untuk mengganti kerugian yang ditimbulkannya dan lain sebagainya.
3. Persempit segala celah
Saat anak kedapatan mencuri, pastikan Mama tidak memberikan kesempatan kepadanya untuk mengulang perbuatannya kembali. Persempit ruang gerak dan minimalisir celah. Kunci brankas atau lemari penyimpanan barang berharga dengan teliti dan jangan memberikan akses langsung ke dompet atau tas tanpa seizin dan sepengetahuan orangtua.
4. Tetap tenang
Orangtua perlu membuat anak menyadari sendiri bahwa perbuatannya salah, tanpa memaksanya untuk berjanji tidak akan mencuri lagi hanya karena takut. Tetap tenang dan jangan pernah menggunakan situasi ini sebagai cara untuk menyudutkan anak.
5. Berani memaafkan
Situasi ini tentu tidak diharapkan terjadi. Tetapi sebagai orangtua, sebaiknya tetap berbesar hati dan berani memaafkan anak apapun perbuatan yang telah dilakukannya. Berikan pelukan dan ciuman dan katakan bahwa Mama berharap si Anak tidak melakukannya lagi apalagi jika hanya untuk mendapatkan perhatian. Perlu juga menerapkan keterbukaan dalam keluarga agar orangtua mengetahui masalah dan motivasi setiap perbuatan yang dilakukan anak.
Bagaimanapun juga, mencuri adalah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan dari sisi apapun. Hukuman keras untuk anak sebagai pelampiasan atas kemarahan orangtua justru tidak akan membantu mengembalikan situasi menjadi normal kembali. Sebaiknya, ajak anak berbicara dari hati ke hati dan tanyakan alasan di balik perbuatannya supaya situasinya lebih terkendali di masa depan.
Baca Juga:
- Kenapa Anak Suka Mencuri? Ini 5 Alasannya
- Anak Pun Bisa Merasa Stres Karena Sekolah, Ini 7 Tandanya
- Anak Menyimpan Konten Terlarang di Ponsel, Apa Yang Harus Dilakukan?