Wah, Anak Bisa Semakin Gemuk Jika Mama Khawatir Soal Berat Badannya!
Kekhawatiran tentang berat badan anak justru bisa membuatnya semakin gemuk! Ini penelitiannya!
1 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, Mama selalu berusaha memenuhi kebutuhan anak, baik itu jasmani maupun rohaninya.
Dari sisi jasmani, misalnya dengan menyediakan makanan yang bergizi untuk mendukung tumbuh-kembangnya. Selain itu, memastikan anak selalu dalam kondisi fit dan prima.
Namun, banyak orangtua yang seringkali tak menyadari bentuk kasih sayang yang diberikannya pada anak, ternyata mengantarkan mereka ke masalah-masalah kesehatan yang berpengaruh besar pada kehidupan anak. Salah satunya adalah obesitas.
Adalah hal yang wajar bila orangtua mulai mengkhawatirkan kondisi kesehatan anak tatkala ia mulai terlihat semakin gemuk. Apalagi bila orangtua memiliki latar belakang masalah yang hampir sama di masa kecil terkait berat badan dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh dan mental.
Tetapi, jangan sampai masalah ini membuat Mama panik dan terlalu mengkhawatirkan berat badan anak, karena dampaknya justru bisa semakin buruk seperti yang Popmama.com rangkum berikut ini!
Anak Bisa Menjadi Semakin Gemuk Karena Orangtua yang Terlalu Khawatir
Dilansir dari health.usnews.com, psikolog Eric Robinson dan Angelina Sutin menganalisis dari dari studi terhadap 3.577 anak di Australia yang berusia 4-5 tahun hingga mereka menginjak usia 13 tahun. Robinson dan Sutin mengamati Indeks Massa Tubuh setiap anak untuk menentukan apakah mereka normal atau kelebihan berat badan.
Penelitian ini juga dilakukan pada orangtua anak-anak yang dijadikan obyek penelitian. Orangtua disurvei untuk menentukan apakah mereka sadar bahwa anak mereka kelebihan berat badan. Bobot anak-anak diukur setiap dua tahun sekali, dan dibandingkan dengan persepsi orangtua tentang mereka.
Hasilnya mengejutkan. Anak yang kelebihan berat badan ketika masih kecil, dengan orangtua yang berpikir mereka kelebihan berat badan, justru mengalami penambahan berat badan yang signifikan sepanjang masa kanak-kanaknya. Hal ini juga terlihat bahkan pada anak yang berat badannya normal atau kekurangan berat badan. Sebaliknya, anak yang kelebihan berat badan di usia dini, dengan orangtua yang menganggap mereka normal, cenderung lebih sedikit menambah berat badan mereka seiring bertambahnya usia.
Editors' Pick
Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi?
Hasil penelitian ini tentu mengagetkan dan berbeda jauh dengan asumsi masyarakat selama ini. Tetapi, bukan tak mungkin terjadi karena orang yang mendapatkan stigma dirinya gemuk, justru akan lebih banyak makan dan lebih malas berolahraga.
Semakin sering orang lain menilai diri seseorang, perkataan-perkataan negatif itu akan tertanam di alam bawah sadar sehingga mereka merasa tidak ada gunanya berusaha menurunkan berat badan. Toh, mereka sudah gemuk dan berasumsi akan sulit mengubah diri.
'Gemuk'nya Masa Pertumbuhan yang Wajar Terjadi
Masa pertumbuhan anak dan remaja adalah masa-masa yang canggung. Anak Mama mungkin terlihat gemuk di masa kanak-kanaknya.
Tetapi tubuh anak berubah dengan cepat setelah anak mengalami lonjakan pertumbuhan atau growth spurts.
Sebagian anak dilahirkan dengan kelebihan lemak tubuh dan itu cukup wajar, Ma. Hal ini tidak selalu mengindikasikan kondisi kesehatan yang buruk.
Fokuslah pada Kesehatan, Bukan Penurunan Berat Badan
Jika Mama merasa khawatir akan ukuran tubuh anak, saran dari Popmama.com, jangan hanya mengandalkan insting semata, Ma. Perjelas dengan berkonsultasi ke dokter anak. Tekankan pada dokter anak, bahwa Mama ingin agar anak sehat, bukan sekadar fokus pada penurunan berat badan atau diet. Tanyakan faktor-faktor kesehatan berbahaya yang mungkin mengintainya, seperti kolesterol atau kadar gula darah. Bila perlu, mintalah rujukan untuk melalukan tes kesehatan. Diskuskan riwayat medis keluarga dan faktor genetik di baliknya.
Bicarakan pula tentang pubertas dan pertumbuhan anak Mama, baik dari segi berat dan tinggi badan dari waktu ke waktu. Seringkali perubahan yang dialami anak yang mengkhawatirkan orangtua ternyata adalah hal yang normal dan alami terjadi.
Bentuklah kebiasaan hidup sehat dalam keluarga, alih-alih memaksa anak untuk berdiet tanpa alasan jelas. Pola yang membantu anak-anak menjadi lebih sehat, baik secara fisik dan emosional, dalam jangka panjang lebih penting ketimbang angka timbangan. Tak lupa juga agar orangtua mendampingi anak untuk meningkatkan citra diri anak di masa-masa rentan ini.
Baca juga:
- Bukan Hanya Porsi Makan, 5 Hal ini Menyebabkan Obesitas pada Anak
- Awas! Anak-anak pun Bisa Mengidap Kolesterol Tinggi! Ini Cara Cegahnya
- Pentingnya Menanamkan Body Image yang Positif pada Anak