5 Kebiasaan Buruk Remaja yang Harus Segera Diatasi

Jangan menunggu sampai terlambat, nanti menyesal kemudian

4 Desember 2019

5 Kebiasaan Buruk Remaja Harus Segera Diatasi
Freepik/Asier-relampagoestudio

Tiap orang memiliki kebiasaan buruk. Entah itu kebiasaan yang dilakukannya secara sadar maupun tidak. Tetapi, sebagian besar kebiasaan buruk tersebut dibangun dalam waktu lama, bahkan mungkin sejak masa kanak-kanak. 

Menghentikan kebiasaan buruk tak semudah membalikkan telapak tangan. Orangtua mungkin harus berusaha lebih keras jika kebiasaan tersebut sudah sangat sering dilakukan anak. Untuk itu, sebelum anak menginjak usia remaja, beberapa kebiasaan buruk ini harus dihentikan segera. Berikut ini Popmama.com merangkum 5 kebiasaan buruk anak yang harus segera diatasi, dilansir dari verywellfamily.com:

1. Kebiasaan makan yang buruk

1. Kebiasaan makan buruk
unsplash.com/deiscribe
Pola makan yang tidak terjaga bisa menyebabkan obesitas.

Apakah anak mama lebih suka makan keripik atau camilan dalam kemasan ketimbang buah-buahan segar? Ya, anak Mama tidak sendiri. Siapa yang tidak suka junk food? Tetapi, faktanya adalah tubuh anak masih bertumbuh dan sangat membutuhkan makanan yang sehat. Bukan makanan dalam kemasan atau pun junk food yang tinggi kalori. 

Batasi konsumsi junk food di keluarga dan ganti dengan pilihan makanan yang lebih sehat. Misalnya camilan kacang-kacangan panggang, yogurt, buah segar atau keripik sayuran bikinan sendiri.

Editors' Pick

2. Menyalahkan orang lain

2. Menyalahkan orang lain
Freepik

Anak usia sepuluh tahun sudah cukup besar untuk bertanggungjawab atas tindakannya. Jika ia cenderung sering menyalahkan orang lain untuk kesalahan yang dilakukannya, mungkin Mama perlu memberikannya waktu untuk merefleksikan diri atas tindakannya. Orangtua perlu mengkomunikasikan apa konsekuensi yang ditanggungnya jika ia melakukan kesalahan.

3. Membiarkan orang lain melayaninya

3. Membiarkan orang lain melayaninya
freepik.com/evening_tao

Sebagian anak dan remaja sangat mandiri dan menolak dibantu, bahkan sejak masih kecil. Namun, tak jarang kita mendapati anak dan remaja yang sangat senang dilayani orang lain untuk mengurus kebutuhan pribadinya. Saat anak mulai menginjak usia sekolah, sebaiknya orangtua mulai memberikannya tanggungjawab untuk mengurus dirinya sendiri, misalnya membersihkan kamar, mengerjakan pekerjaan rumah atau mengambil makanannya sendiri. 

4. Membantah

4. Membantah
Freepik

Jangan terkejut jika anak Mama yang dulu sopan dan penurut, kini beranjak menjadi anak yang suka membantah dan menjawab balik. Di usia jelang remaja, anak sedang dalam fase merasa tahu banyak hal dan orangtua tidak sepintar dirinya. Terkadang, perilaku ini tak hanya ditunjukkan pada orangtua, melainkan juga pada kakek-nenek bahkan guru di sekolah.

Bersikap kasar dan tidak hormat kepada orang lain adalah hal yang memalukan. Jangan sampai berlanjut ya, Ma. Pembiaran hanya akan membuatnya merasa diperbolehkan untuk melanjutkan sikapnya dan hal ini akan merugikan dirinya sendiri di masa depan.

5. Mengeluh

5. Mengeluh
Freepik/Freephoto

Apakah akhir-akhir ini anak Mama sering mengeluh? Menanggapi sesuatu dari sudut pandang negatif? Mungkin sudah waktunya Mama membantunya untuk menyesuaikan sikap. Jika tidak dilakukan sekarang, mengoreksi sikapnya di saat remaja akan jauh lebih sulit. 

Cobalah menunjukkan sisi positif dalam situasi apapun. Biarkan anak memilih bagaimana ia bereaksi terhadap suatu kondisi yang tak sesuai harapan, dan tahu bahwa ia sebetulnya bisa mengontrolnya. 

Untuk mengontrol kebiasaan buruk ini, orangtua pun juga harus memberikan contoh yang baik. Karena anak sangat memperhatikan tindakan orangtuanya. Jika orangtua menyuruh anak menghentikan kebiasaan buruknya, sementara orangtua sendiri masih melakukannya, akan timbul keraguan pada diri anak. Akibatnya, kebiasaan buruk tersebut akan terus dilakukan, bahkan makin menjadi-jadi.

Baca Juga:

The Latest